Vulvodynia atau vulvodinia adalah rasa sakit yang terjadi pada bagian paling luar dari vagina. Kondisi ini membuat penderitanya enggan untuk berhubungan seks. Ketahui informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya berikut ini!
Vulvodinia adalah nyeri kronis di sekitar bagian terluar lubang vagina (vulva). Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit, sensasi terbakar, atau iritasi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat duduk dalam waktu lama. Tidak jelas apa yang menyebabkan kondisi ini.
Nyeri pada vulva bisa berlangsung setidaknya tiga bulan bahkan hingga bertahun-tahun. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dari segala usia dan rasa sakitnya dapat menyebabkan kesulitan berhubungan seksual. Bahkan ini berdampak negatif pada kualitas hidup wanita.
Gejala utamanya adalah rasa sakit yang terus-menerus di dalam dan sekitar vulva dan vagina. Berikut ini gejala lain dari vulvodynia:
Rasa sakit kemungkinan sesekali atau terus-menerus. Gejalanya mungkin terjadi hanya ketika area sensitif tersentuh. Penderitanya mungkin juga merasakan nyeri di seluruh area vulva (umum terjadi), atau mungkin nyeri di area tertentu, seperti pembukaan vagina (vestibulum).
Jaringan vulva mungkin terasa sedikit meradang atau tampak bengkak. Biasanya, vulva tampak normal.
Jika mengalami nyeri di area genital Anda, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau meminta rujukan ke dokter kandungan.
Hal tersebut penting agar dokter dapat mengesampingkan penyebab nyeri vulva yang lebih mudah diobati, termasuk:
Penting pula untuk tidak sering menggunakan obat yang dijual bebas untuk infeksi jamur tanpa berkonsultasi ke dokter. Setelah menilai gejalanya, dokter dapat menganjurkan perawatan atau cara untuk membantu mengelola rasa sakit.
Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan nyeri pada vulva. Kondisi ini tidak disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) atau infeksi lain, penyakit kulit, atau kanker, meskipun kondisi ini juga dapat menyebabkan rasa sakit.
Namun, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko vulvodinia:
Faktor lain yang meningkatkan kerentanan terhadap vulvodinia, meliputi:
Baca Juga: 7 Kondisi yang Memicu Nyeri di Area Vagina Saat Menstruasi
Sebelum mendiagnosis, dokter akan menanyakan pada pasien tentang riwayat medis, seksual, dan pembedahan, dan untuk memahami lokasi, sifat, dan tingkat gejalanya.
Dokter mungkin juga akan melakukan tes berikut ini:
Perawatanya fokus untuk menghilangkan gejalanya. Meskipun belum ada satu perawatan yang berhasil dalam setiap kasus, tetapi kombinasi perawatan bisa sangat membantu.
Perlu waktu untuk menemukan perawatan yang tepat dan mungkin perlu waktu juga setelah memulai perawatan sebelum gejala mereda.
Adapun pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala vulvodinia, berikut di antaranya:
Beberapa obat seperti steroid, antidepresan trisiklik, atau antikonvulsan bisa membantu meredakan nyeri kronis. Sedangkan antihistamin dapat meredakan rasa gatal.
Pengobatan ini merupakan terapi yang membantu mengurangi rasa sakit dengan mengajari penderitanya bagaimana cara mengendurkan otot panggul dan mengontrol respons tubuh terhadap gejala.
Tidak sedikit wanita dengan vulvodynia mengalami ketegangan pada otot-otot dasar panggul, yang menopang rahim, kandung kemih, dan usus. Guna mengatasinya, latihan untuk mengendurkan otot-otot akan membantu meredakan nyeri vulvodynia.
Obat-obatan seperti salep lidokain, bisa meredakan gejala untuk sementara. Dokter mungkin menganjurkan penggunaan lidokain 30 menit sebelum berhubungan seksual untuk mengurangi ketidaknyamanan. Namun, salep ini menyebabkan pasangan mati rasa sementara setelah melakukan kontak seksual.
Wanita yang sudah lama mengalami nyeri vulva dan tidak merespons pengobatan lain, mungkin bisa mendapatkan pengobatan lain. Pengobatannya adalah suntikan blok saraf lokal.
Dalam kasus vulvodynia atau vestibulodynia lokal, operasi bisa membantu. Tindakan pembedahan ini untuk mengangkat kulit dan jaringan yang terkena (vestibulektomi) dapat membantu mengurangi rasa sakit pada beberapa wanita.
Melakukan perawatan secara mandiri yang sederhana bisa membantu mengatasi gejala vulvodinia, berikut di antaranya:
Nyeri pada vulva bisa menyebabkan masalah emosional, karena menyakitkan dan membuat frustrasi serta sebabkan tidak menginginkan berhubungan seksual.
Misalnya, rasa takut untuk berhubungan seksual bisa menyebabkan kejang pada otot di sekitar vagina (vaginismus).
Komplikasi lain yang mungkin terkait dengan vulvodinia, termasuk:
Baca Juga: Radang Vagina (Vaginitis): Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Ada langkah-langkah untuk membantu mengurangi risiko yang memicu rasa sakit pada vulva, berikut di antaranya:
Jika diduga mengalami infeksi vagina, segera kunjungi dokter mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat untuk mencegah kondisi semakin memburuk. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!