Sering mengalami nyeri atau sensasi terbakar pada area tubuh tertentu, seperti pada telapak tangan atau jari? Waspadai kemungkinan acquired polineuropati, apalagi jika Anda menderita diabetes atau kanker. Kenali lebih jauh mengenai penyakit yang menyerang saraf ini dalam ulasan berikut!
Acquired polineuropati adalah penyakit atau gangguan yang menimpa beberapa saraf tepi (perifer) secara bersamaan yang didapati di tubuh seseorang (acquired) tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini termasuk gangguan yang paling sering terjadi.
Perlu diketahui, saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang. Sementara itu, pada polineuropati, yang diserang adalah saraf tepi, yaitu persarafan motorik dan sensorik yang ada di anggota tubuh selain saraf pusat.
Penyebab gangguan saraf ini adalah kemungkinan adanya penyakit tertentu yang belum diketahui. Orang dengan diabetes atau kanker juga dapat mengalami polineuropati, namun pada orang diabetes disebut dengan polineuropati diabetikum.
Gejala yang dapat muncul akibat acquired polineuropati bergantung pada penyebab dan lokasi titik saraf yang terkena. Namun, secara umum gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 10 Macam Penyakit Saraf dan Gejalanya yang Perlu Anda Kenali
Seperti pengertian dari acquired, maka penyakit ini ada pada tubuh seseorang tanpa sebab yang diketahui sebelumnya. Namun, seiring pemeriksaan lebih lanjut, dapat ditemukan ada sejumlah penyebab acquired polineuropati.
Kondisi ini paling sering disebabkan oleh diabetes melitus. Selain itu, penyakit yang dapat memicu gangguan pada saraf ini, antara lain:
Risiko Anda mengalami acquired polineuropati akan meningkat apabila Anda mengalami kondisi berikut:
Baca Juga: Penyakit Saraf Motorik: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk di antaranya pengecekan riwayat medis dan pemeriksaan klinis (pemeriksaan fisik).
Diagnosis juga akan melibatkan pemeriksaan darah untuk memeriksa kadar vitamin B12 dalam tubuh. Selain itu, terdapat sejumlah pemeriksaan penunjang lainnya, yaitu:
Penanganan pasien dengan acquired polineuropati harus diberikan segera setelah diagnosis untuk efektivitas terapi.
Secara umum, pengobatan untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengobati penyebabnya.
Sebagai contoh dua penyebab tersering dari penyakit ini, yakni kanker dan diabetes. Maka, pengobatannya adalah sebagai berikut:
Apabila kanker merupakan pemicu acquired polineuropati, maka pengobatan mungkin melibatkan tindakan pembedahan. Dokter akan melakukan pengangkatan sel atau tumor.
Selain itu, pasien kanker juga akan melakukan kemoterapi. Perawatan ini akan membantu menghilangkan tumor atau sel kanker penyebab stres atau tekanan pada saraf Anda.
Diabetes adalah salah satu penyebab dari gangguan saraf ini. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengendalikan diabetes Anda.
Dokter kemungkinan akan menyarankan perawatan yang mampu membantu Anda mengendalikan kadar gula di dalam darah. Perawatan tersebut dapat berupa obat oral (konsumsi) ataupun injeksi.
Selain mengobati penyebab, cara mengurangi gejala acquired polineuropati bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup. Adapun langkah sederhana yang bisa Anda lakukan, yaitu mengurangi konsumsi kafein dan alkohol.
Selain itu, Anda juga sebaiknya melakukan berbagai aktivitas fisik, mengikuti anjuran dari dokter, mengunjungi dokter secara rutin guna memantau kondisi, dan mempelajari lebih banyak tentang penyakit yang Anda derita.
Baca Juga: 12 Penyebab Telapak Tangan dan Kaki Panas, Pengobatan hingga Penyakit!
Efek samping akibat pengobatan tergantung dari terapi yang dijalani oleh pasien. Sementara itu, terapi dilakukan berdasarkan penyebab terjadinya gangguan.
Sebagai contoh, penyebab acquired polineuropati adalah kanker. Maka, kemoterapi menjadi salah satu perawatan yang dijalani. Nah, efek dari perawatan ini, yaitu rambut rontok, rentan memar, dan lain-lain.
Namun demikian, sebagian besar efek dari kemoterapi dapat dicegah dan diobati. Selain itu, efek juga dapat mereda setelah perawatan selesai berakhir.
Demikian penjelasan seputar acquired polineuropati yang sebaiknya Anda ketahui. Jika Anda merasa memiliki faktor risiko kondisi ini dan mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter.