Teh hijau merupakan sumber antioksidan yang baik. Berkat kandungannya ini, teh hijau disebut-sebut bermanfaat untuk mencegah dan mengobati kanker. Benarkah demikian? Yuk, simak penjelasannya dalam ulasan berikut.
Teh hijau terbuat dari daun kering yang sarat akan polifenol. Kandungan ini berperan sebagai antioksidan yang mampu melawan kerusakan DNA akibat radikal bebas.
Hal itu lantas membuat sebagian orang percaya jika minum teh hijau bisa mengobati kanker, bahkan mengurangi risiko kemunculan penyakit ini.
Perlu diketahui, polifenol merupakan senyawa alami yang terdapat di dalam tumbuhan dan berperan sebagai antioksidan.
Kandungan utama polifenol di dalam teh adalah katekin. Nah, katekin yang diketahui terkandung banyak di dalam teh hijau adalah epigallocatechin-3-gallate (EGCG).
EGCG disebut-sebut memiliki kemampuan untuk membunuh sel kanker. Pasalnya, senyawa kimia ini dinilai mampu melawan radikal bebas sehingga melindungi sel dari kerusakan DNA.
Baca Juga: 7 Manfaat Akar Bajakah untuk Kesehatan, Benarkah Bisa Obati Kanker?
Sementara itu, ekstrak polifenol teh hijau yang digunakan secara topikal (dioleskan ke kulit) berpotensi melindungi kulit dari radiasi UVB. Menurut sebuah studi, potensi manfaat ini dapat menurunkan risiko kanker kulit akibat paparan UVB.
Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian yang dilakukan di laboratorium telah membuktikan potensi manfaat teh hijau untuk mengobati berbagai jenis kanker, seperti:
Namun, penelitian yang dilakukan pada manusia mengenai manfaat teh hijau untuk melindungi tubuh dari kanker cenderung tidak konsisten. Hal ini diungkapkan oleh tinjauan studi pada tahun 2020.
Selain itu, para peneliti juga melaporkan bahwa penelitian-penelitian sebelumnya masih belum memiliki bukti yang cukup kuat.
Meskipun penelitian mengenai khasiat teh hijau untuk mengobati kanker dan mencegahnya masih belum konsisten, minuman ini tetap memiliki manfaat kesehatan. Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan, di antaranya:
Anda bisa bersantai sambil menikmati secangkir teh hijau di pagi ataupun sore hari. Sebab teh ini memiliki kandungan L-theanine, senyawa yang dapat memberikan efek relaksasi.
Sebagai catatan, pastikan suhu untuk menyeduh teh optimal agar kandungan katekin di dalamnya tidak rusak. Suhu yang direkomendasikan yaitu 70-75 derajat Celsius.
Seseorang yang memiliki sleep apnea, minum teh hijau dipercaya membantu Anda tidur lebih nyenyak. Khasiat teh hijau ini berasal dari antioksidan di dalamnya.
Menurut studi yang dilakukan pada tikus, senyawa katekin membantu meningkatkan hasil kognitif dibandingkan tikus yang tidak diberikan teh hijau.
Baca Juga: 14 Manfaat Daun Afrika, Turunkan Kolesterol hingga Cegah Kanker
Manfaat lain dari teh hijau adalah mengurangi risiko penyakit jantung. Hal ini berkaitan dengan kemampuan polifenol yang bertindak sebagai antioksidan di dalamnya.
Sebuah studi mengungkapkan, konsumsi teh hijau setiap hari berkaitan dengan menurunnya risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Penelitian ini dilakukan selama 11 tahun lamanya dan melibatkan sebanyak 40.000 partisipan dewasa.
EGCG dalam teh hijau diketahui memiliki sifat antiinflamasi. Berkat hal ini, teh hijau mampu melindungi kulit dari paparan UVB.
Selain itu, menurut penelitian tahun 2019, ekstrak teh hijau dalam kosmetik dapat membantu memberikan efek antiinflamasi pada kulit.
Katekin dan kafein yang terkandung di dalam teh hijau berperan dalam meningkatkan metabolisme tubuh. Hal inilah yang dapat membantu penurunan berat badan.
Nah, demikian penjelasan seputar konsumsi teh hijau untuk mengobati kanker. Meski potensinya menjanjikan, Anda harus mengonsumsinya dalam batas yang wajar.