Sindrom HELLP merupakan komplikasi kehamilan yang biasanya dikaitkan dengan preeklamsia – tekanan darah selama kehamilan. Bila tanpa pengobatan, sindrom ini berpotensi mengancam jiwa ibu dan bayi! Selengkapnya simak gejala, penyebab, hingga pengobatannya berikut ini!
HELLP Syndrome adalah suatu sindrom langka pada ibu hamil yang bisa menyebabkan kematian. Sindrom HELLP biasanya terjadi pada akhir usia kehamilan tetapi bisa juga terjadi setelah melahirkan.
Orang yang memberi istilah Sindrom HELLP adalah adalah Dr. Louis Weinstein. Istilah ini merupakan singkatan dari Hemolisis, ELevated liver enzymes, dan Low Platelets count.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiganya:
Ada anggapan bahwa HELLP Syndrome varian dari kasus preeklamsia tetapi memiliki kategori terpisah. Hal ini dikarenakan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait HELLP Syndrome.
Para ibu hamil perlu mewaspadai sindrom yang cukup serius ini. Semakin cepat dideteksi, maka semakin cepat pula penanganan dilakukan sehingga dapat mencegah kondisi yang berisiko fatal.
Sudah disinggung sebelumnya bahwa sindrom ini dianggap sebagai varian preeklamsia. Hal ini dikarenakan gejala awalnya hampir mirip dengan kasus preeklamsia.
Pada umumnya, para ibu hamil telah melaporkan gejala HELLP Syndrome seperti berikut ini:
Apabila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, maka segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan segera melakukan tindakan diagnosis untuk memastikan kejadian HELLP Syndrome.
HELLP Syndrome dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah apabila tidak segera ditangani. Jika Anda memiliki gejala, segera hubungi dokter. Jika mengalami gejala yang parah seperti pendarahan hebat atau kejang, hubungi rumah sakit atau bawa ke unit gawat darurat terdekat.
Baca Juga: Preeklamsia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Salah satu hal yang masih misterius pada kasus HELLP Syndrome adalah penyebabnya. Penyebab dari penyakit ini masih belum bisa diketahui oleh para dokter. Namun, ada beberapa kondisi yang meningkatkan peluang terjadinya HELLP Syndrome.
Inilah beberapa faktor risiko dari kejadian HELLP Syndrome:
Biasanya ibu hamil yang mengalami penyakit ini memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Akan tetapi, hal ini tidak selalu berlaku karena HELLP Syndrome juga bisa terjadi pada ibu hamil yang memiliki tekanan darah normal.
Kasus HELLP syndrome diklasifikasikan menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat keparahan jumlah trombosit darah ibu. Klasifikasi ini disebut juga sebagai “klasifikasi Mississippi”.
Inilah tingkatan HELLP Syndrome menurut tingkat keparahan jumlah trombosit darah ibu:
Semakin tinggi tingkatnya, maka semakin tinggi pula komplikasi kehamilan yang dialami oleh ibu hamil. Hal tersebut juga membutuhkan tindakan pengobatan HELLP Syndrome yang lebih kompleks dan serius.
HELLP Syndrome yang kerap kali ditemukan pada ibu hamil trimester ketiga memiliki kerumitan dalam hal diagnosis. Pada beberapa kasus, diagnosis HELLP Syndrome bahkan terjadi kekeliruan.
Namun, tindakan diagnosis juga sering membantu dokter mendeteksi kejadian HELLP Syndrome secara tepat. Ada beberapa rangkaian tindakan yang akan direkomendasikan dokter untuk menegakkan diagnosis HELLP Syndrome.
Beberapa tindakan diagnosis yang bisa dilakukan untuk mendeteksi HELLP Syndrome adalah pemeriksaan fisik, tes darah, tes urin, dan MRI.
Ada kemungkinan serangkaian tindakan diagnosis tersebut meminta Anda untuk puasa terlebih dahulu. Ikutilah semua petunjuk yang diarahkan oleh tenaga medis agar hasil diagnosis bisa akurat.
Tindakan pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kejadian HELLP Syndrome adalah dengan melahirkan bayi lebih cepat (jika kandungan cukup usia). Hal ini dikarenakan HELLP Syndrome akan semakin berisiko jika dalam kondisi sedang hamil.
Di samping itu, gejala HELLP Syndrome biasanya akan berkurang 2-3 hari pasca melahirkan. Setelah melahirkan, ada beberapa tindakan perawatan guna mengatasi gejala yang muncul pada ibu dan bayi. Beberapa terapi tersebut seperti:
Ibu yang memiliki leher rahim yang sehat dan usia kandungan sudah masuk minggu ke-34 akan dipercepat kelahiran secara normal. Akan tetapi, jika usia kandungan ibu kurang dari 34 minggu atau memiliki masalah serviks, maka akan dilakukan persalinan secara sesar guna meminimalisir komplikasi lainnya.
Baca Juga: Risiko Hamil Tua Usia 35 Tahun ke Atas
Hasil diagnosis yang positif menyatakan pasien mengalami sindrom ini bisa menimbulkan beberapa komplikasi kehamilan yang cukup serius.
Komplikasi HELLP Syndrome pada ibu hamil, yaitu:
Peluang terjadinya komplikasi di atas bisa berkurang jika kasus HELLP Syndrome bisa segera dideteksi dan mendapatkan tindakan pengobatan.
Belum ada cara yang diketahui dapat mencegah penyakit ini. Namun, pastikan Anda untuk mendapatkan perawatan medis untuk ibu hamil (prenatal) secara teratur. Dokter kandungan akan mengawasi tekanan darah Anda dan tanda-tanda penting lainnya untuk mengetahui masalah kesehatan seperti HELLP Syndrome lebih awal.
Dokter mungkin menyarankan agar Anda mengonsumsi aspirin dosis rendah setelah trimester pertama jika Anda berisiko tinggi mengalami HELLP Syndrome. Guna mengurangi risiko sindrom ini, Anda dapat meningkatkan peluang untuk memiliki kehamilan yang sehat dengan cara berikut:
Sebaiknya beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami kehamilan berisiko tinggi mengalami HELLP Syndrome, preeklampsia, atau masalah tekanan darah lainnya. Ketahui juga gejalanya dan hubungi dokter secepatnya jika Anda mengalaminya.