Terbit: 14 November 2014 | Diperbarui: 25 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Malnutrisi adalah keadaan klinis yang disebabkan oleh diet yang tidak tepat atau tidak mencukupi. Malnutrisi merupakan kategori  penyakit yang mencakup: kekurangan gizi (undernutrition), obesitas dan berat badan lebih (overweight),  serta kekurangan nutrien mikro (micronutrients deficiency, yang dikenal juga dengan hidden hunger).

Malnutrisi pada  anak-anak  akan sangat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangannya, karena pada usia inilah zat-zat gizi sangat diperlukan untuk membangun tubuh yang sehat dan mental yang kuat.

Anak yang kekurangan gizi akan tumbuh lebih kurus atau lebih pendek dari kebanyakan anak lainnya. Si anak juga biasanya lebih rewel dan lebih rentan menjadi sakit di banding anak lain yang cukup gizi.

Beberapa jenis malnutrisi yang terjadi pada anak :

  • Malnutrisi ringan
    Merupakan malnutrisi yang sering menimpa anak-anak. Anak akan tidak akan tumbuh sempurna dibanding dengan anak yang kebutuhan gizinya terpenuhi. Terkadang si anak terlihat lebih kurus atau pendek dibanding anak lain, meski demikian si anak terlihat normal, tidak seperti sakit. Meski begitu, karena gizinya kurang, anak akan lebih mudah menjadi sakit.Anak dengan malnutrisi ringan, akan lebih mudah terserang diare atau flu. Jika terserang flu biasanya akan berlangsung lebih lama, dan bahkan dapat meningkat menjadi pneumonia. Campak, TBC atau penyakit lainnya menjadi lebih berbahaya bagi anak dengan malnutrisi.Sangat penting bagi anak malnutrisi untuk mendapatkan perawatan khusus dan mencukupkan kebutuhan gizinya, sebelum si anak menjadi sakit. Kegiatan menimbang bayi atau anak, sangat penting untuk memantau perkembangan dan status gizi si anak, sehingga malnutrisi dapat dicegah secara dini.
  • Malnutrisi berat
    Kondisi ini sering terjadi pada bayi yang berhenti mendapatkan ASI secara mendadak atau dihentikan pemberian ASInya terlalu dini. Malnutrisi berat juga dapat terjadi pada bayi yang tidak mendapat energi secara terus-menerus.Malnutrisi berat sering terjadi ketika anak terserang diare atau penyakit infeksi lainnya. Kita akan mudah mengenali jika anak mengalami malnutrisi berat, secara langsung dari penampilannya.
  • Malnutrisi kering atau marasmus
    Ciri-ciri anak yang mengalami malnutrisi kering atau marasmus antara lain rambut tipis, muka terlihat lebih tua, selalu terlihat lapar, sangat kurus, dan berat badan sangat ringan. Anak seperti ini bisa dikatakan hanya tulang dan kulit.Anak ini tidak mendapat asupan makanan hampir seluruh jenis makanan atau gizi, dengan kata lain, dia kelaparan. Untuk memulihkannya, anak perlu mendapat asupan gizi secara keseluruhan.
  • Malnutrisi basah atau kwashiorkor
    Malnutrisi basah atau kwashiorkor dapat dicirikan antara lain anak berhenti tumbuh, kulit terasa sakit dan mengelupas, wajah dan kaki serta tangan terlihat bengkak, pigmen warna pada kulit atau rambut tidak sempurna, dan lengan atas terlihat kecil.Hal ini dapat terjadi ketika anak tidak mendapat cukup asupan protein.Memakan makanan yang disimpan di tempat basah atau makanan berjamur juga dapat menjadi penyebab kwashiorkor.
  • Malnutrisi lainnya
    Masih ada jenis malnutrisi lainnya yang dapat dijumpai di masyarakat, selain marasmus (kelaparan) atau kwashiorkor (kurang protein). Jenis malnutrisi lainnya merupakan akibat kurangnya asupan vitamin atau mineral pada makanan sehari-harinya.Jenis malnutrisi ini antara lain mata rabun yang dapat menimpa anak yang kurang asupan Vitamin A, anemia menyerang anak yang kekurangan zat besi, rakhitis menyerang anak yang kekurangan vitamin D, gondok menyerang anak yang kekurangan asupan yodium dan juga masalah pada kulit, mulut dan gusi yang biasanya menyerang anak yang kurang makan buah dan sayuran.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi