Terbit: 17 February 2018 | Diperbarui: 22 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Agar tumbuh kembang anak dapat berjalan maksimal, orang tua perlu memerhatikan kesehatan fisik anak dengan seksama. Salah satu hal yang perlu perhatian ekstra adalah kesehatan kelamin si kecil. Jika tidak ditangani dengan tepat, gangguan ini dapat mengganggu aktivitasnya ketika dewasa.

Waspada Gangguan Kelamin Pada Anak

Beberapa gangguan kesehatan kelamin yang bisa terjadi di area kelamin si kecil antara lain:

1. Ruam popok
Ruam popok dapat disebabkan oleh iritasi atau peradangan kulit yang ditandai dengan kulit kemerahan, nyeri atau gatal. Biasanya terjadi pada aera yang tertutup popok yaitu di daerah kelamin, pantat dan pangkal paha. Iritasi ini dapat terjadi akibat kulit lembap karena keringat, sisa urine atau kotoran. Untuk mencegahnya, ganti popok saat terasa penuh dan sering-sering mengganti popoknya agar kondisinya tetap kering.

2. Infeksi saluran kemih
Salah satu gejala yang mudah dilihat untuk menandai infeksi saluran kemih adalah dengan melihat apakah anak sering buang air kecil dari biasanya dan disertai demam. Kadang anak belum dapat mengungkapkan dengan jelas apa yang ia rasakan. Karena itu ibu perlu memerhatikan tanda lain apakah ia sering rewel dan menangis, susah makan, dan urine anka menjadi keruh dan berbau atau berdarah. Segera periksakan ke dokter jika mengalami gejala tersebut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

3. Fimosis
Penyakit ini adalah kondisi kulup melekat pada penis dan menutup lubang penis sehingga urin tidak dapat keluar dengan normal. Hal ini umumnya terjadi karena bawaan lahir, atau bisa juga disebabkan karena infeksi atau peradangan berulang pada kulit depan penis atau karena benturan.

Gejala fimosis yang mudah terlihat antara lain merasa nyeri saat akan buang air kecil bahkan hingga mengejan. Fimosis juga dapat menyebabkan infeksi yang ditandai dengan demam.

Jika anak mengalami fimosis, hindari membuka kulupnya secara paksa dengan menariknya ke atas. Segera konsultasikan dengan dokter untuk dilakukan tindakan pelebaran kulup si kecil.

4. Vulvovaginitis
Kondisi ini sering terjadi pada anak perempuan yakni pada iritasi bibir vagina. Penyebab vulvovaginitis dapat terjadi karena ruam popok yang berulang, ukuran celana sempit dan area kemaluan yang tidak bersih. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan area intim anak dengan menggunakan air bersih usai melakukan BAB/BAK. Hindari mengenakan celana berukuran yang sempit dan gantilah dengan celana berukuran longgar.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi