Terbit: 15 November 2016 | Diperbarui: 25 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Bristol University menyebutkan jika bayi dengan usia kurang dari enam bulan ternyata memang tidak boleh sembarangan diajak keluar rumah atau melakukan perjalanan dalam waktu yang lama. Bahkan, andaipun kita menempatkan bayi pada car seat khusus di dalam mobil, ada kekhawatiran bahwa bayi bisa mengalami sesak nafas andai melakukan perjalanan jarak jauh di dalam mobil. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Penelitian: Ada Baiknya Bayi Di bawah 6 Bulan Tidak Melakukan Perjalanan Panjang Dengan Car Seat

Pakar kesehatan yang melakukan penelitian ini menyebutkan jika bayi yang belum berusia enam bulan ternyata belum memiliki otot-otot pada bagian leher yang cukup kuat untuk menjaga keseimbangan sekaligus menahan beban di kepala saat melakukan perjalanan di dalam mobil. Padahal, sebagaimana diketahui, perjalanan dengan mobil tentu akan melalui banyak sekali guncangan atau bahkan getaran. Hal ini tentu akan membuat kepala bayi yang ditempatkan pada car seat akan beresiko terus bergerak ke berbagai arah. Karena belum bisa ditopang dengan baik oleh otot-otot lehernya, bayi pun beresiko besar mati karena lemas.

Penelitian ini sendiri dilakukan dengan semacam simulator khusus yang menyerupai bayi yang sedang ditempatkan pada car seat yang menghadap ke belakang. Dari simulator ini, sangat jelas terlihat jika kondisi tubuh bayi tertekan dan sangat tidak stabil. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuhnya yang memang masih rentan, bukan?

Jika sebelumnya produsen car seat menyebutkan jika bayi bisa duduk dengan aman di dalam perjalanan selama 2 jam, maka pakar kesehatan yang melakukan penelitian ini justru hanya menyarankan waktu perjalanan maksimal setengah jam saja dan sangat tidak disarankan untuk ikut dalam perjalanan panjang. Bahkan, andai dalam kondisi mendesak, harus ada orang yang mendampingi atau memangku bayi selama perjalanan agar bisa terus memantau kondisi kesehatan, khususnya pernafasan sang buah hati.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi