Terbit: 2 March 2018
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Menindik telinga  anak adalah sebuah praktik umum yang terjadi di seluruh dunia. Bahkan, beberapa orang tua menindik anaknya ketika mereka masih bayi. Akan tetapi, untuk sebagian orang tua yang lain hal ini bukanlah keputusan yang mudah untuk dilakukan.

Kapan Usia yang Tepat untuk Menindik Telinga Anak?

Photo Credit: Flickr.com/Alison Robichaux

Pada beberapa kasus, ada orang tua yang baru menindik telinga anaknya ketika mereka memasuki usia 12 hari. Sementara, orang tua lain memilih menunggu sampai usianya menginjak satu tahun.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), tidak ada usia pasti untuk menindik telinga anak. Menindik telinga tidak berisiko asalkan dilakukan dengan prosedur yang benar. Para ahli menyarankan agar tidak menindik telinga bayi yang baru lahir.

Meski begitu, AAP mengajurkan, sebaiknya menindik telinga boleh dilakukan ketika anak memasuki usia dua tahun. Dua tahun adalah usia yang cocok untuk menindik telinga karena tubuh  anak tidak rentan terhadap alergi dan memiliki kulit yang masih lembut.

Menurut Wendy Sue Swanson, MD, hal lain yang harus diwaspadai ketika menindik telinga pada anak adalah risiko terjadinya infeksi. Seperti diketahui, bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna untuk mengatasi infeksi, oleh karena itu, Swasnson mengajurkan orang tua untuk menunggu sampai anak mereka minimal berusia 6 bulan.

Di sisi lain, jika Anda ingin anak bisa membuat keputusan sendiri tentang kapan waktu menindik telinganya, sebaiknya tunggu sampai dia berusia sekitar 10 tahun. Semakin bertambahnya usia, semakin besar kemungkinannya untuk bisa bertanggung jawab terhadap kesehatan dan kebersihan telinganya.

Dampak Buruk yang Bisa Terjadi

Menurut Jenny Murase, MD, profesor klinis dermatologi di University of California, jika telinga anak Anda menunjukkan kemerahan, bengkak, rasa sakit atau gatal usai melakukan tindikan, hal ini mungkin saja menandakan bahwa anak Anda terkena infeksi.

Untuk mengatasi infeksi, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobatinya. Guna mempercepat penyembuhan infeksi, sebaiknya Anda jangan terburu-buru untuk menggunakan anting kembali.

Walau sangat kecil kemungkinan untuk terjadi infeksi, namun apabila bayi berusia kurang dari dua bulan mengalami infeksi kulit dan demam, maka komplikasi yang terjadi dapat menjadi serius.

Pada keadaan tersebut, dokter biasanya mengambil kultur darah dan urine bayi untuk menyingkirkan terjadinya infeksi sistemik atau infeksi yang menyeluruh.

Kabar baiknya, hal tersebut adalah sesuatu yang jarang sekali terjadi. Faktanya, banyak bayi di berbagai negara langsung ditindik setelah dilahirkan dan tidak mengalami infeksi apa pun.

Meski begitu, ada hal yang perlu Anda ingat adalah gangguan jaringan keloid (pertumbuhan jaringan luka yang tidak normal atau berlebih setelah pulihnya cedera) lebih cenderung berkembang bila ada infeksi atau reaksi alergi.

Sementara itu, sebuah studi mengungkapkan bahwa usia anak-anak (1-10 tahun) adalah usia di mana tubuhnya rentan terhadap keloid.

Jenis Anting yang Harus Digunakan

Para ahli menganjurkan untuk menggunakan anting berbahan perak, platinum, emas, atau stainless steel yangberbentuk kancing. Anting jenis ini dapat meminimalisir risiko infeksi dan ruam. Sedangkan, jenis anting hal yang sebaiknya Anda hindari adalah anting berbentuk cincin.

Sementara itu, menurut Bruce A. Brod, M.D., profesor dermatologi klinis di University of Pennsylvania Health System, beberapa anak ada yang alergi terhadap emas putih karena mengandung nikel. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya bicarakan dengan dokter terlebih dahulu tentang anting apa yang paling aman digunakan.

Satu hal yang tidak boleh Anda lewatkan saat menindik telinga pada anak adalah memastikan bahwa kondisinya sehat. Jika anak Anda sedang sakit maka tunda untuk melakukan tindikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi