Perubahan hormon menjadi salah satu hal yang biasa terjadi selama kehamilan. Beberapa hormon mengalami kadar peningkatan, namun ada juga yang baru terbentuk ketika wanita hamil. Untuk itu, Anda perlu mengenali lebih jauh mengenai jenis hormon kehamilan dan fungsi di artikel ini!
Berikut ini beberapa jenis hormon kehamilan dan fungsinya yang perlu Anda ketahui, terutama selama masa kehamilan:
Hormon yang hanya terbentuk selama kehamilan ini berguna untuk menjaga kehamilan atau menebalkan lapisan rahim, serta menghentikan menstruasi. Selain itu, keberadaan hormon hCG juga bisa memicu produksi hormon progesteron dan estrogen.
Human chorionic gonadotropin (hCG) ini dapat ditemukan di darah dan urine pada ibu hamil. Oleh karena itu, keberadaan hCG pada urine dapat dijadikan acuan apakah wanita hamil atau tidak lewat test pack.
Mengingat kadar hCG bisa meningkat selama di trimester pertama. Hormon yang dibentuk oleh plasenta ini dapat menjadi salah satu penyebab wanita hamil mengalami mual dan muntah di awal masa kehamilan.
HCG bisa terbentuk di hari ke-11 setelah terjadi pembuahan. Kemudian memiliki nilai tertinggi di akhir trimester pertama atau ketika usia kandungan 10 minggu.
Kadar hCG bisa tinggi dan rendah. Ketika kadar hCG rendah di usia muda memang normal terjadi. Namun, hal itu bisa menjadi tanda adanya hal berikut:
Sedangkan, jika kadar hCG terlalu tinggi hal itu juga bisa dikaitkan dengan hal berikut:
Baca juga: Cara Alami Meningkatkan Hormon Progesteron pada Wanita
Hormon berikutnya yang juga diproduksi oleh plasenta dan dapat ditemukan pada wanita hamil adalah human placental lactogen (hPL). HPL juga dapat dikenal dengan sebutan human chorionic somatomammotropin (HCS). Hormon ini biasanya akan mulai diproduksi ketika usia kehamilan mulai menginjak dua minggu.
HPL memiliki fungsi untuk memberikan nutrisi pada janin yang terdapat di kandungan sehingga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu, hormon ini juga berkaitan dengan berat badan bayi ketika dilahirkan.
Selain berguna untuk janin, hPL juga dapat membantu mendorong kelenjar susu yang terdapat di payudara sehingga bisa memproduksi air susu ibu (ASI).
Hormon ini memiliki peran penting ketika Anda memasuki masa persalinan. Meningkatnya kadar produksi hormon oksitosin maka otot-otot rahim dan perut akan mulai mengalami kontraksi secara teratur.
Tidak hanya itu, hormon ini juga akan membuat leher rahim menjadi lunak sehingga proses persalinan bisa berjalan mudah.
Kemudian hormon ini juga dapat mendorong produksi ASI dengan cara merangsang kelenjar montgomery. Dengan begitu, si kecil bisa langsung minum ASI setelah bayi lahir.
Selain itu, kombinasi yang terjadi antara oksitosin dan estrogen juga bisa membuat tubuh melepaskan hormon lainnya seperti relaksin dan prostaglandin.
Hormon prostaglandin sendiri dapat membantu melunakkan area leher rahim. Sedangkan relaksin bisa membantu memperluas daerah panggul bawah ibu sebagai persiapan menjelang persalinan.
Hormon ini sudah ada sebelum wanita mengalami kehamilan dan akan mengalami peningkatan selama proses kehamilan. Progesteron dapat dihasilkan oleh plasenta dan ovarium.
Di awal masa kehamilan, hormon ini menjadi salah satu hormon yang berguna untuk kehamilan. Progesteron bekerja dengan cara sebagai berikut:
Ketika hormon ini diproduksi oleh plasenta di minggu ke-6 sampai usia kehamilan ke-9, fungsi progesteron akan semakin berkembang di anataranya, yaitu:
Ketika progesteron mengalami peningkatan, maka akan disertai dengan gejala seperti mual, rasa pusing, mulas, hingga sembelit, serta tumbuh rambut halus di area payudara.
Walau hormon satu ini sudah ada dan diproduksi oleh ovarium bahkan saat wanita tidak hamil, namun kadar dari hormon estrogen bisa meningkat selama kehamilan. Hal tersebut dikarenakan hormon ini juga diproduksi di plasenta.
Peningkatan kadar estrogen dapat terjadi secara bertahan selama masa kehamilan. Kemudian akan memuncak di trimester ketiga. Saat terjadi peningkatan hormon ini di trimester pertama, biasanya wanita akan merasakan mual hingga terjadi ketidakstabilan secara emosi.
Hormon estrogen memiliki beberapa fungsi pada ibu hamil di antaranya, yaitu:
Hormon ini dikenal sebagai hormon laktotropin yang bertanggung jawab dalam mempersiapkan laktasi. Berbarengan dengan hormon progesteron dan estrogen, hormon ini akan merangsang perkembangan pada jaringan susu yang terdapat di payudara untuk membantu produksi ASI.
Tidak hanya itu, hormon ini juga berperan dalam membantu merangsang sel alveoli yang terdapat di payudara untuk membantu memproduksi komponen ASI seperti lipid kasein, dan laktosa.
Ketika wanita melahirkan, kadar hormon prolaktin akan terus meningkat selama masa stimulasi puting lewat isapan bayi. Namun, jika Anda tidak menyusui bayi Anda, maka kadarnya akan menurun sehingga produksi ASI juga akan ikut berkurang.
Hormon ini umumnya terbentuk ketika janin dianggap telah matang dan siap dilahirkan. Fungsi corticotropin-releasing hormone (CRH) juga mematangkan janin tepat sebelum persalinan.
Hormon ini bisa juga diproduksi lebih awal apabila ibu hamil mengalami stres. Saat stres, kadar hormon kortisol juga akan meningkat sehingga mengira janin sudah siap untuk dilahirkan.
Baca juga: Hormon Prolaktin: Fungsi dan Cara Mengendalikannya
Saat hamil, perubahan hormon akan dirasakan ibu hamil untuk mendukung kehamilan, termasuk masalah pertumbuhan dan perkembangan janin. Berikut ini urutan perubahan hormon yang biasanya terjadi pada ibu hamil:
Nah, itulah beberapa jenis hormon kehamilan dan fungsinya yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini dapat membantu dalam memahami perubahan hormon yang biasa terjadi selama masa kehamilan.