Terbit: 14 December 2015 | Diperbarui: 15 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Epistaksis merupakan suatu perdarahan yang melalui hidung yang sering dijumpai pada kehidupan sehari – hari. Epistaksis sendiri bisa terjadi di semua golongan usia dan seringkali merupakan suatu gejala atau manifestasi dari suatu penyakit tertentu.

Berdasarkan sumber perdarahan, epistaksis dibagi menjadi epistaksis anterior dan posterior. Pada umumnya perdarahan dari epistaksis anterior berasal dari riwayat trauma karena sering mengorek hidung ataupun karena adanya keadaan mukosa yang hiperemis. Pada epistaksis posterior, perdarahan biasanya lebih hebat dan sulit untuk berhenti sendiri, keadaan ini sering terjadi pada pasien dengan penyakit sistemik, contohnya hipertensi.

Epistaksis bisa disebabkan oleh berbagai faktor baik lokal maupun sistemik:

  • Trauma

Trauma yang ringan seperti mengorek hidung, bersin terlalu keras, membuang ingus terlalu keras, dan benturan bisa menyebabkan epistakis

  • Tumor

Hemangioma, karsinoma dan angiofibroma merupakan jenis – jenis tumor yang sering menyebabkan epistakis yang berkepanjangan.

  • Hipertensi

Epistaksis yang dipicu karena hipertensi seringkali hebat dan dapat berakibat fatal jika tidak segera dilakukan penanganan oleh tenaga medis.

  • Kelainan darah

Leukimia merupakan suatu kelainan darah yang sering menyebabkan epistaksis, kurangnya trombosit memicu mudahnya terjadi perdarahan di tubuh penderita, salah satunya perdarahan melalui hidung.

  • Infeksi sistemik

Infeksi sistemik yang tersering menyebabkan epistaksis adalah demam berdarah. Jika anak maupun orang dewasa disertai demam tinggi yang terus menerus, nyeri kepala, nyeri perut, nyeri otot, lemah lesu, kencing sedikit, dan ada perdarahan segeralah ke dokter untuk dilakukan penanganan lebih lanjut sebelum terlambat dan berakibat fatal.

  • Perubahan udara dan tekanan atmosfir

Ketika seseorang berada di daerah yang sangat kering panas ataupun di cuaca yang sangat dingin bisa saja terjadi mimisan, yang pada umumnya tidak berat dan bisa berhenti sendiri.

Pertolongan pertama pada seseorang yang mimisan yaitu dudukkan di kursi dengan posisi sedikit membungkuk, tekan hidung kurang lebih 10 – 15 menit, jika memang tidak ada perubahan segeralah periksa ke dokter untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.

Sumber : THT (Endang Mangunkusumo)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi