Terbit: 20 April 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Tahukah Anda bahwa bahaya mencium bayi baru lahir ternyata sangat berisiko? Kebiasaan ini bisa memengaruhi kesehatan anak. Oleh karena itu, jangan lagi sembarangan mencium si kecil. Apa saja akibatnya?

7 Bahaya Mencium Bayi Baru Lahir, Bisa Tularkan Banyak Penyakit!

Bahaya Mencium Bayi Baru Lahir

Salah satu tindakan yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang berkunjung ke keluarga atau sahabat yang baru saja melahirkan adalah menggendong bayi, mencium pipi, hingga mencium bibir bayi. Meski terlihat seperti tindakan yang tidak berbahaya, faktanya terdapat bahaya mencium bayi.

Berikut ini adalah beberapa risiko mencium bayi baru lahir, di antaranya:

1. Cold sores

Bahaya mencium bayi baru lahir yang pertama adalah cold sores. Cold sores adalah lepuhan-lepuhan kecil dan menyakitkan yang dapat timbul di sekitar mulut, muka atau hidung. Meski tidak berbahaya pada balita dan anak-anak, virus cold sores dapat berbahaya bagi bayi.

Kasus ini jarang terjadi pada bayi karena pada umumnya tubuh bayi masih memiliki antibodi dari ibu di dalam darahnya. Namun, karena sistem kekebalan tubuh bayi di bawah 6 bulan belum sepenuhnya berkembang, cold sores bisa memiliki efek yang parah

Jika seorang wanita hamil memiliki herpes genital, janin di dalam kandungannya bisa mendapatkan herpes neonatal melalui kontak dengan cairan di jalan lahir selama persalinan. Ini adalah penyebab hampir 90 persen kasus neonatal, meskipun bayi juga dapat tertular virus segera setelah lahir.

Virus herpes simplex 1 yang dikenal sebagai HSV-1 adalah penyebab cold sores. Virus ini mirip dengan virus yang menyebabkan herpes genital, yang disebut HSV-2.

2. Mononukleosis

Bahaya mencium bayi baru lahir berikutnya adalah mononukleosis. Mononukleosis adalah penyakit menular yang juga disebut mono atau ‘the kissing disease‘. Meskipun bayi bisa mendapatkan virus ini melalui ciuman, penularan juga bisa dilakukan dengan cara lain seperti berbagi minuman atau peralatan makanan.

Mono bukanlah penyakit serius, tetapi dapat menyebabkan komplikasi yang dalam beberapa kasus membuat penyakit lebih berbahaya. Gejala mono bisa ringan seperti demam, peradangan pada tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar getah bening, tetapi bisa juga menjadi sangat parah.

Penyebab mono adalah virus Epstein-Barr (EBV). Ini adalah virus umum yang banyak terpapar di masa anak-anak. EBV adalah bagian dari keluarga virus herpes, dan menjadi salah satu virus paling umum yang bisa didapatkan. Biasanya, infeksi terjadi sebelum seorang anak menjadi remaja.

3. Sariawan

Bahaya mencium bayi berikutnya yang bisa terjadi adalah sariawan. Sariawan sendiri disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Meski bakteri ini merupakan bagian normal dari mikroflora, Candida albicans yang terlalu banyak bisa menyebabkan infeksi. Tidak hanya bagian mulut, infeksi juga bisa menyebar ke amandel dan bagian belakang tenggorokan.

Perlu diketahui, jika candidiasis terjadi pada bayi atau anak usia dini, hal ini perlu mendapatkan penanganan dengan serius karena infeksi dapat berkembang dan menyebar dengan cepat.

Sariawan yang dialami bayi ditandai dengan kulit mulut pecah-pecah dan munculnya bercak-bercak berwarna putih pada mulut, bagian dalam pipi dan lidah. Biasanya, dokter dapat memberikan obat antijamur yang diteteskan ke mulut bayi.

4. Meningitis bakteri

Banyak orang tidak menyangka bahwa mencium bayi baru lahir berisiko meningkatkan meningitis. Meningitis adalah peradangan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Pembengkakan akibat meningitis biasanya memicu gejala-gejala seperti sakit kepala, demam, dan leher kaku.

Bayi terkena penyakit meningitis biasanya karena penyebaran kuman dari penderita melalui air ludah, ataupun karena terpapar oleh batuk penderita. Kuman juga dapat disebarkan melalui kontak dengan orang-orang yang tinggal serumah dengan bayi.

Sebagian besar kasus meningitis disebabkan oleh infeksi virus, namun infeksi juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, parasit dan jamur. Beberapa kasus meningitis membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu. Sementara pada kasus yang lain, meningitis bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan antibiotik darurat.

Bayi dengan meningitis mungkin sulit untuk merasa nyaman, dan bahkan menangis lebih keras ketika dipegang. Berikut ini adalah tanda-tanda umum bayi terkena meningitis:

  • Demam tinggi.
  • Menangis terus menerus.
  • Rasa kantuk atau marah berlebihan.
  • Tidak aktif.
  • Menurunnya nafsu makan.
  • Tonjolan di bagian lunak di atas kepala bayi (fontanel).
  • Kekakuan pada tubuh dan leher bayi.

5. Flu

Mencium bayi baru lahir adalah aktivitas yang sebaiknya dihindari oleh orang dewasa. Orang dewasa harus memahami bahwa sistem imunitas tubuh bayi belum sempurna sehingga menjadi rentan untuk terkena penyakit.

Bayi yang baru lahir masih mengandalkan sisa antibodi dari ibunya sebagai imunitas sementara di beberapa minggu pertama kehidupannya. Beberapa virus yang bisa menyerang bayi di antaranya rotavirus dan virus influenza, bakteri streptococcus atau pertusis.

Bayi yang terkena flu biasanya disebabkan dari ciuman yang dilakukan orang dewasa. Jika tidak mendapatkan penanganan, bayi berisiko mengalami infeksi yang lebih serius seperti peradangan sinus, pneumonia, dan infeksi telinga.

6. Muntah dan diare

Meski terlihat seperti aktivitas yang tidak membahayakan, mencium bayi baru lahir bisa menyebabkannya sakit perut, diare, hingga muntah, dikarenakan tidak sengajanya masuk air liur penderita ke mulut bayi ataupun terhirup bayi.

Muntah dan diare adalah sesuatu yang berbahaya karena bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, orang dewasa disarankan untuk memahami bahaya mencium bayi, terutama jika Anda sedang sakit.

7. RSV (Respiratory Syncytial Virus)

Respiratory syncytial virus adalah virus yang bisa menyerang paru-paru dan membuat bayi kesulitan bernapas. RSV adalah penyakit yang sangat menular dan sulit dihindari oleh bayi.

Jika orang dewasa terinfeksi virus ini dan mencium bayi baru lahir, virus bisa menyebar ke bayi. Karena saluran udara untuk bernapas memiliki bentuk kecil dan tipis, infeksi yang ditimbulkannya bisa berdampak serius pada bayi.

Nah, itulah beberapa bahaya mencium bayi baru lahir yang harus diketahui oleh orang dewasa.

 

  1. Ambardekar, Nayana. 2019. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/understanding-mononucleosis-causes#1 (Diakses pada 20 Agustus 2020).
  2. Sethi, Saurabh. 2018. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322722.php (Diakses pada 20 Agustus 2020).
  3. Mayo Clinic Staff. 2018. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/meningitis/symptoms-causes/syc-20350508 (Diakses pada 20 Agustus 2020).
  4. Stephens, Carissa. 2018. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322620.php (Diakses pada 20 Agustus 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi