Terbit: 16 June 2016 | Diperbarui: 24 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Untuk mendapatkan penampilan yang jauh lebih menarik, banyak orang yang melakukan modifikasi pada beberapa bagian tubuhnya. Sebagai contoh, ada orang yang melakukan tatanan rambut yang unik dan menarik. Namun, ada pula yang memberikan pewarna rambut agar tampilan rambutnya menjadi lebih cantik atau berbeda. Sayangnya, sebuah kasus yang menimpa gadis bernama Julie Matthews mungkin akan membuat mereka yang suka mewarnai rambutnya berpikir ulang untuk melakukannya lagi. Bagaimana tidak, Ia mengalami kepala membengkak akibat sering memakai pewarna rambut!

Awas, Terlalu Sering Memakai Pewarna Rambut Bisa Membuat Kepala Membengkak!

Biasanya, Julie memakai rambut dengan warna yang pirang. Namun, Ia kemudian ingin mengubahnya menjadi warna cokelat. Saat memasuki salon, Julie pun mendapatkan pewarna rambut semi permanen pada layer teratas rambut, namun kemudian yang terjadi adalah kulit kepalanya terasa terbakar. Petugas salon berkata jika sensasi ini adalah hal yang normal dan Julie pun terus bertahan hingga menyelesaikan proses pewarnaan rambut. Namun, tak disangka keesokan harinya kulit kepalanya mengeluarkan cairan bening dengan bau khas. Kulit kepalanya juga terasa sakit. Yang mengerikan adalah, meskipun Ia sudah mencoba untuk mencuci rambutnya hingga bersih, yang terjadi justru kepalanya terlihat membengkak.

Setelah dibawah ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Terdekat dan diberi obat alergi, sebagaimana penanganan yang standar untuk hal seperti ini, kepala Julie ternyata tetap saja membengkak dan bahkan Ia akhirnya mengalami sesak nafas. Setelah mendapatkan penanganan dokter yang tepat, diketahui bahwa pada rambut Julie ditemui jenis pewarna paraphenylenediamine atau PPD yang kerap dipakai untuk tatto dan henna berwarna hitam. Bagi beberapa orang, PPD memang mampu memberikan efek alergi pembengkakan yang bisa bertahan hingga seminggu.

Beruntung, meskipun kulit kepalanya terkelupas, rambut Julie masih tetap bertahan dan tidak menghilang. Semenjak saat itu pula Julie menghindari pewarnaan rambut karena takut mengalami hal ini kembali.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi