Terbit: 29 April 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu penyakit yang menyerang anak-anak dan cukup meresahkan orang tua adalah penyakit difteri. Selain bisa menyerang kulit hingga memicu munculnya bisul-bisul, difteri sangat mudah dikenali karena bisa menyerang tenggorokan dan selaput lendir pada hidung. Penyebab dari difteri sendiri ternyata berasal dari bakteri Corynebacterium diphtheriae dan juga Corynebacterium ulcerans. Setelah memasuki tubuh, bakteri ini mengalami inkubasi dalam waktu dua hingga lima hari dan kemudian menimbulkan beberapa gejala difteri seperti sebagai berikut.

Mengenal Penyakit Difteri Lebih Jauh

Anak yang terkena difteri biasanya akan mengalami gejala berupa tenggorokan yang sakit dengan suara yang serak dan bahkan dalam beberapa kasus bisa membuat pernafasan menjadi semakin sesak. Selain itu, pada tenggorokan dan amandel akan muncul semacam membran dengan warna yang abu-abu. Selain itu, hidung juga akan menjadi beringus dimana ingus akan cenderung semakin mengental atau bahkan disertai dengan darah. Anak juga akan cenderung lebih lemas dan pada lehernya akan muncul pembengkakan kelenjar limfa. Selain itu, kulit anak juga akan muncul bisul-bisul yang bisa bertahan cukup lama dan meninggalkan bekas.

Bakteri difteri sendiri ternyata cukup mudah ditemui di tempat-tempat yang banyak dilalui oleh anak-anak dan penularannya pun termasuk cukup mudah terjadi. Sebagai contoh, orang lain yang sudah terinfeksi bakteri difteri akan mudah menularkannya ke orang lain saat batuk atau bersin-bersin. Selain itu, jika anak menyentuh hewan yang sudah terinfeksi bakteri atau menyentuh bisul, mainan, atau beberapa benda lain dari penderita difteri, maka penularan pun akan semakin mungkin terjadi.

Jika anak mengalami gejala-gejala difteri, maka kita tentu harus segera memeriksakannya ke dokter mengingat jika hal ini dibiarkan begitu saja, maka penyebaran difteri ke seluruh tubuh akan semakin menjadi dan bisa menimbulkan komplikasi yang sangat berbahaya. Tercatat, difteri ternyata bisa memicu masalah pada saluran pernafasan, kerusakan saraf, kerusakan jantung, dan juga difteri hipertoksik dimana tubuh bisa mengalami gagal ginjal dan pendarahan yang cukup parah.

Untuk mencegah munculnya difteri, pakar kesehatan menyarankan siapapun untuk melakukan vaksinasi DPT yang akan mampu mencegah masalah difteri, tetanus, dan pertusis sejak anak-anak. Anak yang telah tervaksinasi pun akan menjadi lebih tenang karena resiko terkena penyakit ini bisa menurun drastis hingga seumur hidupnya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi