Terbit: 14 August 2018 | Diperbarui: 19 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Dokter Sehat – Adnexitis adalah infeksi atau radang pada adnexa rahim yang disebabkan oleh virus atau bakteri, adnexa adalah organ reproduksi wanita berupa jaringan yang berada di samping kanan dan kiri melekat pada rahim, yang bernama tuba fallopi dan ovarium. Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut penyakit ini adalah salpingo-ooforitis, adnekitis ini terdiri dari dua macam yaitu adnexitis akut dan kronis.

Pengobatan untuk Adnexitis

Adnexitis akut atau Salpingo ooporitis akuta sendiri biasanya disebabkan oleh Infeksi oleh Neisseria gonorhoe dan Chlamydia trachomatis, selain itu infeksi ini juga disebabkan oleh infeksi dari organ lain yang berdekatan seperti pada infeksi apendiks yang menyebar hingga ke tuba. Infeksi dari bakteri tersebut naik sampai ke tuba dari uterus sampai ke mukosa, adnexitis akut atau Salpingo ooporitis akuta yang disebabkan oleh gonoroe ada kecenderungan perlekatan fimbria pada ostium tuba abdominalis yang menyebabkan penutupan ostium itu.

Apabila infeksi mengeluarkan nanah dan nanah yang terkumpul dalam tuba menyebabkan terjadi piosalping, pada salpingitis gonoroika ada kecenderungan bahwa gonokokus menghilang dalam waktu yang singkat, biasanya 10 hari sehingga pembiakan negative.

Salpingitis akut banyak ditemukan pada infeksi masa nifas atau pada abortus septic ada juga disebabkan oleh berbagai tierti kerokan, infeksi dapat disebabkan oleh bermacam kuman seperti streptokokus (aerobic dan anaerobic ), stafilokokus, e. choli, clostridium wechii, dan lain-lain.

Infeksi ini menjalar dari servik uteri atau kavum uteri dengan jalan darah atau limfe ke parametrium terus ke tuba dan dapat pula ke peritoneum pelvic, disini timbul salpingitis interstitial akuta, mesosalping dan dinding tuba menebal dan menunjukkan infiltrasi leukosit, tetapi mukosa sering kali normal. Hal ini merupakan perbedaan yang nyata dengan salpingitis gonoroika, dimana radang terutama terdapat pada mukosa dengan sering terjadi penyumbatan lumen tuba. (Sarwono. Winkjosastro, Hanifa.Hal 287.2007).

Gejala Adnexitis

  • Menyebabkan demam atau suhu tinggi.
  • Leukosit tinggi.
  • Nyeri disebalah kanan atau kiri uterus.
  • Setelah beberapa hari dijumpai tomur pada perut dengan batas tidak jelas serta nyeri apabila ditekan.

Pengobatan Adnexitis

Adnexitis dapat diobati dengan beberapa cara, seperti berikut ini:

1. Pengobatan dengan anti-biotik

Untuk gejala adnexitis yang tampak jelas, yaitu pasien pertama kali harus melakukan pengobatan dengan antibiotik, untuk membunuh bakteri sisa dan mencegah penyakit kambuh berulang. Obat yang biasa digunakan tetap penisilin, gentamisin, metronidazole, dan lain-lain yang digunakan untuk mengobati radang akut tuba falopi, ovarium, serta peritonitis panggul.

2. Terapi jaringan

Lakukan injeksi cairan jaringan plasenta, globulin plasenta, secara intramuscular sehari sekali atau dua hari sekali, dan dilakukan sampai 15 kali pengobatan.

3. Fisioterapi

Stimulasi yang hangat dapat meningkatkan sirkulasi darah, mengatur kondisi gizi dalam jaringan lokal sehingga membantu penyerapan dan meredakan peradangan. Fisioterapi yang sering digunakan adalah shortwave, FM inframerah, audio, iontophoresis, dan sejenisnya. Jika suhu tubuh lebih dari 37.5O C atau penderita tuberkulosis genital jangan menggunakan metode fisioterapi.

4. Terapi bedah

Adneksitis adalah penyakit yang bisa diobati dengan pembedahan. Peradangan yang disebabkan oleh hidrosalping atau kista ovarium dan tuba falopi cara menyembuhkannya dapat dilakukan operasi, untuk kemandulan yang disebabkan oleh obstruksi saluran tuba dapat dilakukan bedah rekonstruksi tuba falopi. Untuk peradangan akut ovarium dan tuba falopi yang berulang kambuh, peritonitis panggul, pengobatan dengan obat yang tidak berefek memuaskan, dan pasien yang takut mengalami nyeri kesakitan atau untuk pasien yang sudah berumur. Hal ini dapat mempertimbangkan untuk melakukan operasi.

5. Pengobatan lainnya

Untuk obstruksi tuba falopi yang disebabkan oleh radang kronis ovarium dan tuba falopi, dapat dilakukan injeksi intrauterine, pemilihan gentamisin 160.000 unit, kimotripsin 5 mg, deksametason 5 mg hingga 20 ml saline, dengan tuntas menetralkan racun pada vulva, vagina, rahim, dan uterus. Tiga hari setelah menstruasi bersih, dapat dilakukan injeksi setiap dua hari sekali sampai akhir periode sebelum ovulasi dan pengobatan ini dapat diteruskan sampai tiga minggu berturut-turut.

Demikian penjelasan mengenai pengobatan untuk adnexitis, semoga bermanfaat ya, Teman Sehat!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi