Bagi sebagian orang, kembali berolahraga setelah mengalami serangan jantung mungkin terasa menakutkan. Namun, faktanya olahraga menjadi lebih penting dilakukan jika Anda pernah mengalami gangguan jantung serius. Lantas, apa saja olahraga yang aman bagi penderita penyakit jantung?
Aktivitas fisik penting untuk tetap dilakukan meski memiliki penyakit jantung. Namun, tentu saja tidak semua jenis olahraga bisa dilakukan. Berikut adalah beberapa rekomendasi olahraga yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Jalan kaki merupakan latihan fisik yang paling banyak direkomendasikan setelah seseorang mengalami serangan jantung. Aktivitas fisik ini juga bisa dijalani oleh siapa saja pada usia berapapun karena mudah dan gratis.
Anda bisa mulai jalan kaki selama 5-10 menit. Waktu ini bisa ditingkatkan sampai 30 menit selama bertahap dalam beberapa minggu. Anda bisa berjalan kaki di sekitar rumah, taman, atau area manapun yang memiliki permukaan datar.
Jika Anda sangat suka berlari sebelumnya dan tidak yakin apakah tetap bisa berlari setelah mengalami serangan jantung, jangan khawatir; Anda tetap bisa melakukan hal aktivitas ini.
Namun, tetap saja Anda tidak bisa berlari langsung seperti sebelumnya. Anda perlu mulai secara perlahan dengan membangun stamina terlebih dahulu.
Mulailah dengan berjalan atau jogging selama 5-10 menit sehari. Durasi dan intensitas latihan bisa ditambah secara berkala dalam beberapa minggu hingga 30 sampai 60 menit sehari.
Aktivitas fisik yang terlalu dipaksakan dapat menekan jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung berikutnya. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari melakukan olahraga kompetitif.
Baca Juga: Jangan Mager, Ini 11 Cara agar Tidak Malas Berolahraga
Olahraga ini bisa menjadi pilihan tepat untuk penderita penyakit jantung. Setelah mengalami serangan jantung, penting untuk tidak kepanasan saat berolahraga. Hal ini dihindari karena kenaikan suhu tubuh akan meningkatkan tekanan darah serta memberikan tekanan pada arteri dan jantung.
Oleh sebab itu, berenang bisa menjadi alternatif olahraga tanpa kepanasan yang baik untuk lakukan. Sama seperti olahraga lain, Anda bisa mulai secara bertahap sampai 30 menit sehari sebanyak 5 kali seminggu.
Bersepeda di luar ruangan maupun menggunakan sepeda statis bisa menjadi latihan yang tepat untuk pasien jantung.
Jika Anda akan melakukan olahraga ini di luar ruangan, pastikan cuaca tidak panas sehingga tidak meningkatkan tekanan darah. Latihan ini juga bisa dilakukan di dalam ruangan sambil menonton acara kesukaan Anda.
Yoga bisa menjadi pilihan olahraga sederhana setelah mengalami serangan jantung. Olahraga ini akan membuat tubuh Anda bergerak tetapi lebih berfokus dalam membuat otot menjadi lebih fleksibel.
Kelebihan lain dari olahraga ini adalah Anda bisa melatih pikiran untuk lebih rileks, sehingga baik untuk menurunkan tekanan darah.
Anda sebaiknya memilih yoga yang berfokus pada peregangan, gerakannya lambat, atau yin yoga. Hindari untuk mengikuti yoga yang membutuhkan tenaga besar atau meningkatkan suhu tubuh.
Bosan dengan gerakan olahraga yang itu-itu saja? Jika iya, maka Anda bisa mencoba menari.
Aktivitas fisik ini memungkinkan Anda untuk menggerakkan tubuh sambil mengikuti alunan lagu. Tidak hanya menyenangkan, jenis olahraga ini bisa membangun stamina jantung dan mencegah serangan jantung di kemudian hari.
Anda bisa berdansa bersama pasangan atau menggerakkan tubuh selama 30 menit di rumah. Jika bosan sendirian, bergabunglah dengan komunitas atau mengikuti kelas khusus.
Baca Juga: Jenis Olahraga Berbahaya bagi Anda yang Punya Penyakit Jantung
Menanam tanaman, memotong rumput, atau memangkas tanaman liar di pagar bisa membantu mengembalikan stamina jantung. Bonus lain yang bisa didapatkan adalah halaman rumah Anda akan terlihat bersih dan indah,
Namun, Anda tetap perlu hati-hati. Hindari mengangkat beban yang terlalu berat dan terpapar cahaya matahari dalam waktu yang lama. Anda perlu menjaga diri agar tetap terhidrasi dan selalu istirahat saat merasa lelah.
Nah, itulah beberapa ide olahraga yang aman dilakukan jika Anda punya penyakit jantung.
Perlu diperhatikan bahwa kondisi fisik setiap orang berbeda-beda. Oleh sebab itu, sebelum mulai melakukan olahraga seperti yang dijelaskan di atas, konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada risiko yang tidak diinginkan.