Viagra adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Obat ini memiliki kandungan sildenafil dan dijual dengan beberapa merek lainnya. Berikut adalah berbagai hal yang perlu Anda ketahui tentang obat ini.
Nama Obat | Viagra |
Kandungan Obat | Sildenafil citrate 25 mg; 50 mg; 200 mg |
Kelas Obat | Obat penghambat PDE5 |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Mengatasi disfungsi ereksi |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas |
Sediaan Obat | Tablet salut selaput |
Harga Obat | Rp33.000 – Rp137.000 |
Viagra® adalah merek yang digunakan untuk mengobati impotensi atau disfungsi ereksi pada pria. Obat ini mengandung sildenafil dan tergolong ke dalam obat golongan phosphodiesterase-5 inhibitor (PDE5-I)
Viagra bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke penis selama stimulasi seksual. Peningkatan aliran darah ini dapat menyebabkan ereksi. Obat ini hanya boleh digunakan oleh pria yang berusia 18 tahun ke atas.
Viagra adalah obat resep yang tersedia dalam bentuk tablet 25 mg, tablet 50 mg, dan tablet 100 mg.
Biasanya penggunaan obat dilakukan sekitar satu jam sebelum melakukan aktivitas seksual. Namun, obat ini juga dapat diminum 30 menit hingga 4 jam sebelumnya.
Tablet sildenafil juga dapat ditemukan dengan merek lain, seperti revatio, nipatra, aronix, dan liberize.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi dengan Efektif dan Aman
Viagra digunakan untuk mengatasi disfungsi ereksi pada pria yang berusia 18 tahun ke atas. Obat ini bekerja dengan membantu pembuluh darah di penis untuk relaks. Dengan begitu, aliran darah menjadi meningkat dan ereksi terjadi.
Namun, rangsangan seksual tetap dibutuhkan karena obat ini tidak bisa menyebabkan ereksi terjadi begitu saja.
Perlu diketahui juga bahwa obat ini tidak memiliki kegunaan berikut:
Viagra ditujukkan pada pria dewasa yang mengalami keluhan disfungsi ereksi (impotensi). Obat ini tergolong obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai dosis yang diberikan dokter.
Namun, secara umum dosis penggunaan obat ini adalah sebagai berikut:
Gunakan viagra sesuai dosis dan anjuran dokter. Selain itu, perhatikan juga petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan sebelum menggunakan obat.
Pada umumnya, obat dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum makan atau ketika perut kosong. Namun, konsumsinya juga dapat dilakukan setelah makan.
Anda dapat mengonsumsinya 30 menit-4 jam sebelum berhubungan seksual. Namun, obat ini akan bekerja lebih efektif jika dikonsumsi satu jam sebelumnya.
Hanya gunakan obat sekali dalam sehari dalam 24 jam. Penggunaan setiap hari tidak dianjurkan.
Obat ini harus disimpan dengan benar untuk mempertahankan kegunaan obat. Berikut petunjuk penyimpanan viagra yang harus diperhatikan:
Viagra tergolong obat keras sehingga penggunaannya harus sesuai aturan dan resep dokter. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan beberapa peringatan berikut:
Interaksi obat terjadi ketika suatu zat mengubah cara kerja obat. Hal ini bisa sangat berbahaya sehingga harus dihindari.
Viagra sebaiknya tidak dikonsumsi berbarengan dengan beberapa jenis obat berikut:
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mencari tahu bagaimana obat ini dapat berinteraksi dengan obat lainnya yang sedang digunakan.
Baca Juga: Waspada, Ini 12 Efek Samping Obat Perangsang
Seperti obat lainnya, viagra juga dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Berikut ini adalah efek samping penggunaan obat yang sebaiknya diketahui:
Efek samping viagra secara umum terjadi pada 1 orang lebih dalam 100 orang. Beberapa gejala yang dapat dirasakan, yaitu:
Konsultasikan ke dokter atau apoteker jika efek samping berikut ini mengganggu atau tidak kunjung hilang.
Beberapa gejala efek samping serius akibat viagra, antara lain:
Hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami kondisi di atas.
Demikian penjelasan seputar viagra, mulai dari kegunaan hingga efek sampingnya. Gunakan obat ini hanya sesuai anjuran dan resep dokter untuk menghindari dampak yang ditimbulkan.
Apa saja obat dengan kandungan zat aktif Sildenafil yang bisa didapatkan di apotek? Klik di sini.