Tahukah Anda jika ada perbedaan antara usia kehamilan dan usia janin? Supaya mengetahui perkembangan janin, sangat penting bagi Bumil mengetahui perbedaan keduanya. Simak penjelasannya berikut ini.
Mungkin pertanyaan mengenai usia kehamilan sudah sering diterima saat Anda hamil. Namun, bagaimana dengan usia janin?
Faktanya, keduanya bukanlah merupakan hal yang sama. Perbedaan usia kehamilan dan usia janin sebaiknya diketahui untuk membantu memantau perkembangan tumbuh kembang janin.
Berikut ini adalah perbedaan yang dapat diketahui:
Saat hamil, Anda mungkin sudah akrab dengan pertanyaan “Sudah hamil berapa bulan?”. Nah, pertanyaan ini mengacu pada usia kehamilan, bukan usia janin.
Usia kehamilan atau gestational age adalah istilah untuk menggambarkan waktu di antara waktu pembuahan dan kelahiran. Usia kehamilan dapat dihitung dari hari terakhir menstruasi (HPHT), meskipun belum terjadi kehamilan.
Penghitungan HPHT ini biasanya dilakukan setiap minggunya, seperti kehamilan 7 minggu, kehamilan 14 minggu, dan seterusnya.
Dengan mengetahui usia kelahiran, Anda dapat memperkirakan tanggal perkiraan lahir, mengetahui kesehatan bayi saat lahir, dan mengetahui jenis perawatan apa saja yang dibutuhkan.
Baca Juga: Berbagai Cara Menghitung Usia Kehamilan (Mudah & Akurat)
Usia janin atau yang dikenal sebagai conceptional age adalah usia saat janin pertama kali terbentuk. Usia ini dapat dihitung sejak awal pembuahan.
Biasanya usia janin dua minggu lebih lambat dibandingkan dengan usia kehamilan. Usia ini menggambarkan usia janin yang sebenarnya.
Sayangnya, menghitung usia janin adalah suatu hal yang sulit untuk dilakukan pada kehamilan normal. Pasalnya, Anda tidak akan pernah tahu kapan pembuahan terjadi.
Cara untuk mengetahui usia janin dapat dilakukan dengan menghitung siklus menstruasi ibu dan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Kedua cara ini membutuhkan bantuan profesional.
Di sisi lain, usia janin yang melalui prosedur bayi tabung kemungkinan besar dapat diketahui. Pasalnya, waktu pembuahan antara sel sperma dan sel telur dapat diketahui dengan jelas.
Perbedaan antara usia kehamilan dan usia janin adalah hal yang normal karena usia kehamilan tidak dihitung dari tanggal pembuahan sebenarnya.
Selain itu, beda usia kehamilan dan usia janin juga dapat dipengaruhi oleh siklus menstruasi yang tidak normal, baik lebih panjang dari 30 hari maupun lebih pendek kurang dari 25 hari.
Siklus menstruasi yang tidak lancar menyebabkan perhitungan HPHT menjadi sulit untuk akurat. Pada akhirnya, usia janin dan usia kehamilan akan berbeda.
Namun, jangan khawatir. Faktanya, perbedaan antara usia keduanya tidak akan menyebabkan efek buruk bagi kesehatan janin.
Ingatlah bahwa usia kehamilan dihitung berdasarkan periode menstruasi terakhir, sedangkan usia janin dihitung mulai saat pembuahan.
Umumnya selisih di antaranya adalah 2 minggu pada usia kehamilan masuk ke trimester kedua dan ketiga.
Jika perbedaan keduanya melebihi angka tersebut, bisa saja terjadi gangguan pada tumbuh kembang janin.
Maka dari itu, selalu pastikan Anda memeriksakan kandungan secara rutin. Hal ini penting dilakukan guna memantau tumbuh kembang janin sekaligus mengetahui kondisi kesehatan Bumil.
Baca Juga: Berapa Berat Badan Ideal Ibu hamil? Ini Cara Hitungnya
Usia janin yang terlambat lebih dari dua minggu dibandingkan dengan usia kehamilan bisa menandakan kekurangan nutrisi. Kondisi ini dikenal sebagai intrauterine growth restriction (IUGR).
Itulah alasan mengapa ibu hamil sebaiknya memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Ini karena nutrisi yang masuk ke dalam tubuh akan disalurkan kepada janin melalui plasenta.
Beberapa penyebab janin kekurangan nutrisi, di antaranya:
Usia janin yang melebihi usia usia kehamilan lebih dari dua minggu bisa terjadi karena berbagai faktor. Hal ini bergantung pada trimester kehamilan Anda.
Perhitungan usia janin yang lebih besar dibandingkan usia kehamilan bisa menandakan bahwa Anda hamil lebih awal dari dugaan, sedangkan tanggal perkiraan lahir Anda kurang tepat.
Perbedaan yang ada bisa disebabkan oleh masalah menstruasi dan ovulasi yang tidak teratur.
Baca Juga: Mengenal Kehamilan Aterm dan Manfaatnya bagi Ibu serta Janin
Usia janin yang lebih besar dua minggu dari usia kehamilan pada trimester kedua bisa menandakan diabetes gestasional.
Diabetes gestasional terjadi ketika terjadi gangguan produksi insulin pada tubuh. Kondisi ini ternyata dapat membuat bayi tumbuh lebih besar dibandingkan dengan biasanya. Ini karena asupan gula yang tinggi.
Pada kasus diabetes gestasional yang tidak terkontrol, pertumbuhan bayi bisa menjadi tidak stabil sehingga dapat memperkecil peluang untuk melahirkan normal.
Saat pertumbuhan bayi lebih besar dibandingkan dari yang seharusnya (makrosomia), persalinan normal melalui vagina bisa berisiko terhadap Anda dan bayi. Dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan operasi caesar.
Demikian penjelasan seputar perbedaan usia kehamilan dan usia janin. Untuk memantau kesehatan kehamilan, pastikan Anda memeriksakan kondisi secara rutin, ya!