Terbit: 16 September 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tak hanya memiliki nama produk yang nyeleneh, kopi Lucinta Luna juga disebut-sebut memiliki kandungan kolagen. Mengingat kolagen biasanya dikenal dalam produk perawatan kulit, apakah keberadaan kolagen di kopi milik artis yang cukup kontroversial ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan?

Kopi Lucinta Luna Mengandung Kolagen, Berbahayakah?

Dampak Adanya Kolagen pada Kopi Lucinta Luna bagi Kesehatan

Berdasarkan keterangan yang diungkap oleh Luna, produk kopi rasa menthol miliknya memang memiliki kandungan kolagen. Kandungan ini disebut-sebut bisa membersihkan atau memutihkan kulit.

Sebagai informasi, kolagen sebenarnya termasuk dalam sejenis protein. Kolagen memiliki peran besar dalam menjaga elastisitas sekaligus daya tahan dari berbagai macam bagian tubuh layaknya tulang rawan, tendon, hingga kulit kita.

Pakar kesehatan Alissa Rumsey dari Academy of Nutrition and Dietetics menyebut adanya kolagen pada makanan atau minuman yang kita konsumsi bisa menambah asupan protein harian. Hal ini tentu bisa membantu memberikan manfaat kesehatan bagi otot dan bagian tubuh lainnya.

Hanya saja, Rumse juga mengingatkan beberapa produk minuman yang memiliki tambahan kolagen bisa jadi memiliki kandungan kalori atau gula yang tinggi. Jika sampai kita mengonsumsinya dengan berlebihan, dikhawatirkan akan membuat asupan kalori menjadi berlebihan dan akhirnya meningkatkan berat badan atau risiko terkena berbagai masalah kesehatan.

Berbagai Makanan yang Memiliki Kandungan Kolagen

Tak harus dengan minum produk kopi dari artis tertentu, kita sebenarnya bisa mendapatkan kolagen dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Berikut adalah makanan-makanan yang memiliki kandungan kolagen.

  1. Daging Ikan Laut

Daging ikan laut dikenal luas sebagai salah satu makanan yang paling tinggi nutrisinya. Makanan ini ternyata juga tinggi kandungan kolagen, khususnya pada tulang. Hanya saja, bukan berarti kita harus mengonsumsi bagian kepala, tulang, duri, atau ekornya demi mendapatkan kolagen ini. Di bagian dagingnya sudah banyak kandungan kolagen yang bisa memberikan manfaat kesehatan.

  1. Daging Ayam

Pakar kesehatan menyebut sebagian besar suplemen yang berisi kolagen ternyata dibuat dari daging ayam. Bagian daging ayam yang diolah menjadi suplemen ini adalah tulang rawan serta bagian leher. Hanya saja, jika kita mengonsumsi kaldu yang terbuat dari tulang ayam atau mengonsumsi kulit ayam, maka kita juga sudah bisa mendapatkan asupan kolagen yang cukup.

  1. Buah Jeruk

Jeruk dikenal luas sebagai buah yang tinggi kandungan vitamin C. Padahal, ada banyak nutrisi lain yang bisa kita temukan di dalamnya. Jika kita mengonsumsi vitamin C dengan cukup setiap hari, maka tubuh akan lebih baik dalam memproduksi kolagen sekaligus menjaga kondisi kulit.

Pakar kesehatan menyebut jeruk bisa dikonsumsi secara langsung atau dijadikan jus. Hanya saja, jika kita menjadikannya jus, dikhawatirkan kandungan seratnya akan menurun dengan signifikan.

  1. Putih Telur

Putih telur memiliki kandungan asam amino yang bisa membantu pembentukan kolagen di dalam tubuh. Kita bisa mengonsumsi putih telur yang direbus atau yang digoreng sebanyak satu atau dua butir setiap hari demi mendapatkan manfat sehatnya.

  1. Sayuran Hijau

Beberapa jenis sayuran hijau layaknya sawi dan bayam ternyata juga bisa membantu produksi kolagen di dalam tubuh. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan klorofil di dalamnya yang bisa mendukung fungsi ini.

  1. Bawang

Salah satu bumbu makanan yang paling sering kita konsumsi tinggi kandungan nutrisi yang akan mendukung fungsi tubuh dalam memproduksi kolagen dengan cukup.

  1. Kacang-Kacangan

Berbagai jenis kacang-kacangan, khususnya kacang merah bisa membuat tubuh mampu memproduksi kolagen dengan cukup.

 

Sumber:

  1. Priatmojo, Galih. 2019. Produk Kopi Lucinta Luna Mengandung Kolagen, Amankah Buat Tubuh?.com/health/2019/09/16/102837/produk-kopi-lucinta-luna-mengandung-kolagen-amankah-buat-tubuh. (Diakses pada 16 September 2019).

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi