Menopause sering kali dapat menyebabkan hasrat untuk bercinta menurun pada wanita. Apa penyebab gairah seksual menurun pada wanita menopause? Simak penyebabnya dalam ulasan di bawah ini!
Menopause adalah kondisi di mana berakhirnya siklus menstruasi pada wanita yang berusia 40-an atau 50-an. Kondisi ini dapat membuat gairah seksual menurun yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
Baik hormon estrogen maupun testosteron dapat memengaruhi libido wanita. Hormon estrogen diproduksi oleh ovarium dan jaringan tubuh; hormon testosteron oleh ovarium dan kelenjar adrenal.
Ketika kadar estrogen turun tajam saat menopause, kadar testosteron menurun perlahan dan stabil seiring bertambahnya usia. Wanita dengan indung telurnya diangkat sebelum menopause biasanya mengalami penurunan libido yang tajam.
Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi penggantian hormon sistemik bisa meningkatkan libido dan respons seksual pada wanita, meskipun mungkin diperlukan waktu beberapa bulan sebelum terapi sepenuhnya efektif.
Obat untuk tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dapat menurunkan hasrat seks pada wanita. Karena ada banyak pilihan yang tersedia, dokter mungkin dapat membantu mencari salah satu jenis obat yang dapat menurunkan tekanan darah tanpa menurunkan libido Anda.
Beberapa obat untuk menurunkan tekanan darah termasuk furosemide, captopril, valsartan, spironolactone, amlodipine, propranolol, bisoprolol, dan ramipril.
Depresi sering kali terjadi pada usia paruh baya, dan ini terkenal dapat mengurangi hasrat seksual pada wanita menopause.
Mengonsumsi inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) seperti fluoxetine atau paroxetine mungkin efektif untuk mengendalikan depresi, tetapi juga dapat mengurangi respons seksual.
Anda bisa beralih ke bupropion, meski mungkin tidak sepenuhnya mengembalikan libido yang hilang.
Baca Juga: Menopause: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll
Jika Anda merasa stres atau cemas, mungkin sulit untuk merasakan hasrat seksual. Otak akan merasa sangat sulit untuk memproses dua perasaan yang berbeda ini pada saat yang bersamaan.
Perubahan kadar hormon dapat memicu stres pada seseorang, dan pada akhirnya dapat memengaruhi libido.
Tingkat stres yang tinggi dapat terjadi karena kebutuhan hidup sehari-hari. Misalnya pekerjaan rumah, mengasuh anak, dan merawat orang tua yang lebih tua.
Wanita yang menopause memang tidak menghasilkan banyak cairan pelumas yang menyebabkan vagina kering. Kondisi ini membuat wanita tidak nyaman dan memilih untuk tidak melakukan seks lagi. Selain itu, bercinta ketika vagina kering dapat menyebabkan rasa sakit.
Meski demikian, keadaan ini bisa diminimalkan dengan menggunakan cairan pelumas yang banyak beredar di pasaran.
Wanita menopause cukup sering mengalami kesulitan menahan buang air kecil atau disebut inkontinensia urine.
Dengan kondisi tersebut, wanita takut tidak bisa menahan kencing dan akhirnya buang air kecil saat penis masih melakukan penetrasi. Rasa ingin buang air kecil ini kadang membuat wanita khawatir dan tidak ingin mengecewakan pasangan kalau sampai mengeluarkan banyak urine.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Hormon Seks pada Tubuh Wanita dan Fungsinya
Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan rasa keintiman dengan pasangan, antara lain:
Selain itu, lakukan komunikasi secara intens untuk menguatkan ikatan Anda dengan pasangan agar tetap saling terhubung.
Meskipun menopause dapat memengaruhi gairah seksual, sebenarnya wanita masih bisa menikmati aktivitas seksualnya. Jadi, jangan terlalu takut untuk bercinta asal caranya benar. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!