Merasakan gerakan janin di dalam perut adalah momen yang membahagiakan bagi orangtua karena hal ini menjadi tanda bayi sudah bertumbung dan berkembang. Salah satu gerakan yang umum dilakukan adalah menendang rahim. Lantas, kenapa hal tersebut bisa terjadi? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, janin akan tumbuh membesar dan semua organnya terbentuk. Saat awal kehamilan, Anda mungkin hanya merasakan detak jantungnya saja. Namun, seiring dengan berjalannya waktu pergerakan tangan dan kakinya akan intens sehingga tendangan akan terasa dari luar perut.
Pergerakan bayi yang ada di dalam rahim ini biasanya dipengaruhi oleh banyak hal. Terkadang bayi tidak begitu aktif dan kadang terlalu aktif bahkan saat malam hari ketika ibu tidur.
Selain itu, bayi menendang dalam kandungan juga bisa dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh ibu.
Hal ini penting diketahui agar Anda dan pasangan lebih memahami kehamilan khususnya di akhir trimester kedua. Berikut beberapa fakta bayi menendang dalam perut, di antaranya:
Sebenarnya pergerakan bayi sudah terasa sejak bulan kedua atau ketiga. Namun pergerakannya masih standar dan tidak sampai menendang. Biasanya tendangan dari bayi akan mulai terasa paling lambat pada usia kehamilan minggu ke-24. Pada minggu ini bayi sudah memiliki alat gerak yang lengkap dan lebih aktif dari biasanya.
Bayi menendang dalam perut biasanya akan mulai terjadi pada bulan ke-6 atau memasuki trimester 3. Seiring dengan berjalannya waktu, tendangan akan mulai banyak dan ibu merasakan pergerakan cukup kuat serta rasa nyeri apabila perut ditendang berkali-kali dari dalam.
Namun jangan khawatir, tendangan ini merupakan tanda dari kondisi fisik bayi yang sehat. Jadi, orang tua sudah seharusnya senang bisa merasakan tendangan dari perut.
Bayi mulai menendang dalam kandungan disebabkan oleh dua hal: Pertama, sebagai responsnya pada suara. Misalnya, ada suara yang terlalu keras dan membuat janin tidak nyaman. Kedua, janin juga dapat merespons suara yang nyaman didengar seperti musik klasik.
Hal inilah yang membuat beberapa orang sering mendekatkan belly buds speaker ke perut wanita yang sedang hamil.
Bayi yang ada di dalam rahim akan beristirahat dan aktif bergerak seperti halnya dengan orang yang sudah lahir. Biasanya janin akan tidur atau beristirahat di dalam rahim selama 17 jam dalam sehari.
Selebihnya bayi akan aktif dan bergerak seperti menggerakkan tangan, kepala, hingga melakukan tendangan.
Umumnya dalam satu hari bayi akan bergerak sebanyak 15-20 kali. Ingat, gerakan ini tidak hanya tendangan saja. Gerakan tangan ringan pun juga termasuk di dalamnya.
Apabila dalam satu hari terjadi gerakan sebanyak ini, Anda tidak perlu khawatir karena kemungkinan janin akan tumbuh dengan baik.
Dokter biasanya menyuruh ibu untuk terus menghitung pergerakan dari janin yang ada di dalam rahimnya, termasuk jumlah bayi menendang dalam perut. Pergerakan ini akan menentukan kesehatan dari ibu dan janin.
Saat terjadi penurunan pergerakan pada janin, beberapa hal bisa terjadi seperti:
Bayi yang tidak banyak bergerak memang belum tentu menjadi tanda masalah. Namun, ada baiknya untuk tetap memeriksakan diri agar segala risiko yang muncul bisa dikurangi.
Seperti yang dijelaskan di atas, bayi beristirahat sebanyak 17 jam dalam satu hari. Dalam satu kali istirahat biasanya memakan waktu 50 menit. Selanjutnya bayi akan bergerak sebentar lalu beristirahat kembali.
Jadi, kalau Anda merasakan bayi tidak bergerak atau menendang pada periode tertentu, jangan langsung panik. Biasanya janin hanya tidur dan akan bergerak lagi.
Baca juga: Janin Sering Aktif Bergerak di Malam Hari, Normalkah?
Berdasarkan beberapa penelitian, janin yang menendang kuat dalam perut biasanya akan aktif juga saat lahir. Begitu bayi lahir, tingkahnya akan cukup aktif seperti kerap menendang, menggerakkan tangan, hingga menangis.
Hal ini bisa terus berlanjut atau berubah sering dengan berjalannya waktu dan pengaruh lingkungan.
Bayi menendang di dalam kandungan juga bisa berarti ia sedang merespons kondisi yang terjadi di sekitarnya. Bayi bergerak sebagai respon untuk memberitahu makanan apa yang sebaiknya ibu makan. Kondisi ini adalah pola normal dalam perkembangan janin dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Bayi dalam perut bisa menendang jika Bumil berbaring ke kiri. Jika hal ini terjadi, janganlah panik karena hal ini tidak menandakan bayi sedang terjepit. Tendangan bayi di dalam rahim juga bisa menandakan tubuhnya sedang berenergi.
Berkurangnya tendangan juga dapat menjadi tanda bayi sedang stres. Jika ibu hamil mengalami ini, cobalah catat berapa lama waktu yang dibutuhkan janin untuk melakukan 10 kali tendangan.
Akan tetapi, kondisi bayi berhenti menendang bisa juga disebabkan oleh aliran oksigen ke rahim berkurang atau terdapat penurunan kadar gula darah ibu. Dalam hal ini, disarakan agar ibu minum segelas air dan berjalan-jalan agak jauh.
Sementara jika bayi tidak menunjukan tendangan sama sekali, segeralah diskusikan kondisi ke dokter kandungan.
Tendangan bayi di dalam perut biasanya akan berkurang pada usia kehamilan 36 minggu dan hal tersebut merupakan hal yang normal. Faktanya, pada usia ini, bayi tidak terlalu banyak bergerak dan tendangan mungkin hanya akan ibu alami pada bagian tulang belakang saja.
Demikianlah penjelasan lengkap terkait pergerakan bayi di dalam rahim. Semoga setelah mengetahuinya, Anda dan pasangan bisa lebih memahami kondisi kehamilan.