Terbit: 11 April 2022 | Diperbarui: 22 August 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Anak demam naik turun adalah kondisi yang umum terjadi, tetapi bikin para orang tua merasa khawatir! Berbagai cara pun dilakukan agar demam si Kecil segera mereda. Bunda, yuk, kenali penyebab demam hingga cara mengobatinya dalam penjelasan di bawah ini.

Anak Demam Naik Turun? Begini Cara Mengobatinya

Bagaimana Anak Dikatakan Demam Naik Turun?

Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius. Suhu tubuh normal adalah 37 derajat Celsius. Suhu tubuh setiap orang bervariasi sepanjang hari, dan bisa berbeda berdasarkan usia, tingkat aktivitas, dan faktor lainnya. Misalnya, suhu tubuh bayi baru lahir normalnya adalah 37,5 derajat Celsius.

Orang tua tidak perlu khawatir apabila demam yang berlangsung kurang dari lima hari. Jika perilaku anak relatif normal, Bunda juga tidak perlu khawatir apabila si Kecil terus bermain, makan serta minumnya normal. Meskipun, anak mungkin terlihat lebih lelah dari biasanya.

Adapun gejala demam pada anak yang perlu dikenali, termasuk:

  • Kualitas tidur yang buruk.
  • Anak rewel.
  • Susah makan.
  • Kurangnya keinginan untuk bermain.
  • Kurang aktif atau lesu.
  • Kejang.

 

Apa Penyebab Anak Demam Naik Turun?

Demam yang naik turun dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Ketika demam, tubuh bekerja dengan baik untuk melawan dan mengatasi infeksi.

Melalui reaksi kimia, tubuh meningkatkan suhu inti dalam upaya untuk menghentikan kemampuan virus atau bakteri memperbanyak diri. Virus dan bakteri biasanya hanya dapat berkembang biak apabila kondisinya tepat, ini merupakan cara yang sangat efektif untuk mematikannya.

Virus adalah yang paling sering kali menyebabkan demam pada anak. Anak-anak mungkin mengalami infeksi virus 7 – 10 kali setiap tahun, dengan gejala utama adalah demam. Penyebab demam yang paling umum lainnya adalah bakteri.

Untuk anak-anak yang sangat kecil—terutama bayi di bawah usia 3 bulan—demam dapat mengkhawatirkan. Kondisi ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh anak masih berkembang, dan demam bisa menempatkan anak pada risiko infeksi yang parah.

Bagi anak-anak prasekolah dan anak-anak usia sekolah, demam pada usia ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan kecuali jika demam berlangsung selama empat hari atau lebih.

Kapan Harus ke Dokter Apabila Anak Demam Naik Turun?

Segera hubungi dokter apabila anak mengalami gejala berikut ini:

  • Bayi berusia di bawah 3 bulan mengalami demam. Demam mungkin satu-satunya respons bayi terhadap penyakit serius. Apalagi pada bayi baru lahir, suhu rendah bisa menjadi pertanda penyakit serius. Segera hubungi dokter anak apabila suhu bayi turun di bawah 36,5 derajat Celsius melalui dubur.
  • Demam anak berlangsung lebih dari lima hari. Dokter anak mungkin perlu memeriksa lebih lanjut untuk penyebab yang mendasarinya.
  • Demam anak lebih tinggi dari 40 derajat Celsius.
  • Demam anak tidak kunjung turun dengan obat penurun panas.
  • Anak tidak aktif, sulit dibangunkan, atau tidak minum yang cukup. Bayi yang tidak mengompol setidaknya  empat popok per hari dan tidak buang air kecil setiap 8 hingga 12 jam, dapat mengalami dehidrasi yang berbahaya.
  • Anak Anda baru saja diimunisasi dan memiliki suhu di atas 38 derajat Celsius atau demam lebih dari 48 jam.

 

Cara Mengobati Demam Anak Naik Turun

Apabila anak demam, sebaiknya jangan melapisi anak dengan selimut atau pakaian dobel, bahkan jika anak merasa kedinginan. Cara ini mungkin dapat mencegah demam turun atau membuat suhunya lebih tinggi.

Berikut ini pertolongan pertama untuk meredakan demam pada anak:

  • Gunakanlah satu lapis pakaian ringan dan satu selimut ringan untuk tidur.
  • Pastikan ruangan harus nyaman, tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Apabila ruangan panas atau pengap, cobalah untuk menyalakan kipas angin.

Apabila demam tidak segera mereda, obat pereda demam bisa diberikan untuk anak. Acetaminophen (Tylenol) dan ibuprofen (Advil, Motrin) dapat membantu menurunkan demam pada anak-anak. Dokter anak mungkin meminta Bunda untuk menggunakan kedua jenis obat tersebut.

Namun, perhatikan beberapa hal berikut sebelum memberikan obat pada anak:

  • Bagi anak di bawah usia 3 bulan, hubungi dokter anak terlebih dahulu sebelum memberinya obat-obatan.
  • Ketahui berapa berat anak, kemudian selalu periksa petunjuk penggunaan obat pada kemasan.
  • Gunakan acetaminophen setiap 4 hingga 6 jam.
  • Minum ibuprofen setiap 6 hingga 8 jam. Sebaiknya jangan menggunakan ibuprofen pada anak di bawah usia 6 bulan.
  • Jangan memberikan aspirin pada anak-anak kecuali dokter anak menganjurkan.

Demam anak naik tidak perlu turun menjadi normal. Biasanya anak akan merasa lebih baik saat demam turun bahkan satu derajat.

Selama diberikan obat-obatan, mandi air hangat akan sangat membantu mengatasi demam anak naik turun. Jika tidak, suhu tubuh mungkin akan langsung kembali naik.

Perlu diperhatikan, jangan sampai menggunakan mandi air dingin, karena biasanya malah memperburuk kondisi dengan menyebabkannya menggigil.

 

  1. Anonim. 2021. When your baby or infant has a fever. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000319.htm. (Diakses pada 11 April 2022)
  2. Anonim. 2021. Fever in Babies & Children: When to Worry. https://health.clevelandclinic.org/kids-fevers-when-to-worry-when-to-relax/. (Diakses pada 11 April 2022)
  3. Anonim. 2022. When to Worry About a Child’s Fever. https://www.sutterhealth.org/health/childrens-health/when-to-worry-about-a-childs-fever. (Diakses pada 11 April 2022)
  4. Watson, Stephanie. 2021. Fever in Babies. https://www.webmd.com/parenting/baby/fever-in-babies#1. (Diakses pada 11 April 2022)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi