Terbit: 14 April 2020 | Diperbarui: 18 July 2022
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Eko Budidharmaja

Obat cacing digunakan untuk mengatasi infeksi cacing baik pada anak-anak atau orang dewasa. Cacingan adalah infeksi parasit cacing yang umumnya terjadi pada anak-anak karena kurangnya pengetahuan akan kebersihan. Ketahui apa saja jenis obat cacing anak dan dewasa berikut ini.

10 Obat Cacing Anak dan Dewasa (Medis dan Alami)

Obat Cacing Medis untuk Anak dan Dewasa

Berdasarkan laporan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), cacingan adalah salah satu infeksi menular yang masih menjadi masalah besar khususnya untuk anak-anak. Infeksi cacing dapat menyebabkan penurunan kesehatan, gizi, kecerdasan, hingga produktivitas bila terjadi pada orang dewasa.

Obat cacing adalah perawatan medis standar untuk mengobati cacingan yang dianjurkan untuk diminum setiap 6 bulan sekali. Berikut ini adalah beberapa jenis obat cacing untuk dewasa dan anak:

1. Albendazole

Albendazole adalah obat cacing anak dan dewasa dengan dosis yang berbeda, mungkin Anda harus minum dosis kedua setelah dua minggu dari dosis pertama untuk mencegah infeksi cacing kambuh karena telur cacing mungkin masih bertahan.

Albendazole digunakan dalam sediaan tablet tunggal kunyah atau tablet minum untuk mengatasi cacing kremi dengan cara menghentikan metabolisme cacing agar cacing tersebut kehabisan energi dan mati.

2. Mebendazole

Obat mebendazole digunakan untuk mengobati infeksi cacing usus seperti cacing kremi, cacing gelang, dan cacing tambang dengan cara mencegah larva cacing menetas dan berkebang biak di tubuh.

Mebendazole adalah obat cacing untuk dewasa yang termasuk dalam kelas obat anthelmintik. Obat ini dapat digunakan untuk anak-anak di atas usia 2 tahun dengan resep dokter. Dosis obat mebendazole adalah 100 mg untuk dosis pertama. Dosis kedua mungkin dibutuhkan dalam 2-3 minggu setelah dosis pertama.

3. Pirantel Pamoat

Pirantel pamoat adalah obat cacing anak yang termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai anthelmintik. Pirantel pamoat digunakan mengobati infeksi cacing usus seperti cacing kremi, cacing gelang, dan cacing tambang.

Cara kerja obat ini adalah dengan melumpuhkan cacing hingga cacing mati secara alami dan dikeluarkan melalui tinja. Obat ini hanya dapat digunakan oleh anak di atas usia 2 tahun dengan resep dokter. Dosis pirantel pamoat yang paling umum adalah 10 mg/kgBB sebagai dosis tunggal.

4. Ivermectin

Ivermectin digunakan untuk mengobati infeksi cacing gelang atau infeksi parasit tertentu. Obat ini termasuk dalam kelas obat antelmintik yang bekerja dengan melumpuhkan dan membunuh cacing tersebut.

Obat ini dapat digunakan untuk infeksi cacing pada dewasa dan anak-anak dengan berat badan >15 kg. Dosis yang umum digunakan adalah 200 mikrogram/kgBB selama 1-2 hari. Konsultasikan dengan dokter untuk cara pakai dan dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.

5. Praziquantel

Praziquantel termasuk dalam golongan obat antelmintik yang bekerja dengan cara membunuh parasit penyebab infeksi seperti Schistosoma dan cacing hati. Kandungan praziquantel akan melumpuhkan parasit pada dinding pembuluh darah hingga mereka mati dan dikeluarkan melalui tinja dalam proses alami.

Anda akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda setelah Anda sembuh dari infeksi parasit atau infeksi cacing tersebut agar tidak terpapar lagi. Walaupun demikian, sangat penting untuk menjalani hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan secara teratur agar tidak terpapar infeksi cacing atau patogen lainnya.

Obat Cacing Alami

Obat cacing alami dipercaya beberapa kalangan namun ini bukan pengobatan utama yang direkomendasikan. Anda harus tetap berhati-hati untuk mencobanya karena belum ada penelitian medis yang mendukung pembuktiannya.

Berikut ini beberapa jenis obat cacing alami yang dipercaya sebagian masyarakat, termasuk:

1. Bawang Putih

Bawang putih adalah rempah tradisional yang digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai infeksi karena mengandung sifat antibakteri dan antivirus. Bawang putih juga dipercaya dapat mencegah telur cacing betina bertelur di dalam tubuh. Caranya adalah dengan memakan potongan kecil bawang putih atau mencampurnya dalam makanan.

Beberapa orang juga mengolahnya menjadi salep untuk mengatasi cacingan. Caranya adalah dengan menghaluskan beberapa siung bawang putih lalu mencampurnya dengan petroleum jelly atau minyak esensial lainnya. Lalu, oleskan salep tersebut ke bagian anus yang memiliki gejala gatal dan tidak nyaman akibat cacingan.

 

2. Minyak Kelapa

Minyak kelapa memiliki sifat antibakteri dan antivirus alami yang kemudian dikaitkan dapat mengatasi infeksi cacing kremi.

Cara mengatasi cacingan dengan cara alami ini dilakukan dengan meminum satu sendok teh minyak kelapa murni dua kali sehari, setiap pagi dan sebelum tidur. Anda juga dapat mengoleskan minyak kelapa murni di bagian kulit yang terasa gatal dan tidak nyaman akibat infeksi cacing.

3. Biji Pepaya

Berdasarkan sebuah studi yang dilakukan pada hewan di tahun 2012, tikus yang diberi biji pepaya sembuh dari infeksi cacing. Beberapa kalangan lainnya menggunakan campuran biji pepaya dengan madu untuk mengatasi cacingan.

Walaupun demikian, belum ada penelitian medis lanjutan pada manusia dan menelan biji pepaya secara langsung mungkin akan berakibat buruk pada sistem pencernaan.

4. Wortel

Belum ada penelitian medis, namun wortel dipercaya dapat mengatasi infeksi cacing atau parasit. Caranya adalah dengan makan satu cangkir wortel parut dua kali sehari. Kandungan alami dari wortel akan membantu tubuh untuk mendorong cacing melalui usus.

Selain itu, wortel mengandung serat tinggi untuk melancarkan pencernaan dan meningkatkan pergerakan usus sehingga cacing dapat terdorong keluar secara alami melalui tinja.

5. Biji Labu

Pada tahun 1863-1936, United States Pharmacopoeia mendaftarkan biji labu sebagai obat tradisional untuk infeksi parasit usus. Biji labu mengandung senyawa cucurbitacin, pada studi awal tersebut menunjukan bahwa biji labu mungkin memiliki potensi untuk mengatasi cacingan.

Beberapa kelompok masyarakat tradisional menggunakan rendaman biji labu hingga membentuk seperti pasta sebagai obat cacing untuk dewasa. Walaupun demikian, belum ada penelitian terbaru yang membuktikan kebenarannya.

Itulah pembahasan tentang obat cacing anak. Jika Anda ingin menggunakan obat cacing alami, gejala yang Anda alami mungkin tidak akan hilang dalam beberapa hari. Sebaiknya konsultasi pada dokter untuk pengobatan terbaik. Semoga informasi ini bermanfaat.

 

  1. Johnson, Shannon. 2018. Treatment and home remedies for pinworms. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322714. (Diakses pada 14 April 2020).
  2. Mersch, John, MD, FAAP. 2019. How to Get Rid of Pinworms. https://www.emedicinehealth.com/pinworms/article_em.htm#what_are_pinworms. (Diakses pada 14 April 2020).
  3. Parker Gordon, Jerisha. 2017. Can Home Remedies Treat Pinworms?. https://www.healthline.com/health/home-remedies-for-pinworms. (Diakses pada 14 April 2020).
  4. WebMD. 2019. Pyrantel Pamoate Suspension. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-9999-6119/pyrantel-pamoate-oral/pyrantel-suspension-oral/details. (Diakses pada 14 April 2020).
  5. WebMD. 2019. Ivermectin. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1122/ivermectin-oral/details. (Diakses pada 14 April 2020).
  6. WebMD. 2019. Praziquantel Tablet. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8873/praziquantel-oral/details. (Diakses pada 14 April 2020).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi