Retinoblastoma adalah kanker mata yang bermula pada retina, yakni lapisan sensoris yang berisi saraf penglihatan pada bagian dalam mata. Jenis kanker mata ini rentan menyerang anak-anak. Oleh karena itu, para orang tua sebaiknya mewaspadai berbagai gejala kanker mata pada anak yang satu ini.
Retinoblastoma merupakan jenis kanker mata yang sering kali menimpa anak-anak, terutama anak yang berusia di bawah usia lima tahun. Usia rata-rata anak-anak yang mengalami retinoblastoma adalah berusia 18 bulan.
Sebagian besar kasus terjadi pada satu mata (unilateral), tetapi pada beberapa anak dapat terjadi pada kedua mata (bilateral).
Penyakit langka ini bermula dari bagian belakang atau retina. Retina adalah lapisan tipis jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata. Fungsinya adalah untuk membantu Anda melihat.
Kanker mata yang satu ini terjadi ketika sel-sel saraf di retina mengalami mutasi genetik. Akibatnya, sel akan terus tumbuh dan berkembang biak secara tidak normal, sedangkan sel yang sehat akan mati.
Sel-sel yang tumbuh dan berkembang kemudian akan menumpuk hingga membentuk massa (tumor). Bila dibiarkan, tumor akan menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya, seperti tulang belakang dan otak.
Namun, belum diketahui dengan jelas apa penyebab mutasi genetik yang berujung kanker tersebut. Diduga kuat, penyebabnya adalah mutasi genetik yang diwarisi dari orang tua.
Baca Juga: Benarkah Radiasi WiFi Bisa Menyebabkan Kanker pada Anak?
Gejala kanker mata pada anak bisa berbeda-beda antara anak yang satu dengan yang lain. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mewaspadai beberapa ciri-cirinya, di antaranya:
Gejala kanker mata pada anak yang pertama dapat terlihat dari adanya pantulan cahaya pada mata. Ketika terkena flash kamera, mata si Kecil akan terlihat seperti mata kucing karena memantulkan cahaya.
Normalnya, pupil (titik gelap pada tengah mata) akan tampak merah karena pembuluh darah pada bagian belakang mata. Sementara pada penderita retinoblastoma, pupil biasanya tampak putih atau merah muda. Ini merupakan refleks pupil putih (leukocoria).
Retinoblastoma dapat menyebabkan kondisi penglihatan memburuk. Anak bisa kesulitan untuk fokus melihat wajah atau objek. Si Kecil juga kemungkinan tidak dapat mengontrol gerakan matanya.
Gejala kanker mata pada anak biasanya menimpa kedua mata. Jika sudah bisa berbicara, anak mungkin berkata bahwa dirinya tidak bisa melihat sebaik dulu.
Gejala lain dari kanker mata pada anak yang perlu diperhatikan para orang tua adalah mata juling (strabismus). Bila mengalaminya, mata anak akan tampak tidak melihat ke arah yang sama.
Sementara itu, strabismus yang dibiarkan tanpa penanganan akan mengarah pada mata malas (amblyopia). Ini merupakan kondisi ketika terdapat gangguan pada cara kerja otak dan mata. Dalam hal ini, otak tidak dapat mengenali penglihatan dari satu mata.
Bila terjadi terus-menerus, otak akan semakin bergantung pada satu sisi mata yang dianggap lebih kuat. Inilah yang mengakibatkan penglihatan pada mata yang lebih lemah kian memburuk.
Perlu diketahui, sebagian besar penyebab mata malas adalah melemahnya otot-otot yang mengontrol mata. Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh retinoblastoma.
Gejala kanker mata pada anak yang satu ini mungkin akan tampak sulit untuk dikenali para orang tua. Namun, amatilah bila Si Kecil mulai memperlihatkan beberapa tanda berikut:
Bila mendapati mata anak terlihat memerah, orang tua perlu mewaspadainya, sekalipun anak tidak mengeluhkan nyeri. Meski tampak sepele, kondisi ini merupakan salah satu gejala kanker mata pada anak.
Anak bisa mengalami mata yang memerah atau membengkak tanpa penyebab yang jelas dan tanpa tanda infeksi. Gejala ini biasanya muncul dibarengi dengan satu atau lebih tanda retinoblastoma lainnya.
Selain memerah atau membengkak, gejala kanker mata pada anak juga dapat menyebabkan peradangan. Pada umumnya, kondisi ini tidak diketahui dengan jelas penyebabnya.
Pada sekitar 10 persen kasus, anak dengan retinoblastoma sangat mungkin mengalami radang semu pada mata yang terkena. Tandanya berupa rasa sakit dan kemerahan pada mata yang berlangsung lama.
Warna mata yang berbeda merupakan salah satu gejala kanker mata pada anak. Retinoblastoma dapat menimbulkan gejala iris mata berubah warna, terkadang hanya pada satu mata.
Iris mata adalah lingkaran berwarna yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya terlalu terang, iris akan menutup pupil. Sementara ketika cahaya redup, iris menyusut sehingga membuat pupil melebar dan lebih banyak cahaya masuk pada mata.
Mata yang menonjol (proptosis) pada anak juga merupakan indikasi yang sangat serius dari kanker mata stadium lanjut. Kondisi ini harus segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Selain gejala umum seperti di atas, ada pula tanda dan gejala retinoblastoma lainnya yang kurang umum, termasuk:
Biasanya, retinoblastoma belum menyebar ke area lain pada tubuh saat pertama kali didiagnosis. Jika kanker sudah menyebar, gejalanya termasuk:
Baca Juga: 9 Pantangan Makanan Setelah Kemoterapi, Pasien Kanker Wajib Tahu
Segera hubungi dokter anak jika Anda melihat adanya perubahan pada mata yang mengkhawatirkan. Dokter anak mungkin akan memeriksa kondisi mata lain yang lebih umum terlebih dahulu.
Jika orang tua memiliki keluarga dengan riwayat retinoblastoma, sebaiknya tanyakan kepada dokter tentang kapan anak harus memulai pemeriksaan mata secara rutin untuk mengobati kanker mata anak.
Nah, itulah sejumlah gejala kanker mata pada anak yang sebaiknya diwaspadai oleh para orang tua. Segera periksakan kondisi si Kecil ke dokter apabila mengalami gejala-gejala pada mata yang tidak biasa.