Terbit: 21 November 2023
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Queef atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan vaginal flatulence adalah keluarnya angin dari vagina. Bagi masyarakat Indonesia, kondisi ini sering disebut kentut dari vagina. Lantas, apa penyebab terjadinya angin keluar dari miss V? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.

Mengenal Queef, Keluarnya Udara Seperti Kentut dari Vagina

Penyebab Keluarnya Gas pada Vagina

Keluarnya angin dari vagina atau queefing tidak terjadi begitu saja, ada faktor yang menyebabkan udara dalam jumlah besar terperangkap di dalamnya. Berikut sejumlah kondisi yang menjadi penyebab kentut vagina, di antaranya:

1. Aktivitas Seksual

Penyebab pertama dari queefing adalah memasukkan benda ke dalam vagina berulang-ulang dengan frekuensi yang tinggi. Misalnya, memasukkan jari atau alat bantu seks berkali-kali.

Udara akan ikut masuk dan akhirnya terjebak di dalam untuk sementara waktu. Saat vagina tidak kuat menahan, udara akan keluar dan mengeluarkan suara seperti kentut.

Selain dari alat bantu seks, penetrasi yang dilakukan dari penis juga menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam vagina.

2. Otot Pelvis Dasar Tidak Berfungsi

Otot pelvis bawah yang tidak berjalan dengan lancar bisa menyebabkan terjadinya kentut vagina. Hal ini bisa terjadi karena ada udara yang terperangkap sehingga ‘suara berisik’ sering terdengar saat melakukan seks dengan intens.

Kondisi ini bisa terjadi karena ada cedera di sekitar pelvis atau cedera yang terjadi saat melakukan persalinan. Otot di pelvis jadi melemah sehingga wanita akan kerap mengalami queef yang cukup mengganggu saat seks.

3. Olahraga Tertentu

Beberapa gerakan olahraga yang sering dilakukan oleh wanita juga dapat menyebabkan udara terperangkap di dalam vagina. Olahraga yang sering menyebabkan kondisi ini adalah yoga atau olahraga intens lainnya.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Gatal setelah Berhubungan Seks

4. Vagina Fistula

Vagina fistula adalah saluran atau lubang abnormal yang sering muncul di antara dua organ. Biasanya vagina akan terhubung dengan beberapa organ seperti kandung kemih, rektum, usus besar hingga usus kecil.

Keluarnya gas dari vagina merupakan salah satu gejala dari vagina fistula. Selain itu, wanita juga akan susah mengontrol urine dari kandung kemih, cairan yang keluar dari vagina memiliki aroma tidak sedap, diare, seks yang sakit, dan area perut bawah yang nyeri.

5. Pemeriksaan Vagina

Kentut dari vagina selama pemeriksaan panggul adalah hal yang biasa. Saat dokter memasukkan spekulum ke dalam vagina, hal tersebut memungkinkan udara masuk ke dalamnya. Alat ini umumnya digunakan untuk melihat kondisi di dalam vagina.

6. Menopause

Wanita dapat mengeluarkan angin dari vagina saat memasuki masa menopause. Kondisi ini terjadi karena turunnya tingkat estrogen yang diproduksi oleh tubuh.

Seperti yang diketahui, estrogen berfungsi untuk memperkuat dinding vagina, dan ketika kadarnya mulai turun, dinding vagina menjadi lemah dan kemungkinan udara terperangkap di dalam vagina dapat meningkat.

Selain itu, penurunan kadar estrogen juga memengaruhi keseimbangan bakteri di vagina. Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri jahat akan terakumulasi dan menghasilkan gas—yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan queef.

Baca Juga: 12 Penyebab Vagina Bau Tidak Sedap dan Cara Mencegahnya

7. Kehamilan

Pada umumnya, wanita yang sedang hamil lebih sering mengalami kentut dari vagina. Meskipun wanita belum pernah mengalami kondisi ini sebelum hamil, ada kemungkinan besar hal tersebut terjadi dalam waktu singkat setelah kehamilan. Penyebabnya adalah melemahnya dasar panggul setelah melahirkan melalui vagina.

Cara Menghentikan Kentut Vagina

Penanganan queefing ini berbeda-beda dan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Apabila ada vagina fistula, penanganan harus dilakukan dengan pembedahan. Lubang abnormal harus dihilangkan agar tidak menimbulkan suara yang mengganggu saat seks atau melakukan aktivitas sehari-hari.

Apabila kentut vagina ini disebabkan oleh seks yang terlalu keras, Anda harus memberi jeda. Waktu jeda membuat tekanan udara di dalam vagina akan menurun sehingga rasa sakit bisa dihindari.

Baca Juga: 8 Cara Efektif Mengatasi Vagina Sakit saat Berhubungan Intim

Kapan Waktu yang Tepat untuk Dokter?

Kentut dari vagina adalah hal yang biasa, terutama selama atau setelah aktivitas seksual. Kondisi ini terbilang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, jika Anda sering mengalaminya dan tidak terkait dengan seks, mungkin inilah saatnya untuk menghubungi dokter kandungan. Dokter dapat melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa apakah ada kondisi yang mendasarinya.

Segera hubungi dokter jika kentut vagina dibarengi dengan gejala berikut ini:

  • Nyeri saat berhubungan seks atau nyeri pada vagina, vulva, atau perineum (ruang antara vagina dan anus).
  • Vagina berbau busuk.
  • Keluarnya nanah atau kotoran dari vagina.
  • Infeksi saluran kemih (ISK) yang sering terjadi.

Mungkinkah Kentut Vagina Dicegah?

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa keluar angin dari vagina adalah kondisi yang normal dan tidak perlu penanganan khusus untuk mencegahnya.

Aktivitas tertentu seperti seks, olahraga, atau hamil bisa menyebabkan kentut vagina lebih sering terjadi. Menghindari berbagai aktivitas pemicu dapat membantu mencegah terjadinya hal tersebut.

Demikianlah ulasan tentang berbagai penyebab kentut dari vagina hingga cara mengatasinya. Semoga informasi ini bisa membantu Anda untuk mengatasi rasa malu dengan memberi pengertian pada pasangan ya, Teman Sehat.

 

  1. Anonim. 2022. Vaginal Gas. https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/24185-vaginal-gas. (Diakses pada 1 November 2023)
  2. R, Anuthanyaa. 2022. Vaginal Gas or Queefing – Causes, Symptoms, Diagnosis, and Treatment. https://www.icliniq.com/articles/womens-health/vaginal-gas. (Diakses pada 1 November 2023)
  3. Wells, Diana. 2017. Vaginal Gas. https://www.healthline.com/health/vaginal-gas. (Diakses pada 1 November 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi