Terbit: 28 April 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Pernahkah Anda melihat bayi baru lahir? Pada beberapa kasus, bayi baru lahir tampak berwarna kuning. Kondisi ini disebut jaundice atau ikterus. Beberapa dapat sembuh dengan sendirinya, namun ada beberapa perlu Anda waspadai.

Benarkah Semua Kondisi Bayi Kuning Berbahaya?

Photo Credit: pexels.com

Penyebab bayi kuning

Bayi kuning disebabkan oleh kelebihan bilirubin, yaitu pigmen berwarna kuning pada sel darah merah. Bilirubin adalah hasil pemecahan sel darah merah yang sudah tua. Bilirubin ini akan dipisah dari darah oleh hati dan kemudian akan dikeluarkan tubuh melalui feses. Nah, karena fungsi hati bayi umumya belum sempurna, maka bilirubin tersebut tidak sepenuhnya dipisahkan dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Selain karena fungsi hati bayi yang belum sempurna, ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi kuning, di antaranya bayi lahir prematur, mengalami memar saat melahirkan, perbedaan golongan darah antara ibu dan anak, serta ibu atau bayi kurang gizi.

Perbedaan kondisi bayi kuning yang normal dan yang patut diwaspadai

Kondisi kuning pada bayi ada yang normal dan ada yang perlu diwaspadai. Kondisi bayi kuning dikatakan normal jika mereda setelah 24-72 jam. Umumnya setelah bayi baru lahir dan mendapat ASI yang cukup kondisi kuning ini akan berkurang.

Sedangkan kondisi bayi kuning yang berbahaya adalah jika bayi masih kuning hingga bayi berusia 1-2 minggu. Selain itu tanda bayi kuning yang perlu diwaspadai adalah ketika warna kuning bayi juga akan menyebar hingga ke lengan atau ke kaki.

Beberapa gejala lain yang patut diwaspadai antara lain demam, kejang, sesak napas, bayi tampak lemas dan tidak nafsu makan serta memiliki lengan dan tungkai yang lemas. Jika si kecil mengalami kondisi ini, kemungkinan dokter akan merekomendasikan fototerapi untuk si kecil. Namun jika kondisinya tidak membaik, bayi mungkin perlu perawatan intensif dan dilakukan transfusi darah untuk menggantikan darah bayi yang mengandung kadar bilirubin tinggi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi