DokterSehat.Com – Sebuah kotak obat belum lengkap tanpa obat flu dan obat batuk. Anda dapat dengan mudahnya menemukan dan membeli obat flu dan obat pilek di apotek, swalayan, bahkan di warung. Akan tetapi, atas alasan berjaga-jaga, setiap kotak obat wajib tersimpan obat flu atau obat pilek.
Banyak yang mengira flu sama dengan pilek karena kemiripan gejalanya, namun anggapan ini tidaklah tepat. Jenis virus yang menyebabkan flu berbeda dengan pilek biasa. Selain itu, flu cenderung memiliki masa inkubasi yang lebih singkat dengan gejala yang lebih parah sehingga dapat menghambat rutinitas penderita. Sedangkan pilek umumnya muncul secara bertahap dengan gejala yang lebih ringan sehingga tidak terlalu berdampak kepada rutinitas penderita.
Pilek adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh virus. Karena kebanyakan orang dengan penyakit virus (infeksi saluran pernapasan bagian atas) umumnya sembuh dalam waktu sekitar 7 sampai 14 hari, sehingga pengobatan difokuskan pada pengendalian gejala. Gejala pilek adalah:
Sementara itu, berbeda dengan pilek, gejala flu (influenza) memiliki gejala sistemik lebih seperti demam, menggigil, batuk, dan nyeri otot/tubuh. Sementara obat flu dan obat pilek bebas yang termasuk obat herbal mungkin bermanfaat dalam mengendalikan gejala tapi tidak bisa menyembuhkan pilek. Sebagai gantinya kedua obat itu berpotensi untuk memperkecil gejala yang menyebabkan orang menderita flu dan batuk.
Obat flu dan obat pilek herbal telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu meringankan gejala pilek namun penelitian ilmiah belum membuktikan keefektifannya. Sementara obat herbal mungkin bermanfaat bagi beberapa orang.
Sementara itu, minum antibiotik untuk batuk dan pilek biasa tidak akan menyembuhkan masalah. Obat-obatan antibiotik hanya bekerja melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Sementara dalam hampir sebagian kasus batuk dan pilek, penyakit ini disebabkan oleh virus. Bahkan, kebanyakan kasus bronkitis dan sinusitis yang sama-sama ditandai oleh gejala batuk pilek juga disebabkan oleh virus.
Penting untuk diingat bahwa obat flu dan obat pilek tersebut tidak berbahaya dan dapat juga berinteraksi dengan obat resep. Apoteker atau praktisi perawatan kesehatan dapat memberi saran mengenai keamanan pengobatan yang spesifik.
Menurut American Academy of Pediatrics, obat flu dan batuk tidak disarankan untuk anak di bawah usia 2 tahun dan tidak efektif untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun. Pengobatan simtomatik dengan udara dinebulisasi (obat yang diuap) dan obat flu tetes merupakan pengobatan yang paling efektif, walaupun obat batuk dan flu tetes menjadi bahaya jika tersedak pada anak kecil.
Beberapa penelitian mengungkapkan, obat batuk tidak selalu dianjurkan untuk orang dewasa karena tidak akan memberi efek positif. Namun, banyak orang yakin bahwa sediaan obat batuk sangat membantu.
Jadi, yang tercantum di bawah adalah beberapa sediaan obat batuk yang paling banyak digunakan. Mentol adalah bahan aktif dalam banyak obat batuk, meski begitu efeknya sementara dan habis saat obat batuk ditelan.
Sebenarnya, penggunaan obat batuk pilek tidak terlalu direkomendasikan. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dari obat batuk dan pilek, seperti:
Pada umumnya, batuk dan pilek biasa dapat dilawan hanya dengan konsumsi obat generik yang biasa dijual di apotek tanpa harus menebus resep. Lantas, obat batuk pilek apa yang efektif tergantung dari jenisnya, berikut beberapa obat batuk dan pilek yang harus Anda tahu, antara lain.