Anak yang menolak makan akan membuat orang tua khawatir. Bagaimana tidak, hal itu akan menghambat asupan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Atas alasan itu, sering kali orang tua memaksa anak makan. Padahal, hal ini sangat tidak dianjurkan. Mengapa demikian? Simak penjelasannya di sini!
Sebelum Anda memaksa anak makan, ketahui terlebih dahulu alasan kenapa anak menolak makan.
Normalnya, anak yang sedang dalam masa pertumbuhan akan merasa lapar setiap beberapa jam sekali. Si Kecil cenderung akan menghabiskan makanan berat atau mengonsumsi camilan di sela-sela jam makan.
Oleh karena itu, ketika mendapati anak sulit makan, Anda mesti waspada. Bisa saja alasan di balik anak mogok makan tersebut adalah karena kondisi tertentu.
Berikut ini adalah kemungkinan penyebab anak menolak makan yang sebaiknya Anda ketahui:
Anda mungkin akan kesal saat mengetahui bahwa si Kecil tidak mau menyentuh makanannya. Namun, bersabarlah. Jangan sampai Anda memarahinya dan memaksa anak untuk makan.
Penting untuk Anda ketahui, memaksa anak makan akan menimbulkan berbagai dampak negatif berikut:
Dampak negatif dari memaksa anak makan yang pertama adalah hilangnya nafsu makan. Hal ini dapat terjadi jika Anda memaksa sembari mengomelinya.
Saat Anda marah-marah karena sang buah hati tidak ingin makan, suasana hatinya bisa menjadi buruk. Akhirnya, hal ini menurunkan nafsu makan si Kecil.
Jangan salah, anak yang Anda paksa untuk makan lebih banyak bisa menjadi pemilih soal makanan. Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Appetite, anak-anak yang dipaksa makan banyak cenderung kenyang lebih awal dan tidak makan lebih banyak. Artinya, anak menjadi makan lebih sedikit atau menjadi picky eater.
Baca Juga: 11 Penyebab Anak Tidak Mau Makan yang Orang Tua Harus Waspadai
Penelitian membuktikan, jika Anda mengingatkan atau bahkan memaksa anak agar makan lebih banyak, risiko anak makan lebih banyak setelahnya bisa meningkat.
Pada gilirannya, hal itu akan berimbas pada gangguan untuk mengatur makannya sendiri. Artinya, anak tidak ‘peka’ lagi terhadap rasa kenyang. Ia pun akan sulit untuk berhenti makan.
Kondisi tersebut tentu mengkhawatirkan. Pasalnya, hilangnya kontrol diri terhadap rasa lapar berkaitan dengan bertambahnya berat badan atau obesitas pada masa kanak-kanak.
Anak akan makan kalau memang lapar, lalu berhenti ketika sudah merasa kenyang, sekalipun makanan yang Anda sajikan tinggal sisa sedikit. Ini karena anak masih memiliki sensor internal yang berfungsi dengan baik.
Sensor ini akan mengatur tubuh dan mengirimkan sinyal ke otak ketika tubuh merasa lapar, haus, atau kenyang.
Memaksa makan anak yang sudah tidak tertarik pada makanan akan mengubah cara kerja sensor internal tubuhnya. Hal ini berkaitan dengan menurunnya pengaturan rasa lapar dan kenyang.
Memastikan anak mendapat asupan nutrisi yang baik adalah tugas orang tua. Kendati begitu, ada kalanya si Kecil menolak untuk makan. Pada akhirnya, upaya yang bisa orang tua lakukan adalah memaksanya agar mau makan.
Sayangnya, hal ini akan menimbulkan trauma dan menanamkan hubungan tidak baik antara si Kecil dengan makanan tertentu.
Anak bisa merasa tertekan lantaran harus melakukan sesuatu dengan paksaan. Alhasil, hal ini mungkin akan membuat anak trauma sehingga ia menolak makanan yang diberikan.
Baca Juga: 10 Tips agar Anak Suka Makan Sayur dan Buah
Daripada memaksa anak untuk makan, ada sejumlah tips untuk mengatasi anak yang tidak mau makan. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
Jadi, memaksa anak makan bukan malah membantu anak mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya. Sebaliknya, ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi. Oleh sebab itu, Anda bisa mencoba melakukan tips mengatasi anak susah makan seperti di atas.