Terbit: 22 December 2016 | Diperbarui: 22 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Memperingati Hari Ibu yang selalu dirayakan pada tanggal 22 Desember di tanah air, pakar kesehatan menyoroti masih tingginya angka kematian ibu saat melahirkan di Indonesia. Meskipun teknologi kesehatan semakin meningkat, bantuan medis bagi ibu melahirkan juga semakin membaik, dan kesadaran ibu untuk mendapatkan bantuan medis saat melahirkan juga semakin tinggi, dalam realitanya angka kematian ibu saat melahirkan di tanah air cukup meresahkan para pakar kesehatan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Setidaknya Ada 4.000 Ibu yang Meninggal saat Melahirkan di Indonesia Setiap Tahunnya

Direkutir Kesehatan Keluarga dari Kementerian Kesehatan RI, dr. Eni Gustina, MPH, menyebutkan jika angka keselamatan ibu saat melahirkan termasuk cukup rendah. Bagaimana tidak, tingkat kematian ibu saat melahirkan saja masih sangat tinggi dari total proses persalinan di Indonesia. Menurut beliau, setidaknya setiap tahunnya ada 5 juta kelahiran bayi di Indonesia dan sayangnya, ada 4.000 ibu yang harus merelakan nyawanya baik itu saat fase kehamilan, saat proses persalinan, dan saat menjalani fase nifas.

Menurut pakar kesehatan, tingkat kesehatan ibu di Indonesia memang masih cukup rendah. Sebagai contoh, wanita penderita anemia jumlahnya masih tergolong tinggi dimana mencapai 37,1 penderita dari seluruh wanita di tanah air. Selain itu, belakangan ini cukup banyak ibu yang juga mengidap penyakit mengerikan HIV meskipun angkanya masih belum bisa dipastikan.

Dr. Eni menyebutkan jika ada banyak faktor yang memicu masih rendahnya angka keselamatan ibu melahirkan di Indonesia. Sebagai contoh rendahnya tingkat pendidikan dan faktor budaya di tanah air yang menyebutkan wanita tidak bisa mengambil berbagai keputusan ikut berperan akan hal ini. Selain itu, tingginya angka perempuan yang menikah di usia yang sangat dini, yakni di bawah usia 19 tahun juga masih cukup besar, yakni mencapai 46,7 persen. Meskipun terlihat sepele, menikah di usia yang sangat muda dan mendapatkan kehamilan di usia remaja memang berperan besar dalam tingginya angka kematian ibu dan bayi di tanah air.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi