Terbit: 16 October 2016 | Diperbarui: 24 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setelah usia satu tahun adalah saat dimana bayi mulai bisa mendapatkan makanan pendamping ASI yang akan semakin mendukung pertumbuhannya. Sebelumnya, anak hanya akan mendapatkan ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI yang cenderung sangat lembut karena saat usia sebelum satu tahun, sistem pencernaan bayi masih belum benar-benar terbentuk secara sempurna. Lantas, makanan apa saja yang sebaiknya bisa kita berikan saat usia bayi mencapai setahun? Pakar kesehatan merekomendasikan sayur bening yang dianggap sangat menyehatkan dan mendukung pertumbuhan sang bayi.

Apa Saja Makanan yang Bisa Diberikan Pada Bayi Setelah Usianya Satu Tahun?

Pada usia ini, anak sudah diperbolehkan mengkonsumsi makanan dengan tingkat kepadatan yang berbeda dari sebelumnya, dan pakar kesehatan menyarankan orang tua untuk mengenalkan makanan-makanan yang biasa dikonsumsi orang dewasa. Namun, bukan berarti kita bisa asal-asalan memberikan makanan pada bayi mengingat fase ini sangat penting untuk membuat anak tidak menjadi pemilih dan hanya mau makan makanan yang itu-itu saja. Kenalkan semua makanan sehat agar saat anak mulai tumbuh besar, mereka mau mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang mendukung pertumbuhan dan kesehatannya.

Pakar gizi dr. Dian Permatasari, SpGK dari RSUD Tangerang Selatan memang merekomendasikan sayuran bening berkuah, atau semacam sayur asem. Selain itu, beberapa asupan roti, kentang kukus, oat, pasta, atau mie (ada baiknya bukan mie instan yang kurang sehat) juga bisa dikenalkan pada anak. Makanan-makanan ini memang masih cenderung lembut dan dianggap bagus bagi proses adaptasi saluran pencernaan bayi menuju konsumsi makanan yang bertekstur padat.

Setelah anak dirasa cukup baik dan nyaman dalam mengkonsumsi makanan-makanan tersebut, maka anak pun akan sudah siap untuk mengkonsumsi makanan layaknya nasi, sayur, dan lauk-pauk yang dikonsumsi oleh orang tuanya sehari-hari. Hanya saja, pastikan bahwa anak tidak dikenalkan pada camilan atau jajanan yang kurang sehat di pinggir jalan dan jangan terlalu sering memberikan anak makanan yang manis.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi