Terbit: 4 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bunda, pernahkah mengamati bahwa kepala si kecil terkadang lebih panas dari biasanya? Kondisi ini umumnya membuat ibu panik karena terjadi secara tiba-tiba. Sebenarnya, apa penyebab kepala bayi tiba-tiba panas?

Mengapa Kepala Bayi Lebih Panas?

Penyebab kepala bayi panas

Kesehatan anak tentu menjadi perhatian utama orang tua. Karena itu, ketika ada sedikit gangguan pada anak, orang tua akan panik. Termasuk suhu badan anak yang tiba-tiba naik.

Ada beberapa kondisi yang menyebabkan kepala bayi menjadi panas, di antaranya bayi baru selesai mandi dengan air hangat, aktivitas bayi meningkat, bayi berada dalam suhu ruangan yang hangat dan bayi kegerahan.

Selain itu, kepala bayi memang cenderung lebih panas dibanding anggota tubuh lainnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya pembuluh darah di bagian kepala bayi yang membuat bagian kepala menjadi lebih hangat dari tubuhnya.

Kondisi ini termasuk wajar, sehingga ibu tidak perlu khawatir jika bayi mengalami hal ini. Untuk memastikan kondisi bayi, sebaiknya ibu memeriksa kondisi bayi dengan menggunakan termometer. Jika suhu badan lebih dari 37.5 derajat Celcius dan diiringi gejala lain, maka ibu perlu khawatir.

Mengatasi bayi demam

Apabila suhu badan bayi lebih dari 37,5 serajat Celcius, maka kemungkinan bayi mengalami demam. Demam sebenarnya bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala bahwa di dalam tubuh sedang melawan penyakit atau infeksi.

Untuk mengetahui pasti penyebab infeksi, Anda perlu mengamati gejala lainnya seperti ruam, diare, batuk, atau perubahan lainnya pada anak. Jika bayi demam, Anda bisa mengatasinya dengan membarinya ASI dengan rutun agar bayi tetap terhidrasi, memberi pakaian yang tidak terlalu tebal dan berikan kompres hangat.

Anda juga bisa memberikan obat penurun panas jika bayi berusia lebih dari 3 bulan dan panas berlanjut selama beberapa hari. Untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat, sebaiknya segaera periksakan si kecil ke dokter.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi