DokterSehat.Com- Salah satu makanan yang paling digemari masyarakat Indonesia adalah kerupuk. Banyak orang yang bahkan merasa kurang lengkap jika tidak ada kerupuk di meja makan. Tak hanya itu, kita juga kerap menjadikan kerupuk sebagai camilan saat mengobrol atau menonton televisi.
Yang menjadi masalah adalah, dibalik rasanya yang enak dan teksturnya yang renyah, kerupuk termasuk dalam makanan yang paling tidak sehat bagi tubuh. Hal ini disebabkan oleh bahan utama kerupuk yang berupa tepung. Hal ini berarti, kerupuk sebenarnya lebih cocok untuk disebut sebagai makanan pokok, bukannya lauk atau bahkan camilan.
Kerupuk termasuk dalam makanan dengan kandungan karbohidrat sederhana. Jika kita sering mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak namun tidak diimbangi dengan aktivitas fisik seperti olahraga, maka kerupuk ini akan berubah menjadi tumpukan lemak pada tubuh kita.
Kerupuk juga termasuk dalam makanan yang kaya akan lemak dan kalori. Hal ini disebabkan oleh proses pengolahannya yang menggunakan minyak. Sebagai informasi, di dalam satu buah kerupuk terung berwarna putih yang sering kita makan terdapat 100 hingga 150 kalori. Angka ini hampir setara dengan separuh porsi nasi dalam piring. Padahal, kita bisa mengonsumsi kerupuk hingga lebih dari 5 buah setiap hari. Hal ini tentu bisa memicu kenaikan berat badan atau masalah kesehatan lainnya.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita membatasi asupan kerupuk hingga 1-2 buah saja setiap hari. Selain itu, kita juga sebaiknya tidak memakannya setiap hari. Jika kita sedang menjalani program diet, ada baiknya kita juga tidak mengonsumsi kerupuk demi menurunkan asupan kalori harian.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan dengan kadar gizi yang seimbang, khususnya dengan tidak melupakan sayur dan buah-buahan demi menjaga kesehatan tubuh dan berat badan.