Terbit: 6 February 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Cari tahu apa penyebab anak susah makan dan cara mengatasinya dalam informasi kesehatan ini. Anak-anak memiliki pola makan yang tidak bisa diprediksi. Seringkali Anak sulit makan tanpa alasan yang jelas berhari-hari dan membuat orang tua sangat khawatir akan kesehatannya.

8 Penyebab Anak Susah Makan dan Cara Mengatasinya

Apa Penyebab Anak Susah Makan?

Seringkali anak memilih-milih makanan hingga sulit makan selama berhari-hari dengan alasan yang tidak diketahui. Ini dapat berefek buruk bagi kesehatan si Kecil karena mereka membutuhkan banyak asupan nutrisi melalui makanan untuk tumbuh kembangnya.

Anda harus mengetahui penyebab anak susah makan untuk mengetahui cara mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa penyebab anak kurus dan susah makan, yaitu:

1. Konstipasi

Konstipasi adalah gangguan pencernaan akibat kurang asupan serat yang ditandai dengan sulit buang air besar atau sakit perut karena feses keras dan kering. Kondisi ini juga akan membuat anak jadi tidak nafsu makan karena perutnya terasa tidak nyaman.

Anak mungkin juga tidak mau makan secara tiba-tiba akibat infeksi virus yang menyebabkannya sakit perut. Anak mungkin belum tahu atau tidak bisa menyampaikan apa yang dirasakan, jadi pastikan apakah kondisi perut anak baik-baik saja dan segera atasi bila menemukan gejala sembelit pada anak.

2. Gangguan Makan

Anak mungkin mengalami gangguan makan yang membuat pola makannya menjadi berubah drastis. Berikut ini adalah gangguan makan yang dapat terjadi pada anak dan remaja, yaitu:

  • Anoreksia: Gangguan makan dimana seseorang tidak mau makan banyak kalori karena memiliki ketakutan tidak rasional menjadi gemuk
  • Bulimia: Gangguan makan dimana seseorang makan dengan porsi yang banyak namun berusaha mengeluarkan makanannya dengan muntah
  • Binge Eating: Istilah untuk seseorang yang makan sangat banyak dan cepat

Gangguan makan dapat dimulai di masa kecil, walaupun cenderung dimulai di masa remaja atau awal masa dewasa. Hubungi dokter apabila Anda menemukan gejala gangguan makan pada anak.

3. Sensitivitas Makanan

Sensitivitas makanan adalah dimana kondisi anak yang sensitif terhadap tekstur, bau, atau rasa makanan tertentu sehingga mereka menolaknya. Kondisi ini biasanya terkait dengan tanda-tanda sensitivitas sensorik dan membuat anak menjadi pemilih makanan.

Tanda anak yang memiliki sensitivitas makanan adalah mereka tidak mau mengunyah, tersedak, ketakutan, mencium atau menyentuh makanan tersebut sebelum makan, hingga akhirnya menolak makanan tersebut.

Kondisi ini akan menyebabkan anak sulit makan karena mereka membatasi dan memilih hanya makanan yang mereka suka, sehingga gizinya pun mungkin tidak terpenuhi dengan baik.

 

4. Alergi Makanan

Anak Anda mungkin mengalami alergi makanan tertentu yang membuatnya tidak nafsu makan. Alergi makanan pada anak yang paling umum adalah susu, kedelai, telur, kacang tanah, kacang pohon, gandum, ikan, dan kerang.

Kondisi ini membuat anak harus membatasi menu makanannya hingga anak menjadi malas makan. Pembatasan makanan mungkin akan mengganggu asupan nutrisi pada anak. Pastikan anak mendapat alternatif makanan lain dengan nutrisi seimbang.

5. Kemampuan Motorik dan Oral

Anak dengan kemampuan motorik dan oral yang lemah cenderung sering tersedak atau memuntahkan makanannya tanpa dikunyah. Perhatikan bila anak Anda mengalami ciri-ciri ini.

Anak di atas usia 3 tahun umumnya sudah memiliki kemampuan motorik dan orang yang baik. Bila tidak, harap segera hubungi dokter anak.

6. Rutinitas dan Kebiasaan

Orang tua cenderung memberi anak makan sesuai dengan waktu orang dewasa makan, atau bersamaan dengan orang tua. Rutinitas tersebut ditetapkan sendiri oleh orangtua, padahal anak mungkin memiliki jadwal dan pola makan berbeda sesuai dengan kebutuhan dan pertumbuhannya yang berbeda dengan orang dewasa.

Selain itu, pola makan balita dan anak tidak dapat diprediksi. Setelah usia 2 tahun, anak jadwal makan anak melambat dan tidak stabil. Anda harus mengetahui kapan anak benar-benar lapar dan ingin makan.

 

7. Perhatian Anak Teralihkan

Anak-anak mudah teralihkan dengan berbagai hal seperti mainan, TV, ponsel, dan lainnya sehingga mereka tidak fokus untuk makan.

Beberapa orangtua di jaman sekarang juga menggunakan teknik pengalih perhatian agar anak mau makan. Sebagai contoh, membiarkan anak menonton TV atau menggunakan ponsel agar anak mau makan.

Kebiasaan ini membuat anak semakin sulit makan. Mereka mungkin memiliki kebiasaan hanya akan makan bila diberikan ponsel atau mainan lainnya. Anda disarankan untuk mengajarkan anak untuk fokus pada makanan dan makan hingga selesai sebelum bermain.

8. Anak Sakit

Sebagian besar anak-anak belum mengerti atau menyadari bahwa dirinya sakit. Tanda-tanda yang ditunjukan adalah anak tidak nafsu makan, lemas, dan mungkin tidak aktif seperti biasanya.

Anak mungkin mengalami demam, pilek, batuk, sariawan atau gangguan mulut lainnya yang membuat indera perasanya jadi pahit dan tidak nafsu makan.

Ketahui kondisi kesehatan anak Anda. Umumnya penyakit tersebut bersifat jangka pendek dan anak akan kembali pulih serta mau makan lagi dengan normal.

 

Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Setelah mengetahui kemungkinan penyebab anak kurus dan susah makan, berikut ini adalah beberapa rekomendasi cara mengatasi anak susah makan, yaitu:

  • Berikan si Kecil 3 menu makanan dalam porsi kecil. Melihat menu yang berbeda membuat Anak lebih semangat makan
  • Coba untuk menawari dan menyuapi anak makanan dengan sabar
  • Biarkan anak memilih menu makanan yang diingini
  • Siapkan makanan di piring dengan sajian yang menarik, misal dibuat menu bento atau karakter yang disukai anak
  • Jadi contoh yang baik dengan mengajarkan anak cara makan, memperkenalkan menu makanan baru, dan ajak anak untuk mencobanya

Anda mungkin harus mencari cara lain yang lebih kreatif dan efektif agar anak mau makan. Anda juga harus sering-sering masak makanan kesukaan anak dengan catatan harus menu makanan sehat dan asupan nutrisi yang cukup.

Itulah pembahasan tentang penyebab anak kurus dan susah makan serta cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat! 

 

  1. Castle, Jill, MS, RDN. 2014. My Toddler’s Not Eating: 12 Reasons Why Kids Refuse Good. https://jillcastle.com/preschooler-nutrition/12-reasons-child-wont-eat/. (Diakses pada 6 Februari 2020).
  2. Bradley, Jeanette. 2020. Possible Reasons Your Child Isn’t Eating. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965. (Diakses pada 6 Februari 2020).
  3. FamilyDoctor. 2019. When Your Toddler Doesn’t Want to Eat. https://familydoctor.org/when-your-toddler-doesnt-want-to-eat/. (Diakses pada 6 Februari 2020).
  4. Grogan, Alisha MOT, OTR/L. 2013. 5 Reasons Kids Refuse to Eat. https://yourkidstable.com/5-reasons-kids-refuse-to-eat/. (Diakses pada 6 Februari 2020).
  5. Kam, Katherine. 2007. Eating Disorders in Children and Teens. https://www.webmd.com/mental-health/eating-disorders/features/eating-disorders-children-teens#1. (Diakses pada 6 Februari 2020).
  6. Remmer, Sarah. 2017. 10 Reasons Why Your Child Isn’t Eating at Meals (and What to Do!). https://www.sarahremmer.com/10-reasons-why-your-child-isnt-eating-at-meals-and-what-to-do/. (Diakses pada 6 Februari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi