Terbit: 8 January 2024
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Sheila Amabel

Menggunakan obat kesuburan adalah cara yang kerap digunakan untuk mengatasi masalah infertilitas pada pria. Meski bermanfaat, penggunaannya harus berhati-hati karena obat ini dapat menimbulkan efek samping. Simak penjelasan mengenai berbagai jenis hingga kegunaannya di bawah ini.

Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Kesuburan Pria, Kenali Aturannya

Apa itu Obat Kesuburan Pria?

Obat kesuburan untuk pria dipercaya bisa membantu meningkatkan kadar testosteron (hormon pria) dengan cara menyeimbangkan hormon. Meski begitu, belum banyak penelitian tentang bagaimana perawatan ini dapat memengaruhi kesuburan pria.

Selain itu, hanya ada sedikit pilihan jenis obat yang membantu meningkatkan produksi sperma. Meski begitu, beberapa penelitian menjelaskan bagaimana obat tersebut dapat memperbaiki kondisi pria dengan kelainan hormonal terkait kelenjar hipofisis.

Kapan Pria Mengonsumsi Obat Kesuburan?

Sama seperti wanita yang membutuhkan keseimbangan hormon dengan tepat untuk berovulasi secara teratur, pria juga membutuhkan hormon tertentu guna menghasilkan cukup sperma yang sehat untuk membuahi sel telur.

Sekitar 2 persen pria dengan infertilitas mempunyai kondisi yang disebut hipogonadisme sekunder. Ini adalah satu-satunya kondisi pada pria dengan infertilitas yang bisa diobati menggunakan obat kesuburan.

Hipogonadisme sekunder terjadi ketika hipotalamus atau kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik, dan perubahan hormon menghambat produksi hormon testosteron dan sperma normal.

Pria dengan kondisi ini memiliki jumlah sperma yang rendah atau bahkan tidak ada sperma sama sekali.

Kendati hormon yang sama pada pria dan wanita berfungsi mengontrol reproduksi, obat kesuburan yang merangsang ovulasi juga merangsang produksi sperma.

Masalahnya adalah obat-obatan tersebut tidak memberikan efek yang baik pada pria, dan hanya beberapa yang telah disetujui untuk mengobati infertilitas pria.

Baca Juga: Apakah Ukuran Penis Berpengaruh Pada Kesuburan Pria?

Berbagai Jenis Obat Kesuburan untuk Pria

Sebagian besar obat kesuburan yang diresepkan dokter untuk wanita juga digunakan untuk mengobati infertilitas pada pria karena hormon yang sama dapat mengontrol reproduksi keduanya.

Berikut adalah beberapa obat kesuburan pria yang umum diresepkan dokter, di antaranya:

1. Clomiphene

Clomiphene adalah obat nonsteroid yang digunakan untuk meningkatkan produksi hormon hipofisis, hormon perangsang folikel (FSH), dan hormon luteinizing (LH) yang mendorong testis untuk mengeluarkan testosteron dan menghasilkan sperma yang sehat.

Penelitian tentang Clomiphene citrate terbatas dan memiliki hasil yang bervariasi. Meskipun beberapa penelitian tidak menunjukkan adanya pengaruh, tetapi ada beberapa penelitian menunjukkan sedikit peningkatan pada angka kehamilan.

2. Gonadotrophins

Gonadotrophins seperti human chorionic gonadotropin (hCG) dan human menopausal gonadotropin (hMG) yang merangsang testis untuk memproduksi hormon testosteron dan sperma. Terkadang obat ini digunakan bersamaan dengan teknologi reproduksi berbantu (ART).

Sebuah penelitian menemukan bahwa infus subkutan GnRH (gonadotropin-releasing hormone) lebih efektif daripada terapi hCG/hMG dalam mengobati hipogonadotropik hipogonadisme.

3. Letrozole

Letrozole adalah obat yang digunakan untuk mengobati masalah sperma yang berhubungan dengan obesitas alias kelebihan berat badan. Hal ini diketahui dapat meningkatkan kadar hormon testosteron dalam tubuh.

4. Imipramine

Imipramine merupakan obat yang dapat digunakan pria untuk mengobati gangguan ejakulasi seperti ejakulasi retrograde. Obat ini mungkin mampu mengembalikan ejakulasi sperma abnormal dari kandung kemih ke penis.

5. Bromocriptine

Obat bromocriptine digunakan untuk mencegah pelepasan hormon prolaktin dalam tubuh, karena dapat menyebabkan penurunan kadar hormon testosteron.

Dokter mungkin akan meresepkan obat ini untuk pria yang mengalami gangguan sperma karena hiperprolaktinemia.

6. Anastrozole

Anastrozole merupakan obat kesuburan yang kerap disarankan oleh dokter ketika kadar estradiol lebih tinggi dan kadar testosteron lebih rendah. Obat ini mungkin diresepkan untuk meningkatkan produksi sperma.

Cara kerja obat ini dengan memblokir aromatase (enzim) yang menghambat konversi testosteron menjadi estradiol. Mekanisme ini membantu meningkatkan kadar testosteron dan menurunkan kadar estrogen (hormon wanita).

7. Testosteron Sintetis

Testosteron sintetis tersedia dalam bentuk pil, suntikan, atau gel. Obat ini telah dipertimbangkan sebelumnya, karena diyakini dapat menggantikan rendahnya kadar hormon testosteron alami dalam tubuh.

Namun, penelitian terbaru mengatakan hal tersebut mungkin berdampak buruk pada kesuburan. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Penting untuk diingat, obat-obatan ini hanya dapat digunakan jika diresepkan oleh dokter atau spesialis kesuburan. Alasannya karena obat hormonal dapat memiliki efek samping yang dapat mengubah cara kerja tubuh Anda.

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma, Efektif untuk Kesuburan Pria

Suplemen untuk Kesuburan Pria

Sebuah penelitian menemukan bahwa terdapat banyak suplemen kesuburan pria yang mengandung beberapa senyawa seperti:

  • Zinc
  • Folat
  • CoQ10
  • L-Karnitin
  • Asam lemak omega-3
  • Likopen
  • Selenium
  • B-karoten
  • Arginin
  • Vitamin E
  • Vitamin C
  • Vitamin D
  • Vitamin B12

Meskipun suplemen kesuburan pria biasanya mengandung senyawa alami yang kemungkinan besar tidak berbahaya bagi kesehatan, konsultasikan dengan dokter tentang dosis dan kondisi kesehatan reproduksi terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.

Baca Juga: Benarkah Dampak Sauna Menurunkan Kesuburan Pria?

Cara Alami untuk Meningkatkan Kesuburan Pria

Selain menggunakan obat keseburan pria seperti di atas, ada cara alami untuk meningkatkan kesuburan yaitu dengan melakukan perubahan gaya hidup seperti:

  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan rendah lemak.
  • Menjaga berat badan tetap ideal dan tidak obesitas.
  • Olahraga secara rutin agar tubuh lebih fit.
  • Mengelola stres.
  • Mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS).

Melakukan berbagai cara tersebut dapat membuat sperma yang dihasilkan lebih aktif, sehat, sekaligus meningkatkan performa seksual pria. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Arnarson, Atli. 2023. 10 Ways to Boost Male Fertility and Increase Sperm Count. https://www.healthline.com/health/boost-male-fertility-sperm-count. (Diakses pada 19 Desember 2023)
  2. Cheng, Philip J. Tanpa Tahun. Do Male Fertility Supplements Work? Beware They Probably Don’t. https://rmanetwork.com/blog/do-male-fertility-supplements-work-no/. (Diakses pada 19 Desember 2023)
  3. Malachi, Rebecca. 2023. 7 Fertility Drugs For Men To Boost Sperm Count. https://www.momjunction.com/articles/drugs-and-medication-to-treat-male-infertility_00122066/. (Diakses pada 19 Desember 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi