Berbagai vaksin wanita tersedia untuk mencegah penyakit tertentu. Penting untuk wanita menerima vaksin ini, terutama jika berisiko tinggi terhadap penyakit, misalnya hepatitis B. Ladies, yuk, ketahui jenis vaksin yang dianjurkan untuk wanita berikut ini!
Menurut CDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, wanita harus melakukan tes kesehatan tahunan terhadap risiko infeksi karena kesehatan, usia, pekerjaan, perjalanan, gaya hidup, dan riwayat vaksinasi.
Ada berbagai jenis vaksin wanita agar terhindari dari penyakit tertentu dan tetap bisa melakukan aktivitas.
Berikut ini sejumlah vaksin untuk wanita:
Sebagian besar kanker serviks terkait dengan HPV. Vaksin HPV secara umum dianggap aman dan efektif. Wanita dapat divaksinasi hingga usia 26 tahun, dan biasanya ada sedikit atau tanpa efek samping. Berikut ini beberapa fakta HPV:
Sebaiknya jangan mendapatkan vaksin HPV jika memiliki riwayat reaksi alergi terhadap lateks, ragi, atau elemen apa pun dalam vaksin HPV.
Efek samping vaksin ini biasanya ringan, seperti pembengkakan, kemerahan, atau nyeri di tempat suntikan. Efek samping lainnya adalah sakit kepala, pusing atau pingsan, mual, muntah, kelelahan, dan lemas.
Siapa pun yang lahir setelah tahun 1956 harus divaksinasi campak (measles), gondongan (mumps), dan Rubella, setidaknya 1 dosis vaksin MMR.
Berikut ini beberapa fakta vaksin MMR:
Perlu diperhatikan, jangan mendapatkan vaksinasi MMR jika pernah mengalami reaksi terhadap neomycin, gelatin, atau dosis vaksin MMR yang didapatkan sebelumnya.
Termasuk vaksin wanita, orang dewasa dan anak-anak usia 6 bulan ke atas harus mendapatkan vaksin influenza setiap tahun. Jika memiliki gejala demam, tunggu sampai pulih untuk mendapatkan vaksin ini.
Berikut ini fakta tentang vaksin influenza:
Sebelum menerima vaksin influenza, konsultasikan dengan dokter jika memiliki reaksi alergi terhadap suntikan flu, telur, atau memiliki Guillain-Barre Syndrome.
Wanita usia subur yang tidak hamil dan tidak kebal pada varisela (cacar air) harus mendapatkan vaksin varisela. Fakta tentang varisela, di antaranya:
Jangan menerima vaksinasi varisela jika memiliki reaksi alergi terhadap vaksin varisela, neomycin, atau gelatin.
Baca Juga: 11 Jenis Vaksin untuk Anak dan Dewasa untuk Mencegah Infeksi
Orang dewasa di bawah usia 65 tahun, penyedia layanan kesehatan, dan siapa pun yang berurusan dengan bayi harus mendapatkan vaksin Tdap, dengan suntikan booster setiap 10 tahun.
Vaksin Tdap untuk mencegah tetanus, difteri, pertusis (batuk rejan). Penyakit ini dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan kematian.
Fakta-fakta tentang Td/Tdap, meliputi:
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mendapatkan jenis vaksin untuk wanita jika pernah menderita Guillain-Barre Syndrome.
Hepatitis A adalah infeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Penyakit ini disebabkan virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja dan kemudian menyebar melalui makanan.
Tidak hanya rajin mencuci tangan, penyakit ini juga dapat dicegah dengan vaksin Hepatitis A sebanyak dua dosis dengan jarak 6-12 bulan.
Baca Juga: Terlanjur Mendapatkan Vaksin Kedaluwarsa, Apa Bahayanya?
Hepatitis B adalah infeksi yang menyerang hati dan dapat menyebabkan penyakit kuning (jaundice) dan kanker hati.
Penyakit yang disebabkan virus hepatitis B ini dapat menular melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan penularan pada janin saat wanita mengandung. Oleh karenanya, penting untuk mendapatkan vaksin hepatitis B.
Berikut ini fakta terkait vaksin hepatitis B:
Itulah jenis vaksin untuk wanita yang dianjurkan sebagai pencegahan penyakit tertentu. Semoga Informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!