Terbit: 30 August 2019 | Diperbarui: 30 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tanpa disadari, kita mengonsumsi kecap hampir setiap hari. Bahkan, di hampir semua masakan yang diolah di dapur, kita menambahkan kecap demi membuatnya memiliki rasa yang lebih nikmat. Masalahnya adalah kebiasaan mengonsumsi kecap dengan berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Batasan Makan Kecap dalam Sehari

Batasan Aman Mengonsumsi Kecap Dalam Sehari

Rasa gurih dan manis yang bisa kita dapatkan dari kecap berasal dari proses fermentasi dari bahan utama dari kecap, yakni kedelai. Proses ini membuat kedelai terpecah menjadi beberapa jenis asam amino. Setelahnya, asam amino diberi tambahan garam sehingga membuatnya memiliki rasa khas kecap yang selama ini kita sukai. Selain itu, keberadaan penyedap rasa alami ini bisa membuat kecap cenderung tahan lama.

Masalahnya adalah adanya kandungan garam di dalam kecap membuat bahan makanan ini sebaiknya kita batasi konsumsinya. Hal ini berarti, jika kita sudah menambahkan kecap pada masakan yang kita olah, sebaiknya lebih cermat dalam mengonsumsi kecap pada makanan-makanan lainnya karena bisa jadi akan membuat konsumsi garam menjadi berlebihan. Padahal, jika sampai konsumsi garam melebihi batas normal, bisa jadi risiko untuk terkena hipertensi akan meningkat.

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk mengonsumsi maksimal dua sendok makan kecap setiap hari. Jumlah ini sudah termasuk dalam kecap yang dijadikan bumbu masakan dan kecap yang dijadikan penambah rasa pada makanan. Bahkan, bagi orang yang sudah mengidap diabetes, konsumsi kecap juga sebaiknya dibatasi menjadi satu sendok makan saja setiap hari demi mencegah dampak-dampak lain yang tidak bisa disepelekan.

Bahaya Makan Kecap Berlebihan

Di dalam satu sendok makan kecap terdapat 8 kkal kalori, karbohidrat sebanyak 1 gram, dan sodium sebanyak 902 mg. hal ini berarti, kita memang sebaiknya tidak mengonsumsinya dengan berlebihan.

Berikut adalah beberapa dampak kesehatan yang akan kita rasakan jika sampai mengonsumsinya terlalu banyak atau terlalu sering.

  1. Bisa menyebabkan gangguan hipotiroidisme

Dampak pertama yang bisa kita dapatkan jika mengonsumsi kecap berlebihan adalah menyebabkan masalah hipotiroidisme. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan goitrogen, sejenis isoflavon di dalamnya yang ternyata bisa mengganggu kinerja kelenjar tiroid di dalam tubuh.

Mengingat kelenjar tiroid bisa mempengaruhi metabolisme tubuh dan berbagai fungsi lainnya, kondisi hipotiroidisme tentu akan memicu datangnya gangguan kesehatan.

  1. Mempengaruhi kinerja otak dan saraf

Keberadaan kandungan MSG alami di dalam kecap ternyata bisa mempengaruhi fungsi sel-sel otak dan sistem saraf dengan signifikan. Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita tidak mengonsumsinya dengan berlebihan.

  1. Bisa mengganggu proses penyerapan mineral

Pakar kesehatan menyebut di dalam kecap terdapat kandungan asam fitat yang bisa menurunkan fungsi saluran pencernaan, khususnya dalam menyerap berbagai macam mineral dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Masalahnya adalah mineral sangatlah dibutuhkan bagi berbagai sistem dan organ tubuh.

  1. Bisa mengganggu sistem pencernaan

Pakar kesehatan menyebut kecap bisa memberikan dampak berupa proses inhibitor trypsin pada saluran pencernaan. Hal ini berarti, terlalu sering mengonsumsinya bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Bahkan, konsumsi berlebihan dalam jangka panjang disebut-sebut bisa mengganggu organ pankreas dengan signifikan.

  1. Kurang baik bagi ginjal

Kandungan oksalat dan fitoestrogen yang sangat tinggi di dalam kecap bisa memicu peningkatan risiko batu ginjal dan gagal ginjal yang sangat berbahaya.

  1. Bisa memicu datangnya masalah kardiovaskular

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kandungan sodium atau garam di dalam kecap sangatlah tinggi. Hal ini tentu bisa menyebabkan peningkatan risiko hipertensi atau gangguan kardiovaskular lainnya.

Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita tidak sembarangan makan kecap demi menjaga kondisi kesehatan tubuh.


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi