DokterSehat.Com – Ada sebuah kecenderungan kaum pria di Indonesia yang sudah berusia lebih dari 30 tahunan untuk mendapati perutnya semakin membuncit. Perut buncit yang disertai dengan meningkatnya berat badan ini bahkan bisa semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia. Banyak pria yang merasa tidak percaya diri dengan masalah berat badan berlebihan ini sehingga pada akhirnya melakukan program diet. Namun sayangnya, tidak semua pria merasakan dampak positif dari program diet ini.
Sebuah penelitian terbaru yang dirilis oleh jurnal Cell Metabolism menunjukkan fakta menarik dimana tikus percobaan yang terlibat dalam penelitian ini dipaksa untuk berpuasa hingga 16 jam dalam sehari. Hasilnya, berat badannya akan menurun 28 persen jika dibandingkan dengan kelompok tikus lainnya yang tidak melakukan puasa. Dalam realitanya, berpuasa memang bisa membantu pembakaran lemak lebih banyak dan mendukung sistem metabolisme tubuh. Sayangnya, pakar gizi Alan Aragon menganggap hasil penelitian ini akan sulit dibandingkan dengan tubuh pria yang memiliki massa otot dan kebutuhan makan yang berbeda dengan tikus percobaan.
Menurut Aragon, untuk memastikan program diet pada pria berlangsung dengan lancar, pria harus mampu mengendalikan pola makannya serta mau memilih makanan dengan jumlah kalori yang rendah. Sebagai contoh, ada baiknya pria tidak mengurangi waktu makannya dalam sehari. Ada baiknya justru pria tetap mengkonsumsi makannya tetap tiga kali sehari, namun lebih memperhatikan apa saja yang Ia makan dengan seksama. Sebagai contoh, porsi makanan mulai dikurangi dan konsumsi camilan juga diganti menjadi yang lebih sehat layaknya buah atau salad. Hal ini berarti, ada baiknya buah-buahan atau kacang almond tersedia di rumah sebagai camilan sehat menahan lapar.
Untuk memastikan program diet berlangsung dengan efektif, pria juga bisa mengkonsumsi protein shake, khususnya sebelum melakukan olahraga sehingga rasa lapar pun bisa ditahan di pagi hari sebelum mengkonsumsi makanan sehat setelah berolahraga.