Kanker vulva merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi pada area permukaan luar alat kelamin wanita. Vulva adalah area kulit yang mengelilingi uretra dan vagina, termasuk klitoris dan labia. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya di bawah ini.
Kanker vulva adalah jenis kanker yang memengaruhi organ genital luar yang melindungi sistem reproduksi wanita, kemungkinan besar muncul di bibir luar vagina. Kanker jenis ini umumnya berbentuk benjolan dan sering menyebabkan rasa gatal. Meskipun dapat terjadi pada semua usia, kondisi ini paling sering didiagnosis pada lansia.
Tanda pertama biasanya berupa benjolan atau ulserasi, kemungkinan disertai gatal, iritasi, atau perdarahan. Ciri-ciri khas kanker vulva, antara lain:
Penting untuk diketahui, jenis kanker vulva yang berbeda mungkin memiliki gejala yang berbeda, dan dalam beberapa kasus mungkin tidak ada gejala yang terlihat. Oleh karena itu, setiap perubahan yang terjadi harus dikonsultasikan dengan dokter.
Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala di atas, terutama jika Anda memiliki risiko tinggi mengidap kanker vulva. Semakin cepat terdeteksi, maka semakin besar kemungkinan Anda untuk sembuh.
Jika Anda telah didiagnosis terkena kanker vulva, sedang menjalani pengobatan, atau sudah sembuh dari kanker vulva sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter secara berkala untuk mencegah kondisi kambuh kembali setelah Anda dinyatakan sembuh.
Baca Juga: 9 Jenis Bau Vagina dan Cara Mengatasinya
Hingga kini tidak jelas apa yang menyebabkan kanker ini. Namun, secara umum kanker dimulai ketika sel mengembangkan perubahan (mutasi) pada DNA. Mutasi memberitahu sel untuk tumbuh dan membelah dengan cepat.
Sel dan keturunannya terus hidup ketika sel normal lainnya akan mati. Sel-sel yang terakumulasi membentuk tumor yang mungkin bersifat kanker, menyerang jaringan di sekitarnya dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Meskipun penyebab pasti dari kanker ini tidak diketahui, terdapat faktor-faktor tertentu yang tampaknya meningkatkan risiko, di antaranya:
Faktor lain yang membuat seseorang berisiko memiliki kanker ini adalah lupus, menderita psoriasis, atau menjalani radioterapi untuk kanker rahim.
Baca Juga: Waspada, Ini 9 Jenis Kanker yang Paling Umum Menyerang Wanita
Dokter akan melakukan evaluasi ginekologi, termasuk pemeriksaan vulva. Jika terdapat ulserasi, benjolan, atau massa yang tampak mencurigakan, dokter mungkin perlu melakukan biopsi.
Pemeriksaan bisa mencakup area perineum, termasuk area di sekitar klitoris dan uretra. Selain itu, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan pada kelenjar Bartholin.
Pemeriksaan lanjutan yang mungkin perlu Anda lakukan, antara lain:
Jika biopsi memastikan adanya kanker vulva, dokter akan menentukan stadiumnya dengan bantuan metode pencitraan. Berikut cara untuk menentukan stadium kanker:
Kadang-kadang, seorang wanita mungkin tidak mencari pertolongan medis karena rasa malu, akan tetapi diagnosis dini berguna untuk mencegah penyebaran kanker.
Jenis sel tempat kanker ini dimulai membantu dokter merencanakan pengobatan yang paling efektif. Berikut adalah dua jenis yang paling umum meliputi:
Baca Juga: Vulvodinia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Komplikasi
Jenis pengobatan yang biasanya digunakan untuk keadaan ini adalah pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi biologis. Berikut penjelasan selengkapnya:
Ini adalah cara mengobati kanker vulva yang utama. Pembedahan bertujuan untuk mengangkat kanker sambil membiarkan fungsi seksual tetap normal. Jika diagnosis terjadi pada tahap awal kanker, operasi terbatas diperlukan.
Pada tahap selanjutnya dan jika kanker telah menyebar ke organ terdekat seperti uretra, vagina, atau rektum, pembedahan akan lebih ekstensif.
Jenis pembedahan meliputi:
Metode ini dapat mengecilkan lesi atau tumor yang dalam sebelum operasi agar lebih mudah untuk diangkat. Terapi radiasi juga dapat mengobati kelenjar getah bening.
Teknik ini sering digunakan dengan radioterapi sebagai bagian dari perawatan paliatif. Kemoterapi juga dapat digunakan pada kulit sebagai krim, akan tetapi metodenya akan tergantung pada seberapa jauh kanker telah menyebar.
Operasi ini dapat dilakukan tergantung pada seberapa banyak jaringan yang diangkat. Rekonstruksi operasi plastik dapat melibatkan skin flaps dan cangkok kulit terkadang dapat dilakukan.
Ini adalah sejenis imunoterapi yang menggunakan bahan sintetis atau alami untuk membantu tubuh mempertahankan diri dari kanker. Obat imiquimod dapat dioleskan sebagai krim untuk mengobati kondisi.
Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa penyebaran sel-sel kanker ke organ lain. Sebagai informasi, kanker vulva yang sudah berhasil diangkat dari tubuh pasien, masih bisa menyerang kembali. Oleh sebab itu, pasien memerlukan pemeriksaan berkala agar perkembangan penyakitnya bisa diketahui dengan pasti.
Umumnya, pemeriksaan yang disarankan dokter adalah setiap 3 atau 6 bulan pada 2 tahun pertama dan tiap 6 atau 12 bulan pada 3 -5 tahun berikutnya. Dokter mungkin juga akan menyarankan agar pasien melakukan skrining kanker.
Berikut ini adalah beberapa tindakan yang dapat mengurangi risiko terkena kanker ini, antara lain:
Dikarenakan tidak ada skrining standar untuk keadaan ini, Anda harus melakukan melakukan pemeriksaan sesuai anjuran dokter dan waspada terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh.