Warna urine ibu hamil penting untuk diperhatikan karena hal ini dapat menggambarkan kondisi kesehatan yang sedang dialami. Lantas, bagaimana jadinya jika warna urine berubah saat hamil? Apakah kondisi ini normal terjadi? Simak penjelasannya di bawah ini.
Selama kehamilan, ada berbagai perubahan yang dapat terjadi pada tubuh ibu hamil, termasuk perubahan pada warna urine. Tak jarang, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi mereka yang mengalaminya.
Warna urine yang berubah saat hamil ternyata dapat menunjukkan kondisi kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, Anda sebaiknya memantau perubahan yang terjadi untuk mengantisipasi adanya masalah pada kehamilan.
Beberapa perubahan warna urine yang dapat terjadi saat hamil, di antaranya:
Urine berwarna lebih gelap dan lebih pekat bisa menjadi tanda bahwa Anda dehidrasi. Ini artinya, Anda harus minum lebih banyak air untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh harian.
Menurut Cleveland Clinic, wanita hamil membutuhkan lebih banyak cairan dari jumlah biasanya. Anda bisa mendeteksi kekurangan cairan lewat warna urine.
Penyebab tubuh kekurangan cairan dapat terjadi akibat mual dan muntah selama kehamilan (morning sickness). Kondisi ini sering kali terjadi pada wanita hamil trimester awal.
Selain morning sickness, hiperemesis gravidarum (morning sickness yang parah) juga dapat menyebabkan muntah yang bisa berujung pada dehidrasi.
Anda bisa mencegah dehidrasi dengan memastikan untuk minum lebih banyak dari biasanya, meskipun sedang tidak haus.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Mual Muntah saat Hamil
Pada beberapa kasus, perdarahan ringan dapat terjadi di awal kehamilan. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.
Selain itu, perdarahan ringan juga bisa terjadi pada wanita setelah berhubungan seks, pemeriksaan internal, atau pap smear.
Warna urine berubah saat hamil juga bisa menandakan kondisi yang serus jika disebabkan oleh adanya infeksi vagina atau leher rahim. Jika mengalami kondisi ini, darah dapat muncul dalam urine sehingga membuatnya tampak berwarna kemerahan.
Jadi, jika mengalami kencing berdarah, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Sama dengan warna urine yang kuning pekat, warna urine yang berubah menjadi keabuan atau gelap saat hamil juga bisa menjadi tanda dehidrasi.
Menurut Temeka Zore, seorang dokter andungan dan ahli endokrinologi reproduksi di California, warna urine bervariasi antarindividu bergantung pada jumlah air yang diminum.
Selain asupan cairan, warna urine yang keabuan saat hamil juga bisa disebabkan oleh obat-obatan dan suplemen yang sedang digunakan.
Warna urine normal pada ibu hamil umumnya berada di bawah spektrum kuning (kuning terang, bening, hingga kuning sedikit lebih gelap). Jika urine berubah warna selama kehamilan, misalnya menjadi kuning pekat, kemerahan, bahkan keabuan, penting untuk mengetahui penyebabnya.
Secara umum, beberapa alasan yang bisa menyebabkan perubahan warna urine ibu hamil, di antaranya:
Selama trimester pertama, beberapa wanita umumnya mengalami mual dan muntah, suatu kondisi yang bisa menyebabkan dehidrasi. Pada akhirnya, keadaan ini dapat membuat warna urine saat hamil muda terlihat kuning pekat/gelap dan jumlah yang dikeluarkan lebih sedikit.
Berbagai vitamin dan suplemen yang mungkin Anda konsumsi selama kehamilan bisa menjadi alasan warna urine ibu hamil kuning keruh. Dalam kasus overdosis vitamin atau suplemen, mungkin ada darah dalam urine.
Baca Juga: 8 Jenis Vitamin untuk Ibu Hamil yang Penting untuk Dikonsumsi
Perubahan pola makan adalah hal lain yang juga harus Anda perhatikan selama kehamilan. Beberapa buah dan sayuran tertentu, seperti bit dan asparagus dapat menyebabkan warna urine berubah saat hamil.
Wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK), yang mungkin termasuk infeksi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Tanda-tanda ISK yang bisa diamati, antara lain:
Ginjal menyaring dan mengeluarkan limbah dari tubuh. Setiap infeksi atau gangguan pada ginjal dapat menyebabkan warna urine berwarna kuning gelap pada ibu hamil.
Meskipun ini adalah kondisi langka selama kehamilan, batu ginjal mengganggu fungsi normal ginjal dan dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah, bersamaan dengan keluarnya darah dalam urine.
Ini adalah kondisi ketika sel darah merah bocor ke dalam urine. Alhasil, urine bisa berubah warna menjadi cokelat tua hingga kemerahan.
Hematuria bisa jadi karena infeksi, batu ginjal, tumor, konsumsi pengencer darah, gangguan metabolisme yang berhubungan dengan asupan makanan, trauma, atau masalah pembuluh darah.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Sering Buang Air Kecil saat Hamil
Perubahan warna urine terkadang tidak berpengaruh besar terhadap aktivitas sehari-hari ibu hamil. Namun, jika ragu mengenai penyebab warna urine berubah pada ibu hamil, konsultasi dengan dokter mungkin diperlukan.
Selain itu, beberapa kondisi lain pada urine yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain:
Apabila mengalami beberapa kondisi tersebut, penanganan segera dari tenaga medis sangat dibutuhkan. Dokter mungkin akan memeriksa riwayat kesehatan dan merekomendasikan beberapa pemeriksaan berupa urinalisis dan tes darah.
Urinalisis dilakukan untuk memeriksa sel darah merah, sel darah putih, protein, bakteri, dan senyawa asing lainnya yang ada dalam urine. Sementara itu, tes darah dapat membantu menentukan tingkat enzim hati dan fungsi ginjal. Hasilnya akan memberikan petunjuk mengapa warna urine berubah saat hamil.
Berubahnya warna urine selama kehamilan biasanya tidak berbahaya. Jika Anda menduga perubahan warna disebabkan oleh dehidrasi, perbanyaklah asupan cairan Anda dan lihat apakah masalahnya teratasi.
Apabila kondisi bertahan hingga berhari-hari, tidak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan sesuai kondisi.