Jerawat di hidung adalah kondisi yang sangat mengganggu penampilan. Ini biasanya muncul akibat pori-pori kulit tersumbat oleh kotoran, sebum, atau riasan. Terkadang ini bahkan dapat menandakan kondisi yang parah, seperti infeksi. Selengkapnya ketahui gejala, penyebab, hingga pengobatannya!
Seperti jerawat lainnya, jerawat di hidung adalah masalah kulit yang ditandai dengan benjolan kecil bernanah. Hidung menjadi salah satu tempat paling sering muncul jerawat. Hal ini akibat pori-pori kulit pada hidung biasanya lebih besar dan lebih mudah tersumbat.
Jerawat pada hidung mungkin akan terlihat berbeda tergantung pada jenis jerawat yang muncul. Berikut ini penjelasan jenis jerawat:
Jerawat yang muncul pada hidung, baik bagian luar maupun dalam hidung memiliki ciri yang sama dengan jerawat di bagian kulit lainnya.
Berikut ini tanda dan gejala jerawat di hidung:
Baca Juga: Jerawat di Dahi: Penyebab dan Cara Mengatasi
Jerawat dapat terjadi karena pori-pori kulit tersumbat oleh minyak berlebih atau sel kulit mati. Meskipun jerawat paling sering muncul pada wajah, jerawat juga bisa dengan mudah muncul dalam hidung.
Bakteri juga bisa masuk ke pori-pori, menyebabkan kemerahan, iritasi, dan peradangan yang menyebabkan jerawat terasa nyeri dan lembut. Bakteri ini dapat mengakibatkan infeksi.
Berikut ini beberapa penyebab jerawat di hidung dan infeksi:
Ini juga dikenal sebagai folikulitis, yang bisa menyebabkan benjolan merah meradang atau kumpulan benjolan merah atau putih, biasanya di lubang hidung.
Bakteri staphylococcus (staph) adalah penyebab umum folikulitis. Kebiasaan tertentu, seperti mengorek hidung atau membuang ingus terlalu sering, dapat mengakibatkan folikulitis.
Furunkel nasal adalah bisul atau infeksi yang lebih dalam di hidung. Kondisi ini tergolong lebih serius karena dapat menyebabkan selulitis, infeksi kulit menyebar dengan cepat yang dapat masuk ke aliran darah. Kondisi ini menyebabkan kulit bopeng, bengkak, dan area merah meradang. Dalam beberapa kasus, selulitis bisa mematikan.
Infeksi Staph, Streptococcus, dan methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dapat menyebabkan selulitis. Infeksi MRSA serius terjadi karena sulit diobati dan kebal terhadap antibiotik. Dalam beberapa kasus, bahkan bisa mengancam nyawa.
Jerawat di dalam hidung juga dapat terjadi akibat rambut yang tumbuh ke dalam. Beberapa orang mungkin mengalami jerawat dalam hidung setelah mencoba metode penghilangan atau mencabut rambut tertentu.
Untuk mendiagnosis, dokter akan menanyakan tentang gejala jerawat pada pasien, meliputi:
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik pada jerawat. Beberapa tes pencitraan, seperti magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) scan kepala, dapat membantu menemukan kemungkinan tanda-tanda infeksi dalam sinus.
Selain itu, dokter mungkin juga mengambil sampel darah pasien atau mungkin sampel cairan dalam jerawat. Laboratorium kemudian akan menguji sampel ini untuk mencari keberadaan bakteri. Jika jenis bakteri terdeteksi, dokter dapat meresepkan antibiotik yang sesuai.
Baca Juga: Manfaat Azelaic Acid untuk Wajah Berjerawat
Ada beberapa perawatan rumahan untuk meringankan gejala yang menyertainya. Berikut ini pengobatan rumahan untuk jerawat hidung:
Berikut ini pengobatan dan cara menghilangkan jerawat di hidung:
Untuk mengurangi ketidaknyamanan, jangan membuang ingus terlalu keras karena dapat menyebabkan infeksi dan memperparah rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Hindari pula menyentuh atau mengorek bagian dalam hidung, karena hal ini dapat meningkatkan risiko pori-pori tersumbat atau infeksi bakteri. Ini juga dapat menyebabkan jerawat yang meninggalkan bekas luka.
Sedangkan bagi penderita vestibulitis nasal tidak boleh berbagi handuk dengan orang lain, karena hal ini dapat meningkatkan risiko penularan infeksi.
Menerapkan kompres hangat dan lembap ke bagian dalam hidung bisa mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Ulangi kompres hangat selama 20 menit sebanyak tiga kali sehari sampai jerawatnya benar-benar hilang.
Lemon bersifat asam berkhasiat membantu membersihkan dan mengeringkan jerawat. Untuk menggunakanya, peras lemon untuk menghasilkan beberapa tetes ai lemon di kapas dan letakkan pada hidung luar yang berjerawat. Setelah membiarkannya selama 15 menit, bilas dengan air sampai bersih.
Jika jerawat atau infeksi kulit di hidung mengakibatkan rasa sakit, minum obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas bisa membantu. Obat penghilang rasa sakit ini, meliputi:
Salep dan minyak antiseptik topikal bisa membantu meredakan rasa nyeri pada jerawat. Dokter atau apoteker mungkin dapat merekomendasikan oba ini yang sesuai dengan kondisi jerawat Anda.
Tea tree oil juga bisa menjadi antiseptik alami. Cobalah encerkan minyak ini dengan minyak pembawa (seperti minyak kelapa) sebelum mengoleskannya ke bagian dalam hidung. Sebaiknya jangan menggunakan minyak esensial murni pada lapisan dalam hidung yang halus.
Baca Juga: Benarkah Acne Patch Bantu Hilangkan Jerawat?
Jika memiliki jerawat pada hidung, Anda mungkin perlu memecahkannya. Namun, menggunakan jari dapat menyebabkan peradangan dan memperparah jerawat. Ini juga rentan bakteri masuk ke folikel dan menyebabkan infeksi. Akibatnya dapat menyebabkan bopeng atau bekas luka di wajah.
Obat-obatan yang diresepkan untuk mengobati jerawat kemungkinan dapat menyebabkan komplikasi. Jika dokter telah meresepkan antibiotik, pasien mungkin memiliki beberapa efek samping.
Kebanyakan orang yang memiliki jerawat adalah karena kurang menjaga kebersihkan kulit, misalnya lupa membersihkan atau mencuci wajah sebelum tidur. Padahal rutinitas ini penting bagi siapa pun sebagai perawatan kulit dasar untuk menjaga kulit tetap bersih.
Berikut ini cara mencegah jerawat di hidung:
Mencuci wajah setidaknya dua kali sehari untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan polutan dari kulit. Namun, jangan terlalu banyak mencuci wajah karena dapat menghilangkan minyak yang diperlukan kulit. Ini dapat membantu produksi sebum.