Rhabdomyosarcoma (RMS) adalah jenis kanker yang tumbuh pada jaringan lunak tubuh seperti di kepala atau leher. Simak penjelasan lengkap mulai dari gejala hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.
Rhabdomyosarcoma adalah kanker yang tumbuh di jaringan lunak tubuh, biasanya di otot. Tumor juga dapat menyerang kepala, leher, kandung kemih, vagina, lengan, kaki, pergelangan kaki, atau hampir semua bagian tubuh.
Sel-sel kanker dari RMS biasanya tumbuh dengan cepat dan dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh yang lainnya.
Rhabdomyosarcoma adalah jenis kanker yang paling sering terjadi pada anak-anak, akan tetapi kebanyakan kasus terjadi pada anak-anak berusia antara 2 hingga 6 tahun dan 15 hingga 19 tahun. Anak laki-laki cenderung lebih berisiko daripada anak perempuan.
Gejala kondisi ini tergantung pada ukuran dan tempat berkembangnya kanker. Tumor mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun sampai ukurannya besar.
Gejala rhabdomyosarcoma yang terjadi di area kepala dan leher yaitu:
Sedangkan gejala di perut antara lain:
Sementara itu, tanda atau gejala rhabdomyosarcoma di saluran kemih dan sistem reproduksi meliputi:
Segera hubungi dokter jika Anda atau anak mengalami gejala yang sudah disebutkan di atas, terutama bila keluhan tersebut sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Pemeriksaan dan penanganan sejak dini diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit ini ke jaringan dan organ tubuh yang lain.
Baca Juga: 10 Gejala Kanker pada Anak yang Harus Diwaspadai Orang Tua
Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, akan tetapi terdapat kondisi tertentu yang dapat membuat beberapa anak lebih berisiko mengalaminya,
Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu seseorang bisa terkena rhabdomyosarcoma, yaitu:
Rhabdomyosarcoma memang dapat terjadi pada semua kelompok usia. Akan tetapi, kasus penyakit ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak usia di bawah 10 tahun. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan remaja dan orang dewasa juga berisiko mengidap penyakit ini.
Kasus penyakit ini sedikit lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Kondisi bawaan tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami rhabdomyosarcoma, termasuk beragam kelainan genetik yang membuat orang lebih rentan menderita kanker ini. Berikut ini beberapa kondisi genetik yang menyebabkan RMS:
Dokter akan mencari tanda-tanda penyakit dengan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan serta penyakit dan perawatan sebelumnya.
Dokter mungkin juga akan menyarankan satu atau lebih dari sejumlah tes atau mungkin memerlukan beberapa kombinasi tes dan prosedur berikut:
Baca Juga: 11 Langkah Penting dalam Menyikapi Diagnosis Kanker
Rhabdomyosarcoma adalah kanker yang terbagi menjadi beberapa jenis, berikut penjelasannya:
Pengobatan bergantung pada stadium kanker. Penentuan stadium dapat membantu menentukan sejauh mana kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Mengetahui stadium penyakit bisa membantu dokter menentukan pengobatan yang tepat.
Stadium bisa memperhitungkan secara rinci seperti ukuran tumor, seberapa dalam tumor telah menembus organ, tempat di mana kanker dimulai, dan apakah tumor telah menyebar ke organ lain.
Informasi lainnya seperti jenis tumor, usia anak, dan kesehatan secara keseluruhan, juga dapat membantu dokter merencanakan pengobatannya.
Berikut ini beberapa cara mengobati rhabdomyosarcoma, di antaranya:
Prosedur operasi bertujuan untuk mengangkat semua sel kanker. Tetapi tidak selalu memungkinkan dilakukan jika RMS telah tumbuh di sekitar atau di dekat organ atau struktur penting lainnya.
Jika kanker tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dengan operasi, dokter dapat mengangkat sebanyak mungkin dan menggunakan perawatan lain seperti kemoterapi dan radiasi, untuk membunuh sel kanker yang mungkin masih tersisa.
Perawatannya menggunakan radiasi berenergi tinggi dari sinar-X, sinar gamma, atau partikel subatom yang bergerak cepat (atau disebut terapi sinar partikel atau proton) untuk menargetkan dan menghancurkan sel-sel kanker di area tertentu di tubuh.
Selain menghancurkan sel kanker, terapi radiasi juga bisa merusak sel normal, yang menyebabkan efek samping fisik seperti kelelahan, mual, dan rambut rontok. Biasanya efek samping akan hilang ketika pengobatan berakhir.
Selama perawatan, dokter dengan hati-hati memantau dosis radiasi untuk melindungi jaringan sehat sebanyak mungkin untuk mengurangi efek jangka panjang.
Perawatan kemoterapi bekerja untuk menargetkan kanker di seluruh tubuh. Biasanya, beberapa obat kemoterapi digabungkan untuk menyerang sel kanker dengan cara yang berbeda. Sama seperti radiasi, perawatannya kemungkinan besar menimbulkan efek samping dan akan mereda setelah pengobatan berakhir.
Jika dibiarkan dan tanpa mendapatkan pengobatan, RMS dapat menimbulkan komplikasi. Begitu juga dengan pengobatannya.
Berikut ini komplikasi dari RMS dan pengobatannya:
Kebanyakan risiko kanker yang sering kali terjadi pada orang dewasa dapat dikurangi dengan perubahan gaya hidup tertentu (seperti mempertahankan berat badan yang sehat atau berhenti merokok), tetapi saat ini belum ada cara yang diketahui untuk mencegah sebagian besar kanker pada anak-anak.
Faktor risiko yang diketahui untuk RMS, termasuk usia, jenis kelamin, dan kondisi bawaan tertentu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah.
Perlu diketahui, RMS tidak terkait dengan gaya hidup atau lingkungan. Jadi, saat ini belum ada cara yang diketahui dapat mencegah kanker ini.