Terbit: 9 February 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Menyusui merupakan hal alami yang terjadi antara ibu dan anak. Selain dapat meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak, menyusui juga dapat memberi gizi terbaik bagi anak. Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat menyusui adalah posisi melekatkan bayi pada payudara. Jika posisi melekat tidak tepat, maka proses menyusui tidak akan optimal.

Bagaimana Posisi Pelekatan yang Benar Saat Menyusui?

Pelekatan adalah proses ketika anak memasukkan puting ke areola di dalam mulutnya dan mulai menghisap ASI dari payudara. Pada ibu baru, posisi ini kerap menjadi kendala saat pertama kali menyusui.

Dilansir dari laman IDAI, tanda-tanda pelekatan bayi sudah benar antara lain dagu menempel ke payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar, sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, dan bibir bayi terlipat keluar. Suara yang terdegar bukanlah bunyi decak, melainkan suara bayi menelan. Tanda lainnya adalah bayi tampak tenang menyusu, dan ibu tidak merasa kesakitan.

Bila puting terasa sakit saat menyusui, masukkan jari ibu ke mulut bayi untuk membuka mulutnya dan memberi ruang untuk menarik puting. Setelah itu tarik puting Anda secara perlahan dari mulut bayi dan perbaiki posisinya. Proses menyusui yang salah dapat menyebabkan puting lecet dan nyeri.

Setelah menyusui, amati bentuk puting payudara Anda. Jika tampak meruncing, kemungkinan puting tidak masuk cukup jauh ke mulut bayi ketika menyusu sehingga terjepit di gusi si kecil. Hal ini termasuk pelekatan yang belum sempurna namun sulit untuk dideteksi. Selalu perhatikan bentuk puting setelah menyusui untuk mengetahui apakah porses pelekatan sudah benar.

Keterampilan menyusui ini membutuhkan waktu dan latihan sehingga dibutuhkan kesabaran dan semangat yang tinggi. Jika Anda merasa kesulitan untuk melakukan pelekatan dengan benar, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter laktasi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi