Bagi sebagian orang, mewarnai rambut menjadi agenda penting untuk tampil modis. Namun, terdapat informasi yang mengatakan bahwa mewarnai rambut berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara. Benarkah demikian? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pewarna rambut mengandung lebih dari 5.000 bahan kimia. Beberapa kandungan di dalamnya bersifat karsinogen alias pemicu kanker, misalnya aromatic amines, 2-nitro-4-aminoaniline and 3-nitro-4-hydroxyaniline, dan 3-amino-4-methoxyaniline.
Perlu diketahui, bahan-bahan kimia tersebut bisa mengganggu kadar hormon di dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan risiko kanker.
Mengenai hubungan antara keduanya, para peneliti di NIEHS Sister Study telah memperoleh data dari 45.000 partisipan wanita
Penelitian pada 2019 tersebut meneliti hubungan antara kanker payudara dan penggunaan pewarna dan pelurus rambut.
Hasilnya, secara keseluruhan penggunaan cat rambut permanen secara berturut-turut dalam lima hingga delapan minggu meningkatkan risiko kejadian kanker payudara sebesar 9 persen.
Baca Juga: Ragam Jenis Rambut dan Perawatannya, Kamu Tipe yang Mana?
Hasil tersebut tampak berbeda pada partisipan ras Afrika-Amerika/kulit hitam dengan wanita kulit putih. Bila wanita kulit putih memiliki risiko sebesar 8 persen terhadap kanker payudara, wanita kulit hitam berisiko lebih tinggi mengalami penyakit ini sebesar 60 persen.
Meski begitu, data yang didapatkan dari penelitian tersebut tampak bias. Pasalnya, partisipan sendiri yang melaporkan kondisinya sehingga hasilnya kemungkinan kurang akurat.
Selain itu, meski penelitian memperhitungkan faktor lain yang memengaruhi risiko kanker payudara seperti berat badan tidak ideal dan kebiasaan merokok, tetap ada faktor lain terkait penggunaan pewarna rambut yang bisa meningkatkan risikonya.
Tak hanya itu, penelitian tersebut sebatas hanya membedakan partisipan dari warna kulit; meskipun jumlah partisipan yang dilibatkan cukup banyak.
Baca Juga: Benarkah Minyak Goreng Bekas Sebabkan Kanker Payudara?
Tidak semua cat rambut berisiko meningkat risiko kanker payudara, namun terdapat beberapa jenis cat rambut yang diketahui meningkatkan risiko paling besar. Berikut tiga tipe pewarna rambut yang biasa digunakan, di antaranya:
Jenis cat rambut ini dapat menutupi permukaan rambut, tetapi tidak sampai menembus batang kulit. Umumnya tipe pewarna rambut temporer bertahan selama 1-2 kali keramas.
Tipe pewarna rambut yang satu ini dapat meresap ke batang rambut dan biasanya bertahan sampai 5-10 kali keramas.
Pewarna rambut permanen menyebabkan perubahan kimiawi yang bertahan lama pada batang rambut. Tipe pewarna yang satu ini merupakan jenis yang paling populer.
Kandungan di dalamnya berupa zat-zat tidak berwarna, seperti amina aromatik dan fenol. Namun, terdapat kandungan hidrogen peroksida yang mengubah zat-zat tersebut menjadi pewarna.
Biasanya cat rambut yang berwarna gelap menggunakan lebih banyak zat kimia. Cat rambut yang lebih gelap memiliki lebih banyak bahan kimia di dalamnya. Inilah yang kemudian membuatnya berisiko memicu kanker.
Sampai saat ini, penelitian mengenai hubungan mewarnai rambut dan risiko kanker payudara memiliki hasil yang beragam. Ada yang tidak menemukan kaitan antara keduanya, akan tetapi ada juga yang menemukan hasil yang sebaliknya.
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan beberapa panduan saat akan mewarnai rambut, di antaranya:
Pada akhirnya, meski ada keterkaitan antara pewarna rambut dan risiko kanker payudara, penelitian lebih mendalam dan luas mengenai kaitan antara keduanya masih diperlukan.