DokterSehat.Com- Merica adalah salah satu jenis rempah yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur. Merica sendiri tergolong sebagai rempah yang lebih akrab disebut lada. Kepopuleran merica tidak bisa diragukan lagi, hampir setiap dapur pasti terdapat hasil rempah yang satu ini. Pasalnya, hampir semua makanan selalu menggunaan merica sebagai penyedap rasanya.
![Tak Hanya Sebagai Penyedap Rasa, Merica Juga Memiliki 3 Manfaat ini!](https://doktersehat.com/wp-content/uploads/2018/04/manfaat-merica-doktersehat.jpeg)
Photo Credit: pexels.com
Nah, bicara mengenai merica, ada beberapa rumor yang mengatakan jika merica bisa memberikan efek kurang baik pada tenggorokan. Hal itu memang benar, tapi jika penggunaannya berlebihan. Namun, jika penggunaannya tepat, merica masih aman saja dikonsumsi. Selain sebagai penyedap rasa, faktanya merica juga memiliki manfaat lainnya, seperti dikutip dari laman Thehealthsite, berikut diantaranya.
1. Mencegah Alzheimer
Alzheimer memang cukup populer belakangan ini. Banyak peneliti yang melakukan riset terkait dengan penyebab serta pencegahannya. Dalam sebuah riset yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer Disease, mengatakan bahwa kebiasaan mengonsumsi merica, khususnya merica hitam bisa menurunkan risiko terkena Alzheimer.
2. Mengobati Stroke
Stroke memang sebuah penyakit yang cukup mengerikan dan bahkan tak sedikit orang yang sampai kehilangan nyawanya. Stroke sendiri bisa dikatakan sebagai penyakit yang mematikan sebagian organ serta fungsi otak seseorang. Nah, menurut hasil penelitian dalam Journal of American Geriatric Society, menemukan hasil bahwa aroma bisa mengaktifkan bagian organ seseorang kembali, khususnya pada bagian tenggorokan. Dikatakan jika aroma merica bisa membuat seseorang kembali bisa menelan.
3. Mengatasi Kejang
Pernahkah Anda mengalami kejang? Jika pernah, Anda bisa mencoba untuk mengonsumsi merica. Pasalnya, dari hasil penelitian yang diterbitkan dalam Biological and Pharmaceutical Bulletin, mengatakan jika kandungan piperin dalam merica bisa mengontrol aliran kalsium. Dengan begitu sel-sel saraf akan melepaskan neurotransmitter sehingga bisa mengurangi risiko kejang pada tubuh.