Terbit: 9 November 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Cara mengatasi diare yang mengandalkan metode rumahan umumnya tidak menimbulkan efek samping. Simak penjelasan selengkapnya mengenai perawatan rumah apa saja yang bisa Anda lakukan.

12 Cara Mengatasi Diare di Rumah (Aman dan Mudah)

Cara Mengatasi Diare dengan Pengobatan Rumahan

Meskipun diare sering kali hilang dengan sendirinya, beberapa pengobatan rumahan dapat meredakan gejala dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Meningkatkan Asupan Cairan

Dehidrasi bisa berbahaya pada anak-anak dan orang yang lanjut usia, jadi sangat penting untuk mendorong mereka meningkatkan asupan cairan saat mengalami diare. Konsumsi air putih adalah langkah pertama dan tercepat yang bisa Anda lakukan.

2. Konsumsi Oralit

Selain air putih, cara mengatasi diare di rumah lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan membuat oralit. Cara membuatnya oralit yaitu mencampurkan 1 liter air dengan setengah sendok teh garam dan 6 sendok teh gula.

Mengonsumsi oralit dapat membantu usus menyerap cairan dengan lebih efisien. Larutan ini lebih efektif menghidrasi tubuh setelah serangan diare daripada air putih. Meski dapat membantu mengatasi diare dengan cara yang murah dan mudah, oralit tidak menghentikan diare namun berguna untuk mencegah dehidrasi.

3. Konsumsi Minuman yang Mengandung Kalium

Minuman lain yang juga bermanfaat untuk membantu mengatasi diare adalah minuman yang membantu mengembalikan kadar kalium dan natrium. Kalium adalah salah satu dari mineral yang berfungsi sebagai penyeimbang cairan dan elektrolit tubuh. Mineral ini bisa Anda dapatkan dari jus semangka, alpukat, pepaya, atau pisang.

Selain itu, Anda harus menghindari minuman apa pun yang mengiritasi saluran pencernaan, seperti minuman berkafein, alkohol, minuman berkarbonasi, atau minuman yang panas.

4. Mengubah Pola Diet

Saat Anda mengalami diare, perawatan rumahan yang bisa dilakukan adalah mengubah pola diet. Hal itu bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering, daripada makan tiga kali sehari dalam porsi yang lebih besar.

Pola makan yang baik untuk penderita diare mungkin melibatkan:

  • Makanan kaya pektin, seperti buah-buahan.
  • Asupan tinggi kalium, seperti kentang dan ubi jalar.
  • Minuman dan makanan yang elektrolit, seperti sup miso dan sport drink.
  • Sayuran lembut yang dimasak.
  • Meningkatkan asupan protein.

Menerapkan diet ini selama 24 jam pertama dapat mencegah usus bekerja terlalu keras.

5. Melakukan Diet BRAT

Diet ini menggabungkan makanan hambar yang rendah serat dan tinggi pati. Diet ini dapat membantu menghasilkan pergerakan usus yang lebih padat. Asupan diet ini mengandung nutrisi yang bermanfaat seperti kalium dan pektin.

Penting untuk dicatat bahwa diet BRAT tidak memberikan nutrisi yang seimbang. Diet ini hanya boleh dilakukan saat kondisi membaik dan tidak disarankan lebih dari 2 hari.

Cara mengatasi gangguan pencernaan dengan diet BRAT yaitu dengan mengonsumsi:

  • Banana
  • Rice
  • Apple sauce
  • Toast

6. Hindari Makanan Tinggi Lemak

Selain bisa memicu berbagai masalah kesehatan, makanan tinggi lemak juga sebaiknya dihindari saat Anda mengalami diare. Beberapa makanan tersebut antara lain kentang goreng, daging sapi berlemak, pizza, martabak manis, kuning telur, dan makanan olahan keju.

7. Hindari Makanan Berminyak

Cara mengatasi diare di rumah ini bagi beberapa orang sulit dilakukan karena makanan berminyak sudah menjadi bagian dari asupan sehari-hari. Goreng-gorengan adalah makanan berminyak yang dapat memberi tekanan pada sistem pencernaan.

Makanan ini akan membuat sistem pencernaan bekerja lebih berat untuk memecah lemak yang berasal dari makanan berminyak. Meski tempe, tahu, atau singkong bisa menjadi sumber protein dan karbohidrat, minyak sawit yang digunakan untuk menggoreng adalah salah satu sumber lemak trans.

8. Hindari Makanan Pedas

Meski bisa memberikan kenikmatan, makanan pedas perlu dihindari terutama saat diare. Zat capsaicin yang menimbulkan rasa pedas bisa menimbulkan iritasi saluran pencernaan sehingga semakin memperparah diare.

Selain itu, capsaicin juga bisa mempercepat proses penyerapan air dari ampas makanan. Kondisi ini membuat usus besar tidak bisa menyerap air secara optimal. Akibatnya, tinja memiliki tekstur yang cair. Bagi Anda yang memiliki lambung sensitif, paparan zat ini dalam jumlah sedikit saja dapat menyebabkan terjadinya rasa nyeri pada perut.

9. Hindari Makanan dan Minuman Mengandung Pemanis Buatan

Sorbitol adalah pemanis buatan yang sering ditemukan pada soda dan permen karet. Konsumsi pemanis buatan ini dalam jumlah banyak dapat menyebabkan perut kembung dan diare, terutama jika tidak terbiasa mengonsumsinya secara rutin.

Oleh karena itu, cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menghindari makanan yang mengandung sorbitol dan pemanis buatan lainnya seperti aspartam, sakarin, sukralosa, atau neotam.

10. Hindari Makanan dengan Kadar Fruktosa Tinggi

Fruktosa adalah jenis karbohidrat sederhana yang bisa ditemukan pada gula meja, madu, buah, dan sayur. Akan tetapi tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap fruktosa (malabsorbsi fruktosa).

Keadaan ini membuat fruktosa berkumpul di saluran cerna dan menimbulkan gangguan pencernaan seperti mual, perut kembung, muntah, dan diare. Beberapa jenis sayur dan buah dengan kandungan fruktosa tinggi adalah apel, anggur, semangka, pisang, asparagus, buncis, wortel, dan selada.

Sementara itu untuk makanan makanan atau minuman yang diproses, Anda dianjurkan membaca label kemasannya terlebih dahulu.

11. Konsumsi Yoghurt

Cara mengatasi masalah pencernaan berikutnya yang mudah dilakukan adalah mengonsumsi makanan probiotik seperti yoghurt. Makanan yang mengandung bakteri baik ini berguna bagi Anda yang memiliki masalah pencernaan.

Selain diare, probiotik diduga mampu mengatasi masalah pencernaan lain seperti konstipasi, intoleransi laktosa, hingga radang usus. Namun, klaim tersebut membutuhkan lebih banyak penelitian lanjutan.

12. Konsumsi Kimchi

Seperti halnya yoghurt, kimchi mengandung bakteri baik yang disebut Lactobacillus. Bakteri ini mampu meningkatkan fungsi sistem pencernaan, menjaga daya tahan tubuh, serta mencegah infeksi virus, dan bakteri. Selain itu, kandungan karbohidrat yang terdapat pada kimchi juga bisa menjadi makanan yang baik untuk bakteri baik.

Nah, itulah berbagai cara mengatasi diare yang bisa Anda coba.

 

  1. Kandola, Aaron. 2019. How to treat diarrhea at home. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324424. (Diakses pada 9 November 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi