DokterSehat.Com – Normalnya, penis memang memiliki sensitivitas di bagian glans atau kepala. Sensitivitas ini bermanfaat untuk menerima rangsangan dari luar. Kalau penis pria tidak sensitif, ereksi tidak akan mudah terjadi. Selain itu, penis juga susah mendapatkan kenikmatan saat bercinta sehingga ejakulasi dan orgasme akan lama tercapai.
Berkebalikan dengan kondisi ini, Ada pria yang mengalami kenaikan sensitivitas pada penis. Dampaknya, mereka mudah sekali menerima rangsang dan cepat letoi di ranjang. Pria dengan kondisi ini biasanya alami ejakulasi dini yang cukup parah.
Kalau Anda tidak ingin memiliki penis yang terlalu sensitif, jauhi 4 kondisi di bawah ini.
1. Infeksi
Infeksi pada penis menyebabkan organ ini jadi sensitif dan membuat pria tidak nyaman dengan keadaannya. Infeksi pada penis bisa terjadi karena jamur, virus, atau paparan zat kimia. Tiga hal ini akan membuat ujung dari penis memerah dengan cepat dan akhirnya tidak bisa digunakan secara maksimal untuk seks.
2. Masalah dengan kulup
Beberapa pria yang tidak sunat kerap mengalami gangguan pada sensitivitas penisnya. Saat kulup atau foreskin ditarik ke belakang, ujung dari penis yang sensitif akhirnya terlihat. Bagian ini kalau disentuh akan memberikan kenikmatan dan juga rasa sakit karena mudah sekali terluka.
3. Trauma
Beberapa pria pernah mengalami trauma pada penis entah karena pukulan atau nyaris patas saat bercinta. Saat penyembuhan terjadi, penis akan menjadi lebih sensitif dari biasanya.
4. Masalah prostat
Pembengkakan pada prostat tidak hanya membuat pria jadi sering kencing dan anyang-anyangan. Kondisi ini juga menyebabkan area penis jadi lebih sensitif. Sensasi ini akan menyebabkan pria alami ejakulasi dini sementara atau permanen jika tidak segera mendapatkan pertolongan.
Inilah empat kondisi yang bisa menyebabkan penis alami hipersensitif. Semoga kita semua tidak mengalami kondisi ini ya!