Leukemia limfoblastik akut merupakan salah satu tipe kanker darah yang dimulai dari sel darah putih dalam sumsum tulang belakang. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.
Perlu diketahui, leukemia terdiri dari empat jenis, salah satunya adalah leukimia limfoblastik akut. Jenis ini paling banyak muncul pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Kondisi ini terjadi ketika sel darah putih (limfosit) mengalami gangguan dalam proses pematangannya. Akibatnya, sel darah putih tidak berfungsi normal.
Leukemia limfoblastik akut dapat bertambah parah dengan cepat dan dapat menyebar ke seluruh organ tubuh, seperti hati, limpa, dan kelenjar getah bening. Oleh sebab itu, penyakit ini perlu ditangani dengan cepat.
Peningkatan konsentrasi sel darah putih yang belum matang dalam sumsum tulang belakang akan membuat tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal. Ketika jumlah sel darah merah menurun, maka muncul beberapa masalah pada tubuh.
Beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita leukemia limfoblastik akut, antara lain:
Gejala leukemia limfoblastik akut bisa muncul bertahap bergantung pada tahapan penyakitnya. Pada awalnynya gejala yang muncul mungkin sangat ringan hingga tidak disadari.
Segera berkonsultasi dengan dokter apabila Anda atau anak Anda mengalami gejala yang berlangsung lama atau berulang.
Banyak kasus penyakit ini yang menyebabkan gejala seperti flu. Namun umumnya gejala flu cepat membaik. Jika gejala tidak membaik, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Benarkah Makanan Gosong Bisa Memicu Kanker? Cek Faktanya!
Penyebab kanker darah ini adalah mutasi DNA pada sel sumsum tulang belakang. Hal ini menyebabkan sel terus tumbuh dan membelah. Pada sel sehat, seharusnya ada fase di mana sel berhenti membelah dan akhirnya mati.
Kondisi ini menyebabkan produksi sel darah menjadi tidak normal. Sumsum tulang belakang menghasilkan sel darah yang belum matang yang kemudian berkembang menjadi limfoblas (sel darah putih leukemia). Sel-sel ini tidak dapat berfungsi dengan baik dan mengganggu sel-sel sehat.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab mutasi DNA yang menyebabkan kondisi tersebut.
Namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leukemia limfoblastik akut, di antaranya:
Diagnosis penyakit ini dapat dimulai dengan wawancara pasien yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Setelah itu dokter akan menyarankan beberapa tes lanjutan yang dibutuhkan.
Tes yang umumnya dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini meliputi:
Baca Juga: Pemberian ASI Eksklusif Turunkan Risiko Leukemia pada Anak
Jenis perawatan yang mungkin dilakukan untuk mengatasi penyakit ini meliputi:
Kemoterapi adalah terapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Umumnya terapi ini dilakukan sebagai terapi induksi untuk leukemia limfoblastik akut pada anak dan dewasa.
Terapi ini menggunakan obat untuk menyerang kelainan spesifik yang ada dalam sel kanker yang menyebabkan sel tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Terapi ini dapat digunakan selama atau setelah kemoterapi.
Terapi ini menggunakan sinar bertenaga tinggi seperti proton atau sinar X. Sinar ini akan membantu membunuh sel-sel kanker. Umumnya terapi ini direkomendasikan apabila sel kanker telah menyebar ke sistem saraf pusat.
Transplantasi sumsum tulang atau transplantasi sel biasanya digunakan untuk terapi pada pasien yang mengalami kekambuhan. Prosedur ini dilakukan dengan mengganti sumsum tulang leukemia dengan sumsum tulang sehat yang berasal dari donor.
Lama pengobatan dapat berbeda-beda bergantung pada kondisi setiap individu. Umumnya pengobatan kanker ini memakan waktu sekitar dua hingga tiga tahun.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, di antaranya:
Baca Juga: 11 Gejala Kanker Getah Bening yang Jarang Disadari
Meskipun belum diketahui secara pasti penyebab kondisi ini, tetapi Anda bisa mencegahnya dengan menghindari beberapa faktor risiko.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah leukemia limfoblastik akut, di antaranya: