Selama kehamilan, penting untuk memerhatikan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa makanan diketahui justru dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi ibu dan janin, seperti listeriosis. Ketahui selengkapnya tentang penyakit ini pada artikel berikut ini!
Listeriosis adalah infeksi serius yang umumnya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Efek dari infeksi bakteri Listeria dapat menjadi lebih serius pada wanita hamil, lansia, dan orang yang memiliki sistem imun lemah. Orang yang sehat jarang terkena infeksi bakteri ini. Namun, listeriosis dapat memberikan efek yang fatal bagi janin dalam kandungan maupun bayi yang baru lahir.
Listeria merupakan bakteri yang dapat ditemukan dalam makanan yang dibekukan, makanan siap saji tetapi tidak dipanaskan terlebih dahulu, serta buah dan sayuran yang terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Beberapa jenis makanan yang rentan terkontaminasi bakteri ini, antara lain sayuran mentah, daging mentah, serta susu dan olahannya yang tidak melalui proses pasteurisasi.
Bakteri Listeria termasuk dalam jenis bakteri yang unik karena tetap dapat hidup dalam suhu kulkas, di mana umumnya kebanyakan bakteri penyebab keracunan makanan tidak bisa hidup dalam suhu tersebut.
Saat terkena penyakit Listeriosis, efeknya tidak hanya dirasakan ibu hamil, namun bakteri ini dapat menular ke janin melalui plasenta. Beberapa risiko yang dapat terjadi ketika ibu hamil menderita listeriosis, antara lain:
Baca Juga: 10 Jenis Makanan Tinggi Zat Besi yang Bagus untuk Ibu Hamil
Pasien Listeriosis bisa saja tidak merasakan gejala apapun. Jika muncul gejala, umumnya gejala baru muncul setelah 2 hari, hingga berbulan-bulan setelah konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri Listeria.
Gejala yang dirasakan ibu hamil saat terkena listeriosis mirip seperti gejala flu ringan, yaitu berupa:
Pada kasus yang jarang, listeriosis dapat menyerang sistem saraf, sehingga penderitanya mengalami kejang, linglung, dan leher kaku.
Bumil bisa menderita listeriosis kapanpun, tetapi paling banyak dialami selama trimester ketiga kehamilan. Pasalnya, pada usia kehamilan ini imun tubuh mengalami penurunan.
Kunci utama untuk mencegah listeriosis selama hamil adalah menghindari makanan yang berisiko terkena kontaminasi bakteri Listeria.
Beberapa yang disarankan untuk dihindari selama hamil, antara lain:
Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan makanan dan proses penanganannya. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:
Listeria merupakan bakteri yang banyak ditemukan pada bahan makanan. Oleh sebab itu, Anda perlu menjaga kebersihan makanan dan mengolahnya dengan benar. Jika Anda merasakan gejala dari listeriosis, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Semakin cepat ditangani, maka risiko penyakit listeriosis dapat semakin ditekan seminimal mungkin.