Terbit: 24 May 2018 | Diperbarui: 4 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bayi dan balita merupakan kelompok usia yang rentan mengalami meningitis atau peradangan selaput otak (meninges). Meningitis bahkan dapat dialami oleh bayi yang berudoa kurang dari dua bulan. Apa saja gejala meningitis yang perlu diwaspadai pada bayi?

Gejala Meningitis pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Gejala meningitis pada bayi

Meningitis tidak memiliki gejala yang khas dan kadang bayi bisa mengalami beberapa gejala meningitis sekaligus. Terkadang gejala meningitis hanya ditandai dengan anak yang merasa mudah lelah dan rewel, namun setelah itu kondisi bayi makin memburuk.

Beberapa gejala meningitis yang umum terjadi di antaranya adalah bagian kepala membengkak, demam tinggi, tangan dan kaki dingin namun suhu tubuh menjadi hangat, muntah, anak tidak nafsu makan atau menyusu serta hisapan saat menyusu terasa melemah.

Apabila anak demam, lesu, dan muncul ruam berwarna merah atau kehitaman pada bayi, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Untuk menegakkan diagnosa umumnya odkyer akan melakukan CT scan, pemeriksaan darah dan tes urin untuk mendeteksi bakteri di otak bayi.

Jika kondisi ini tidak segera ditangani, dapat berisiko menyebabkan bayi tuli, buta, tidak dapat bicara, masalah pada otot bayi, kejang dan dapat berdampak pada kematian bayi.

Bisakah mencegah meningitis pada bayi?

Meningitis adalah radang selaput otak yang disebabkan oleh infeksi pada selaput otak. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai macam organisme seperti virus, bakteri dan jamur. Cara pencegahan yang paling utama adalah dengan melindungi bayi dari berbagai penyebab infeksi tersebut.

Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain memberikan vaksin lengkap seperti vaksin polio, campak, gondong, cacar dan imunisasi lainnya, serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar bayi. Biasakan cuci tangan dengan baik dan sering pada saat sebelum dan setelah mengganti popok, mencuci bersih mainan anak, dan menjauhkan anak dari orang lain yang sedang sakit.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi