Terbit: 16 July 2016 | Diperbarui: 9 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ada sebuah cara perawatan kulit yang cukup digemari oleh kaum hawa, yakni penggunaan teknik microbeads. Teknik ini dikenal sebagai cara yang efektif untuk mengelupaskan kulit mati dan membersihkan berbagai kotoran pada tubuh. Microbeads sendiri adalah semacam partikel kecil yang berukuran kurang dari 5 mm dan terbuat dari bahan plastik. Memang, microbeads bisa membuat kita menjadi lebih cantik. Namun, pemerintah Amerika Serikat menemukan fakta mengejutkan jika microbeads ternyata sangat tidak ramah lingkungan sehingga berencana melarang penggunaannya.

Amerika Serikat Berencana Melarang Microbeads Untuk Perawatan Tubuh

Bahan plastik yang menjadi dasar peralatan perawatan tubuh ini ternyata bisa hanyut ke lautan. Tercatat, dalam satu hari saja ada 8 triliun microbeads yang hanyut di lautan dan kerap salah dianggap oleh para spesies laut sebagai makannya. Padahal, jika produk ini termakan, para spesies laut ini bisa mengalami keracunan. Microbeads dalam lautan bahkan bisa memicu ketidakseimbangan alam atau bahkan penurunan kualitas air laut.

Untuk menghindari bencana yang lebih parah di lautan yang tentu saja bisa berpengaruh besar pada kondisi alam dan kehidupan manusia, pemerintah Amerika Serikat pun memutuskan untuk melarang penggunaan microbeads untuk perawatan tubuh, khususnya dalam bentuk perawatan kulit dan produk kecantikan, dan mulai dijalankan pada Juli 2017 mendatang. Bahkan, pelarangan produk yang mengandung microbeads juga mulai dilakukan setahun setelahnya.

Tak hanya di Amerika Serikat, Cosmetic Europe yang memiliki peran besar dalam produk kecantikan di Eropa juga sudah merekomendasikan pelarangan penggunaan microbeads ini sejak lama, tepatnya sejak bulan Oktober 2015. Memang, masih belum ada tindakan lebih lanjut tentang rekomendasi dan pelarangan ini. Namun, karena ada dampak yang buruk bagi alam, ada baiknya kita mulai mempertimbangkan alternatif lain untuk perawatan tubuh yang lebih ramah lingkungan alih-alih menggunakan bahan satu ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi