Terbit: 4 March 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- ASI merupakan makanan kaya zat gizi yang telah sesuai dengan kebutuhan gizi bayi. Maka dari itu kualitas ASI harus selalu terjaga. Selain dari asupan makan ibu, kualitas ASI juga dapat dipengaruhi oleh cara penyimpanan dan pemberian ASI utamanya pada ASI perah.

ASI Perah, Bagaimana Cara Penyajiannya yang Tepat Setelah Disimpan?

Pada ASI perah, umumnya ibu akan menyiapkan beberapa porsi ASI untuk diberikan kepada bayi. ASI perah kemudian disimpan pada tempat dengan suhu dingin. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang yang ada pada tempat bersuhu dingin pemberian ASI perah harus diperhatikan. Pemberian ASI perah dengan cara yang keliru akan memengaruhi kualitas ASI.

Saat baru dieluarkan dari tempat bersuhu dingin, penyajian ASI harus diperhatikan. Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang untuk bayi 0-12 bulan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan ASI perah yaitu:

    • Menghangatkan ASI

Kita tidak boleh merebus atau menghangatkan ASI perah menggunakan air mendidih. Saat menghangatkan ASI perah, rendam wadah ASI perah ke dalam baskom berisi air hangat. Hal ini akan menjaga kualitas ASI perah.

    • Mencarikan ASI beku

ASI perah yang dibekukan tidak boleh asal dalam mencairkannya. ASI perah yang beku harus diletakkan di lemari pendingin terlebih dahulu sehingga saat mencair kualitas ASI tetap terjaga. Setelah ASI perah cair, ASI dapat dihangatkan seperti cara pada poin sebelumnya.

    • Tidak membekukan ASI kembali

ASI yang sudah pernah dicairkan dari keadaan beku sebaiknya tidak dibekukan kembali. Komposisi ASI dapat rusak dan beberapa jenis zat gizi akan menurun jika diletakkan pada suhu beku lebih dari satu kali.

Penyajian ASI yang tepat akan mendukung kualitas zat gizi yang ada pada ASI. ASI yang berkualitas tentu akan mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal. Sehingga saat akan menyajikan ASI perah, selalu perhatikan ketiga hal diatas ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi